19. Seoul

1K 159 67
                                    

"Kau !?"

"Hehe apa kau terkejut ?"

"Sialan bagaimana kau bisa ada disini ?"

"Harusnya kau bertanya kabar ku dulu bukan malah mengumpat padaku"

"Ya Kwon Hyunbin ! Jangan berlagak seolah-olah kau itu istimewa"

"Eh tunggu dulu kalian ..." Hyunbin memandang Woojin dan Woong bergantian

"Ya kami berpacaran" Ucap Woojin seakan tahu apa yang ada di pikiran Hyunbin

"Heol ternyata kau bisa juga mendapatkannya"

"Uhm maaf bukannya aku ingin mengganggu reuni kalian tetapi Seongwoo sudah menunggu didalam" Sela Woong dengan nada ketus

"Ah sial gara-gara kau aku sampai lupa tujuanku kemari"

"Seongwoo ada disini ? Aku ingin bertemu dengannya"

"Ya ! kau menikung sahabat sendiri ya !?"

"Bodoh ! Mana mungkin aku melakukan itu"

"Buktinya kau tadi-"


Brak !


Suara pintu cafe yang tertutup dengan keras menghentikan perdebatan tak penting kedua sahabat itu. Ya Woong langsung masuk kedalam karena tak tahan dengan obrolan konyol kekasihnya.


"Sialan ! Kau membuat nyawaku terancam Hyunbin !"


Seongwoo tersenyum lega saat melihat Woong yang muncul. Tetapi Seongwoo sadar bahwa Woong sedang tidak dalam keadaan hati yang baik. Terbukti dengan wajahnya yang ditekuk dan langkah kakinya yang terkesan ia hentakkan.

Namun kemudian ia tertawa karena mengetahui penyebabnya. Dibelakang terlihat Woojin yang sedang berjalan cepat untuk menyusul Woong dan dibelakangnya ada ... Hyunbin ?


"Hyunbin ? Mengapa kau bisa ada disini ?" Tanya Seongwoo, tidak memperdulikan Woong yang sedari tadi menatapnya

"Karena aku merindukanmu"

"Hoho tahan Tuan Kwon. Sepertinya kau memang ingin merusak persahabatan kita" Sindir Woojin

"Ey aku hanya bercanda. Aku ke Seoul karena ada pemotretan dan itupun hanya beberapa hari saja. Tadinya aku hanya ingin berjalan-jalan tetapi tidak disangka aku malah bertemu dengan kedelai hitam ini"

"Cih entah dosa apa yang kemarin aku perbuat sehingga aku bertemu denganmu"

"Ya aku sedang marah ! Tidak adakah yang peduli dengan ku !?" Teriak Woong yang kesal karena sedari tadi tidak ada yang memperhatikannya. Tidak sedikit para pengunjung yang langsung menatap mereka

"Maaf sayang aku tidak maksud mengabaikan mu" Bujuk Woojin

"Sana bertengkar saja dengan Hyunbin. Jangan pedulikan aku !"

"Woong-ah sudahlah jangan marah-marah lagi. Aku sudah memesankan makanan kesukaanmu kau pasti sudah lapar kan"

"Hehe kau memang pengertian Seongwoo-ya tidak seperti orang itu" Sindir Woong kepada Woojin, kekasihnya



***



Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang