24. Bahagia ?

1K 158 328
                                    

Seminggu telah berlalu semenjak Daniel mendapat ijin ‘berjuang’ dari Sungjae tetapi ia belum bergerak atau melakukan satu hal pun. Lihat saja sekarang ia sedang berbaring santai di tempat tidur empuknya.

Tidak … bukan dia tidak ingin melakukan apapun. Dia hanya ingin memberi waktu kepada Seongwoo untuk menenangkan diri dari keterkejutan dan memulihkan kembali kondisinya. Lagi pula selama seminggu ini dia dan sahabat-sahabat Seongwoo serta Sungjae telah merencanakan sesuatu.

Dan sore ini, misi mereka akan benar-benar dimulai. Bukan misi untuk membuat Daniel dan Seongwoo kembali bersama, tetapi lebih kepada membuat Seongwoo kembali merasa nyaman dan tidak gugup saat didekat Daniel.

Tidak apa-apa lakukan saja secara perlahan. Toh juga Daniel sudah mendapat dukungan dan bantuan dari sahabat Seongwoo dan juga Sungjae. Hm kecuali satu orang sih, siapa lagi kalau bukan Woong. Tetapi tidak apa-apa anak itu bukan masalah besar untuknya, anggap saja angin lalu.
















Sementara di tempat lain, tepatnya di sungai Han, Seongwoo duduk sendirian. Sudah hampir 10 menit ia menunggu disini. Jadi tadi itu Youngmin dan Woong mengajaknya bertemu disini, katanya mereka ingin mengajak Seongwoo untuk berjalan-jalan. Tetapi sampai sekarang mereka belum juga datang.

Tadi memang Youngmin mengirimi nya sebuah pesan yang mengatakan bahwa mereka mungkin akan sedikit terlambat karena restoran sedang ramai. Seongwoo heran, restoran sudah berhasil dan sudah mempunyai banyak cabang tetapi pemilik nya masih saja harus sibuk turun tangan. Seharusnya mereka hanya tinggal membuka lowongan pekerjaan lagi, iyakan ?





2 menit …



5 menit …



7 menit …



10 menit …



Seongwoo menarik nafas lalu membuangnya kasar. Mencoba untuk bersabar menunggu kedua sahabatnya. Tetapi ia dibuat sedikit kesal karena ponsel kedua sahabatnya sama-sama tidak bisa di hubungi.

Karena merasa bosan akhirnya ia berinisiatif untuk berjalan-jalan sendiri, mencari angin segar agar pikirannya kembali jernih. Jalan-jalan di sore hari seperti ini memang menyegarkan apalagi ditambah dengan pemandangan indah seperti saat ini. Namun bodohnya Seongwoo hanya mengenakan kemeja kerjanya, tidak memakai tambahan sweater atau jaket.



“Oh Seongwoo-ya ?”



Seongwoo tersentak begitu mendengar suara yang sangat familiar. Ia lalu menghadapkan wajahnya kesamping dan benar saja. Daniel yang entah dari mana datangnya telah berdiri sempurna disampingnya. Sialnya dengan pakaian yang membuatnya terlihat jauh lebih tampan. Dengan sebuas jas yang tidak ia gunakan melainkan ia pegang.

(Anggap aja ada jasnya ya mhuehehe)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja ada jasnya ya mhuehehe)






“Oh kau …”

Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang