28. Jawaban Seongwoo

996 150 98
                                    

“Maukah kau melanjutkan kisah kita kembali ?”


Seongwoo terdiam. Selama ini dia juga merasa ingin untuk kembali dekat dengan Daniel, mengulang kisah mereka yang dulu. Tetapi tak pernah sekalipun terlintas di benaknya bahwa Daniel akan menanyakan pertanyaan itu kepadanya. Sungguh dia belum siap …


“Hey kenapa kau diam saja hm ?” Tanya Daniel lembut

“Ma—maafkan aku Niel …”

“Maaf ? Kenapa kau meminta maaf Ongie-ya ?”

“Karena aku tidak bisa menerima- ah bukan aku tidak bisa lagi melanjutkan kisah kita. Aku tidak bisa …”Lirih nya

“Kenapa Ongie ? Apa … kau masih merasa takut denganku ?”

“Bu—bukan karena itu tetapi aku … aku. Maaf aku tidak bisa memberitahu mu”


Seongwoo langsung berlari meninggalkan Daniel yang terdiam. Beberapa saat kemudian barulah Daniel sadar dan langsung mengejar Seongwoo. Sesampainya di rumah Seongwoo Daniel langsung saja mencari keberadaannya.

“Daniel, apa yang terjadi ?” Tanya Mama Taehee

“Maafkan aku Bibi tetapi aku juga tidak tahu. Tadi aku meminta Seongwoo untuk kembali bersama ku tetapi dia mengatakan bahwa dia tidak bisa dan saat ku tanya alasannya dia langsung pergi”

Papa In Guk menghela nafas, “Baiklah Daniel. Jangan khawatir biar Paman dan Bibi yang mengurus Seongwoo. Kau pulanglah dulu, kau pasti lelah kan. Kalian berdua hanya perlu waktu untuk berpikir”

“Baiklah kalau begitu aku pamit dulu. Selamat malam Paman, Bibi …”


Sepeninggal Daniel, orangtua Yook itu langsung berjalan ke lantai atas, berniat untuk menemui anak bungsu mereka. Niat hati mereka harus tertunda saat melihat Seongwoo yang tertidur di kamar kakaknya, Sungjae.

Sungjae yang melihat kehadiran orang tuanya pun langsung memberikan kode agar membiarkan Seongwoo istirahat. Papa dan Mamanya tersenyum maklum lalu menutup pintu dan menjauh dari kamar itu.

“Apa Papa dan Mama sudah pergi ?” Bisik Seongwoo dari balik selimutnya

“Aman” Sungjae balas berbisik lalu mengunci pintu kamarnya, berjaga-jaga jika orang tuanya kembali datang ke kamarnya

Seongwoo menghela nafas panjang lalu duduk bersandar di sandaran tempat tidur, masih dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

“Ada apa hm ?” Tanya Sungjae lembut

“Tadi Daniel meminta ku untuk kembali dengannya” Jawab Seongwoo sembari melamun

“Sudah ku bilang tatap wajahku jika kita sedang berbicara by. Lalu dimana masalahnya ? Aku sudah menyetujui kalian, sahabat-sahabatmu juga, bahkan Mama dan Papa sudah merestui kalian”

“Bukan masalah itu Jae”

“Lalu apa ?”

“Kekasih Ibu ku. Kau … masih mengingat perlakuan buruknya padaku kan ?” Lirih Seongwoo dan seketika itu juga Sungjae menyesal telah meminta Seongwoo untuk menatapnya karena lebih dari apapun, tatapan Seongwoo saat ini sarat akan luka dan rasa sakit

“Kau tahu bagaimana keadaan ku sekarang kan Jae ? Aku sudah tidak pantas untuk Daniel. Aku … aku tidak pantas untuknya” Seongwoo dengan cepat menghapus air matanya yang mengalir menuruni pipinya

“Jangan berbicara seperti itu by

“Lalu apa yang harus aku katakan ? Mengatakan bahwa aku dengan senang hati menerima Daniel disaat keadaanku sudah kotor seperti ini ?”

Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang