Guys dibawah ada sedikit note dari aku. Mohon dibaca ya. Happy reading ^^
Seongwoo tersenyum manis saat dirinya tiba di parkiran. Disana, Kang Daniel, kekasihnya, sedang menunggunya sembari bersandar pada mobil mewahnya. Rutinitas yang Daniel lakukan setelah seminggu yang lalu Seongwoo resmi menjadi kekasihnya (lagi).
Senyum nya semakin merekah saat Daniel melihat ke arahnya dan juga ikut tersenyum. Sepertinya, untuk kali ini, ia tidak salah dalam mengambil keputusan.
"Apakah banyak pasien yang datang hari ini?" tanya Daniel sambil membukakan pintu mobilnya untuk Seongwoo.
"Tidak juga. Ah Niel lain kali aku bisa membukanya sendiri."
"Membuka? Aku belum melakukan apapun padamu?"
Seongwoo mencubit pelan lengan kekasihnya, "Apa yang kau pikirkan tuan Kang! Pintu mobilmu. Aku bisa membukanya sendiri."
Daniel menggaruk tengkuknya lalu tersenyum kikuk, "O-oh hehe aku pikir apa."
"Sudah lah. Ayo berangkat sekarang, Sejeong pasti sudah menungguku."
"Tunggu sebentar. Kau yakin ingin mengajak ku untuk bertemu dengan perempuan itu."
"Aku yakin kok. Memangnya kenapa?"
"Uhm kau tahu ... aku dan dia tidak bisa akur."
"Dia wanita yang keras kepala jadi sebagai lelaki kau lah yang harus mengalah. Oke?"
Daniel menghela nafas panjang, "Baiklah" jawabnya walaupun dia masih merasa sedikit ragu.
Tujuan mereka saat ini adalah restoran tempat ia dan Sejeong berjanji untuk bertemu. Wanita itu berkata bahwa ia sangat rindu kepada Seongwoo. Seongwoo sendiri sengaja membawa Daniel untuk ikut bersamanya agar kekasih dan sahabatnya itu bisa akur. Tidak seperti anjing dan kucing lagi.
20 menit mereka habis kan untuk menempuh perjalanan hingga saat ini mereka telah sampai di sebuah restoran bergaya klasik. Setelah memarkirkan mobil dengan benar, dua sejoli itu langsung masuk untuk menemui Sejeong.
Terlihat Sejeong yang sedang memainkan ponselnya di meja yang berada di sudut ruangan. Sepertinya ia sedikit bosan karena menunggu Seongwoo.
"Maaf ya aku terlambat." ucap Seongwoo saat menghampiri Sejeong.
"Seongwoo! Astaga aku sangat merindukanmu" Sejeong bangkit dan langsung memeluk sahabatnya dengan sangat erat. Tetapi pandangan matanya menatap Daniel dengan tajam. Tak mau kalah, Daniel pun balas menatapnya dengan sinis.
"Ayo duduk Seongwoo. Aku sudah memesankan makanan kesukaanmu."
"Benarkah? Wah terima kasih."
Seongwoo duduk di kursi di sebelah Sejeong yang sudah disiapkan khusus untuknya. Daniel yang melihat hal itu berniat untuk duduk di samping kekasihnya tetapi Sejeong lebih dulu mendorong kursi kosong itu ke meja sebelah dan jadilah Daniel terpaksa duduk di samping Sejeong. Membuat wanita itu berada ditengah Seongwoo dan dirinya.
"Ayo makan makananmu Seongwoo. Kau harus makan yang banyak hehe."
"Iya iya astaga kita tidak bertemu hanya selama seminggu lebih dan kau sudah bersikap seperti itu." Seongwoo terkekeh pelan melihat kelakuan wanita cantik itu.
"Ekhem! Ekhem!" Daniel berdeham untuk mendapat perhatian sepasang sahabat itu. Demi Tuhan! Apakah tubuh besar milik Daniel tak bisa terlihat oleh mereka!?
"Ah aku sampai melupakan Niel. Sejeong tidak masalah kan kalau aku mengajak Daniel untuk bergabung bersama kita?"
"Sebenarnya aku sedikit terganggu tapi jika kau yang meminta ya sudahlah. Anggap saja dia tidak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary - Ongniel [END]
FanfictionCerita antara Seongwoo, Daniel dan buku hariannya. Start : 28 Juni 2019 End : 09 Februari 2020 Bahasa : Baku