Sore itu, Seongwoo berniat untuk mengunjungi Daniel dan seperti biasanya dia akan ditemani oleh Sungjae. Sungjae sendiri juga tak akan tenang jika membiarkan kesayangannya menemui Daniel tanpa pengawasan darinya.
“By, kau sudah membawa titipan Mama bukan ?”
“Tenang saja aku tidak lupa kok, aku menaruhnya di bagasi”
“Oke tunggu sebentar, biar aku yang mengambilnya”
Sungjae turun dari mobil dan langsung menuju bagian belakang mobil lalu mengeluarkan sebuah parsel berisi buah-buahan yang tadi di titipkan oleh Mama Taehee kepada mereka. Meskipun orang tua mereka tahu bahwa Daniel yang sudah membuat hidup Seongwoo menderita hingga trauma, tetapi mereka masih memiliki hati nurani.
Meskipun mereka masih merasa kecewa atas tindakan Daniel dimasa lalu, tetapi mereka sama sekali tak memiliki rasa dendam kepada Daniel, sama seperti Seongwoo, mereka hanya ingin Daniel cepat sembuh sehingga Daniel dan Seongwoo dapat menjalani kehidupan mereka masing-masing.
“Hanya satu ini bukan ?”
“Iya hanya itu, kau pikir Mama akan memberikan berapa parsel ?” Ucap Seongwoo sambil terkekeh kecil
“Kau ini bisa saja membuatku malu. Sudah ayo cepat masuk biar kita juga bisa cepat pulang kerumah” Sungjae mengunci mobil mewahnya itu lalu masuk ke dalam rumah sakit. Seongwoo yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala dan langsung mengekorinya
Setelah melewati 2 lantai akhirnya Sungjae dan Seongwoo tiba didepan pintu kamar Daniel. Pintu kamar VIP itu sedikit terbuka sehingga mereka berdua bisa mendengar Daniel yang sedang berbincang. Sepertinya Hyunbin dan Woojin juga sedang datang berkunjung.
"Daniel, mau sampai kapan kau seperti ini ?"
"Maksudnya ?"
Mendengar percakapan itu, Sungjae langsung menahan tangan Seongwoo yang hendak menekan handle pintu. Seongwoo lantas menolehkan kepalanya sedang Sungjae langsung menggelengkan kepala pertanda tidak ingin Seongwoo masuk.
Seongwoo memang tadi tak mendengar percakapan dari dalam kamar rawat Daniel itu karena sibuk berbalas pesan dengan Youngmin karena rencananya malam nanti Youngmin, Donghyun dan Woong akan datang ke rumah Seongwoo untuk mengerjakan tugas kelompok mereka.
“Ada apa Jae ?”
“Tunggu dulu by, aku ingin mendengar percakapan Daniel dan temannya” Bisik Sungjae
"Daniel, kami sudah tahu keadaanmu yang sebenarnya. Sampai kapan kau ingin terus berpura-pura seperti ini ?"
"Hyunbin, apa yang kau katakan ?"
"Ayolah Daniel kau sudah sembuh total dari 2 minggu yang lalu bukan ?"
"Da--dari mana kau tahu ?"
"Aku tak sengaja mendengar percakapan Dokter Cha dengan Paman dan Bibi saat kami ingin mengunjungimu. Dokter Cha mengatakan bahwa kau sudah sepenuhnya pulih. Daniel tidak kah kau rasa bahwa kau sangat egois ?"
"Egois ? Dengarkan aku Hyunbin, Woojin, aku seperti ini karena aku tak ingin kehilangan Seongwoo untuk ke sekian kalinya"
"Kalian tahu bukan bahwa Seongwoo ada disini hanya untuk kesembuhanku. Lalu saat aku telah sembuh apakah kalian bisa menjamin Seongwoo akan tetap disini ?"
Sontak, Seongwoo dan Sungjae saling bertatap muka. Seongwoo merasa dadanya terasa nyeri. Selama ini ia sudah berusaha sekuat mungkin menyembunyikan ketakutannya. Ia menekan rasa traumanya demi menemani Daniel dan membuatnya sembuh. Namun Daniel dengan egoisnya menyembunyikan kesembuhannya dan bertingkah seolah-olah ia masih sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary - Ongniel [END]
FanfictionCerita antara Seongwoo, Daniel dan buku hariannya. Start : 28 Juni 2019 End : 09 Februari 2020 Bahasa : Baku