10. Hukuman

1.6K 229 102
                                    

3 TAHUN KEMUDIAN


"Apa semuanya sudah siap by ?"

"Eung" Jawabnya sambil menganggukkan kepala sehingga rambutnya ikut bergerak

"Aigoo kau manis sekali Seongwoo-ya" Kata Sungjae sambil mengusak rambut halus Seongwoo

"Hentikan Jae kau bisa merusak rambut ku" Seongwoo menekuk wajahnya tanda merajuk

"Kkkk maafkan aku, aku gemas sekali pada baby ku ini" Tubuh Seongwoo langsung ditarik kedalam pelukan Sungjae lalu diayunkan ke kanan kiri

Didalam pelukan itu, senyum Seongwoo mengembang. Tak pernah sekalipun ia membayangkan akan disayangi dan diperlakukan selembut ini, seakan-akan dia adalah benda yang sangat berharga. Dulu, ada yang menyebut namanya saja ia sudah bersyukur.

"Hey by mengapa melamun ?"

"Tidak papa. Aku hanya bersyukur karena Tuhan masih berbaik hati padaku dan mempertemukan ku dengan kau dan Mama Papa. Kalian semua sangat baik padaku. Kalian menyayangi ku dengan sepenuh hati seolah-olah aku keluarga kandung kalian"

"Baby, aku sudah pernah mengatakan ini sebelumnya bukan ? Aku tak ingin kau merasa berhutang budi kepada kami. Ini semua murni karena kami menyayangimu. Jangan pikirkan soal itu lagi ya" Seongwoo hanya mengangguk dan kembali mengeratkan pelukannya

"Sampai kapan kau akan mendekap adikmu seperti itu ? Dia bisa mati kehabisan nafas" Kata sang Mama sambil mengikat rambutnya

"Hehe maaf Ma, aku gemas sekali pada bayi kecil ini" Pipi Seongwoo yang sudah mulai menggemuk itu menjadi sasaran dari kegemasan Sungjae

"Swakit Jwae. Mwamwa lihat Jwae" Adu Seongwoo

Mama hanya menggelengkan kepala pelan. Dia terkadang heran anak sulungnya itu selalu memperlakukan adiknya layaknya seorang bayi. Terkadang ia akan secara tiba-tiba mencubit pipi dan hidung Seongwoo atau bahkan menggigitnya. Apalagi Seongwoo suka menggunakan minyak telon yang mengundang rasa gemas Sungjae.

"Sudahlah Jae hentikan. Lihat pipi adikmu jadi merah seperti itu" Tangan halus Mama mengusap kedua pipi merah Seongwoo

"Hehe maaf Ma, maafkan aku by"

"Ya sudah sekarang berangkat sana, kalian ada kuliah pagi bukan ?"

"Astaga aku lupa , Jae ayo kita berangkat sekarang. Aku ada kuis pagi ini"

"Dasar kau ini. Baiklah kami berangkat dulu Ma bye"

***

Seongwoo dan Sungjae telah memasuki jenjang Perguruan Tinggi. Saat ini mereka berkuliah di salah satu universitas ternama di Daegu yaitu Kyungpook National University. Mereka sama-sama mengambil jurusan Behavioural Science (Bsc), yaitu jurusan yang menggabungkan pendidikan berbasis luar dalam psikologi dengan spesialisasi dalam ilmu perilaku mutakhir. Singkatnya jurusan ini mempelajari tentang ilmu perilaku dan psikologi manusia.

Seongwoo sendiri mengambil jurusan ini karena ia ingin menjadi seorang Psikolog. Jika ia mengambil jurusan ini nantinya ia bisa melanjutkan pendidikannya menjadi S2 sehingga ia bisa menjadi Psikolog Klinis, psikolog yang bertugas membedah perilaku manusia secara khusus dan kondisi mental mereka, dari yang ringan hingga yang paling ekstrim.

Sungjae sendiri memang pada dasarnya ingin menjadi seorang Psikolog, apalagi semenjak kematian adiknya. Sama dengan Seongwoo, Sungjae ingin membantu orang-orang yang mentalnya terganggu agar keadaan mereka tak semakin memburuk dan berakhir seperti mendiang adiknya.

Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang