15. Ucapan Terima Kasih

1.3K 174 37
                                    

Malam itu, Daniel, Mama Yejin dan Papa Sangwoo serta tak lupa Hyunbin dan Woojin berkumpul di ruang keluarga kediaman Kang. Sore tadi orang tua Daniel sangat marah padanya. Mereka mengira Daniel sudah keluar dari rumah sakit jiwa itu tepat pada saat Dokter Cha mengatakan bahwa Daniel telah pulih sepenuhnya.

Sehari setelah mendengar kabar baik itu, orang tua Daniel kembali berangkat keluar kota untuk urusan bisnis mereka sehingga mereka tidak tahu jika Daniel masih berada dirumah sakit itu sampai sore tadi.

Mereka lagi dan lagi dibuat kecewa atas tindakan Daniel. Mereka tahu bahwa Daniel melakukan itu semua karena tak ingin kehilangan Seongwoo, tapi secara tidak langsung Daniel sendiri lah yang membuat Seongwoo akan menghilang dari hidupnya akibat kelakuannya itu.

Orang tua Daniel bahkan bersusah payah meyakinkan orang tua Seongwoo untuk memperbolehkannya membantu Daniel untuk sembuh. Bukan hal mudah untuk membiarkan anakmu kembali bertemu dan bahkan bergaul dengan seseorang yang jelas-jelas sudah menyakiti dan membuat hidupnya menderita bahkan hingga trauma.

“Daniel, Papa benar-benar kecewa padamu” Ucap Papa Sangwoo sembari memijat pangkal hidungnya

Daniel tak menjawab. Ia terus saja menundukkan kepalanya sembari memperhatikan buku harian milik Seongwoo.

“Kang Daniel ! Tatap Papa saat Papa sedang berbicara padamu !” Papa Sangwoo merasa emosi karena Daniel tak menggubris ucapannya

“Sayang tenanglah … Daniel juga baru saja sembuh. Kau tak boleh terlalu keras padanya” Mama Yejin mencoba untuk mengingatkan apa yang Dokter Cha katakan kepada mereka

“Daniel sayang … Mengapa kau melakukan hal itu ? Kau tahu bukan Seongwoo akan sangat terluka” Ucap Mama Yejin dengan nada yang lembut namun sarat akan kekecewaan

“Maafkan Daniel Ma, Pa …” Hanya itu yang Daniel ucapkan lalu kembali fokus pada buku pemberian Seongwoo itu

“Hyunbin … Woojin, Paman berterima kasih karena kalian sudah memberitahukan hal ini kepada Paman dan Bibi. Sekarang kalian pulanglah, istirahatlah. Sekali lagi terima kasih”

“Tidak masalah Paman. Kami hanya tak ingin Daniel semakin memperburuk kesalahannya. Kalau begitu kami pamit dulu, Paman Bibi. Selamat malam …”

Hyunbin dan Woojin sedikit membungkukkan tubuh mereka kepada orang tua Daniel. Sesaat pandangan mata mereka bertabrakan dengan pandangan mata Daniel namun Daniel segera mengalihkan pandangannya. Hyunbin dan Woojin tahu bahwa sekarang ini Daniel juga pasti butuh waktu untuk sendiri dan merenungkan segala perbuatannya.

“Besok, kita harus menemui Seongwoo. Kita harus meminta maaf atas kelakuan mu itu” Final Papa Sangwoo sebelum akhirnya ia beranjak dari sana dan masuk ke kamar


***


Lagi dan lagi, Sungjae harus terbangun karena mendengar tangisan Seongwoo. Adiknya itu memang sedang tertidur, tetapi bukan berarti keadaannya sudah membaik. Semenjak dibawa kerumah sakit tadi, Seongwoo baru sadar satu jam kemudian dan setelahnya ia hanya berbaring tanpa berbicara sedikitpun.

Sungjae yang sedari tadi mengajaknya bicara pun diabaikannya. Setelah memakan makan malam dan meminum obatnya tadi ia tertidur pulas, mungkin efek samping dari obatnya. Namun seperti biasa jika kondisinya sangat buruk seperti sekarang ini ia akan tiba-tiba menangis ditengah tidurnya.

Terkadang Sungjae kasihan melihatnya. Ia memang tertidur, tubuhnya beristirahat, tetapi tidak dengan hati dan pikirannya. Semuanya terasa seperti rasa sakit mengikutinya kemanapun ia pergi. Rasa sakit yang tak pernah memberikan sedikit celah untuk kebahagiaan memasuki kehidupan Seongwoo.

Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang