🌸ASSALAMUALAIKUM🌸
HAPPY READING🌸.
.FATIMAH.
Diamku bukan berarti Aku lemah,
Diamku bukan berati kalah, Aku hanya ingin melihat sampai kapan Kamu melakukannya dan sampai mana Kamu bisa menyadarinya.-BAGIAN DUA BELAS-
Setelah obrolan bersama Ayahnya selesai, Pian kembali menuju RSUD untuk melihat Istri pertamanya yang tengah berbaring lemas.
Saat didepan pintu ruangan lagi-lagi jantung Pian memompa dengan cepat, Ia kembali ragu untuk masuk ke dalam ruangan.
"Bissmilah" Ucap Pian lalu membuka pintu, tapi sebelum Pian masuk tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"Mas!" Panggil Istri keduanya itu.
Pian melirik ke arah asal suara, disana terlihat Istri keduannya sedang tersenyum manis. Pianpun ikut tersenyum hangat menyambut Meydina.
"Dari mana Kamu?" Tanya Pian dengan tersenyum simpul.
"Sengaja kesini aja, buat jenguk Fatim" Jawab Meydina tak luput dari senyuman.
"Kalau gitu ayo masuk Mas" Ajak Meydina membuat Pian tersenyum paksa.
"Kenapa Kamu hadir diwaktu yang engga tepat gini sih Mey"Ucap Pian dalam hatinya.
"Ayo" Jawab Pian pasrah lalu masuk kedalam ruangan.
Di dalam ruangan terlihat sekali Fatimah yang tertawa dengan ocehan tak jelas Arafah.
"Assalamualaikum" Salam Pian saat memasuki ruangan.
Mendengar suara, Fatimah menghentikan suara tawanya dan melirik ke arah suara.
"Waalaikumsalam" Jawab Fatimah dan Arafah berbarengan.
Pian dan Meydina melangkahkan Kakinya menuju brangkar Fatimah.
"Kamu udah baikkan?" Tanya Pian lalu diangguki oleh Fatimah sebagai jawabannya.Arafah mengerutkan dahinya.
"Kok Dia bisa bareng sama Kamu sih Pin?" Tanya Arafah pada Pian sambil menunjuk Meydina.Pian yang mendengar pertanyaan Arafah terdiam tak bisa menjawab sedangkan Fatimahpun tak menjawab.
"Arafah ... Arafah" Ucap Fatimah didalam hatinya.
"Aku Istrinya Mas Pian jadi wajar dong kita datang bareng" Jawab Meydina dengan tersenyum manis.
Arafah terkejut mendengar jawaban Meydina lebih tepatnya sih pura-pura terkejut.
"Ih ngarep dasar! Piankan udah nikah" Ucap Arafah melirik Meydina dengan sinis.
"Dia Istri kedua Saya" Jawab Pian sambil mengenggam tangan Meydina.
Arafah terkejut kali ini Ia benar-benar terkejut melihat prilakuan Pian pada Meydina didepan mata Fatimah.
"Gila" Ucap Arafah dalam Hatinya.
"Oh Istri kedua, udah dapat restu dari Fatim belum nih" Ucap Arafah menyindir.
Pian dan Meydina terdiam, ucapan Arafah begitu menusuk hati Pian.
"Gak usah kepo!" Ucap Meydina mulai tersulut emosi."Dih gak bisa jawab" Ucap Arafah dengan tersenyum mengejek.
"Udah Ra" Lerai Fatimah pada Arafah.
"Engga bisa udahlah Tim" Jawab Arafah kesal.
"Ah Kak Satria mana sih" Lanjut Arafah membuat Pian membulatkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH [ TERBIT ]
General Fiction[ TERBIT ] Sudah Tersedia di Shopee dan Tokopedia Aku bukanlah Saudah binti Zam'ah, yang rela dimadu oleh banyak Wanita. Aku hanya Wanita biasa yang selalu merasakan cemburu ketika Suamiku dengan Wanita lain. Aku hanya Wanita biasa yang tak rela Sua...