🌸ASSALAMUALAIKUM🌸
HAPPY READING
.FATIMAH.
Aku kira kamu adalah Rumah, tapi ternyata Aku salah.
-BAGIAN DUA PULUH TUJUH-
Setelah bertengkar dan memutuskan lari dari Pian, Fatimah lagi-lagi dilanda perasaan kacau yang amat luar biasa. Ia tak menyangka bahwasanya Pian menuduh Fatimah dengan sekejam itu.
"Kak Pian jahat, Fatim ... Fatim kecewa sama Kak Pian" Ucap Fatimah sembari menangis.
"Kenapa? Kenapa harus Fatim yang diperlakuin gini? Kenapa harus menjadi Pelampiasan, kenapa?" Tanyanya, lalu Fatimah menutupi wajahnya dengan bantal.
"Fatim cinta sama Kak Pian, Fatim sayang Kak Pian, kenapa Kak Pian gak lihat itu? Kenapa Kak Pian tega sama Fatim?" Tanyanya lagi.
Fatimah mengusap pelan pipinya yang sudah basah oleh air mata.
"Kenapa? Kenapa gini sih!!" Ucapnya sembari melemparkan bantal."Fatim salah apa sama Mereka, kenapa Mereka jahat sama Fatim" Tanyanya pada dirinya sendiri.
"Kenapa juga Kak Pian terus-terusan kaya gini! Seolah-olah Aku yang salah padahal dia ... dia yang memulai semuanya, dia yang salah, dia yang egois ... dia ... " Ucap Fatimah dengan terbata.
"Fatim" Panggil Aida dari luar kamarnya, membuat Fatimah mau tidak mau menghapus paksa Air matanya dan berusaha menahan air matanya supaya tidak keluar.
"Iya Mah, sebentar" Jawab Fatimah dengan suara khas orang habis menangis.
Fatimah melangkahkan kakinya untuk membukakan pintu.
"Kamu kenapa?" Tanya Aida setelah melihat mata Putrinya sembab, bahkan hidung dan pipi Fatimah memerah.
Mendengar pertanyaan Aida membuat Fatimah tersenyum simpul.
"Udah engga kenapa-kenapa Kok Mah" Jawab Fatimah pelan.Mendengar jawaban dari Fatimah tidak membuat Aida puas atas jawaban Putrinya, namun Aida menganggukan kepalanya, karna tidak mau memaksa Fatimah bercerita.
"Yaudah, dibawah ada Satria sama Olin katanya mau ketemu" Ucap Aida memberitahu.
Fatimah tersenyum bahagia mendengar ucapan Aida.
"Fatim langsung kebawah aja yah Mah" Ucap Fatimah yang dijawab oleh anggukan kepala dari Aida.Fatimah langsung berjalan ke lantai dasar untuk bertemu Sahabatnya sampai Ia lupa mencuci mukanya.
Saat sampai diruang tamu, Fatimah dengan tersenyum manis menghampiri Satria dan Olin.
"Assalamualaikum" Ucap Fatimah membuat Satria dan Olin meliriknya.
"Waalaikumsalam" Jawab Mereka berbarengan.
"Kenapa gak ngabarin kesini? Biar Fatim bisa siapin makanan kesukaan kalian" Tanya Fatimah dengan tersenyum tulus.
Satria maupun Olin tak menjawab pertanyaan dari Fatimah, yang membuat Fatimah mengerutkan dahinya.
"Kak? Lin?" Panggil Fatimah namun tak mendapat respond.
"Kalian kenapa sih?" Tanya Fatimah dengan bingung.
"Kamu yang kenapa Tim?" Tanya Satria dengan serius.
"Aku? Fatim gak kenapa-kenapa" Jawab Fatimah dengan tersenyum.
"Kalau engga apa-apa, kenapa mata Kamu sembab?" Tanya Olin yang membuat Fatimah terkejut.
"Aduh Aku lupa cuci muka" Ucap Fatimah didalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH [ TERBIT ]
General Fiction[ TERBIT ] Sudah Tersedia di Shopee dan Tokopedia Aku bukanlah Saudah binti Zam'ah, yang rela dimadu oleh banyak Wanita. Aku hanya Wanita biasa yang selalu merasakan cemburu ketika Suamiku dengan Wanita lain. Aku hanya Wanita biasa yang tak rela Sua...