Fatimah. 26

42.8K 2K 50
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

HAPPY READING🌸.

.FATIMAH.

Lagi-lagi Kamu membuat Aku Kecewa.
Dan kali ini Goresan luka yang kamu beri membuat Aku semakin yakin untuk tidak kembali pulang.

-BAGIAN DUA PULUH ENAM-

Hari ini tepatnya hari dimana Fatimah harus lagi bertemu dengan Rafki untuk membicarakan pekerjaannya, tangannya sudah berkeringat karna gugup.

Fatimah sedari tadi mundar-mandir didepan cermin kamarnya.
"Harus gimana nanti" Lirihnya pelan.

Fatimah menatap cermin dan merapihkan hijabnya.
"Assalamualaikum, apa kabar" Ucapnya memonolog.

"Ah gak gitu" Ucapnya lagi sembari menggelengkan kepalanya.

"Tim" Panggil Aida yang membuat Fatimah memberhentikan Aktivitasnya.

"Lagi apa?" Tanya Aida lagi.

Mendengar pertanyaan dari Aida membuat Fatimah menghela nafas pelan.

"Fatim mau ketemu Rafki, jadi Fatim lagi berpikir supaya nanti pertemuannya gak canggung" Jawab Fatimah lesu.

Mendengar jawaban dari Fatimah membuat Aida tersenyum geli.
"Ada-ada aja kamu Tim, kaya remaja aja" Ucap Aida yang membuat Fatimah cemberut.

"Ih Mamah gitu" Ucap Fatimah merajuk.

Aida menghampiri Fatimah lalu mengusap pelan tangannya.
"Gak usah takut, gak usah berpikir keras nanti juga akan mengalir layaknya air" Ucap Aida menasehati Fatimah.

Fatimah menganggukan kepalanya.
"Iya Mah, kalau gitu Fatim berangkat dulu yah, Assalamualaikum" Pamit Fatimah sembari menyalami tangan aida.

Aida menganggukan kepalanya.
"Waalaikumsalam, hati-hati dijalan yah" Jawabnya membuat Fatimah tersenyum.

Didalam perjalanan menuju kafe Fatimah merasakan jantungnya memompa dengan sangat cepat.
"Kenapa? Kenapa masih gugup gini" Desisnya pelan.

Karna perasaan gugupnya membuat perjalanan menuju Kafe tak terasa, membuat Fatimah sedikit merasa kesal.

Fatimah menarik nafasnya, untuk mengurangi rasa gugupnya.
"Bissmilah" Ucapnya lalu turun keluar dari mobil.

Fatimah melangkahkan kakinya dengan pelan, Ia masih berusaha mengontrol jantungnya yang terus-terusan memompa sangat cepat.

"It's okay Fatim, semuanya akan berjalan layaknya air" Ucapnya meyakinkan diri.

Dengan wajah yang dihiasi senyuman manis Fatimah masuk kedalam Kafe, saat Ia sudah berada didalam Kafe Fatimah dengan spontan melirik ke arah meja nomer 5, dan benar saja dimeja itu sudah ada seorang Pria yang duduk sembari meminum kopi.

Fatimah menarik nafas pajangnya.
"Semangat" Ucapnya lagi pelan, lalu melangkahkan kakinya menuju Rafki.

"Assalamualaikum" Salam Fatimah kepada Rafki.

Rafki yang mendengar salam dari Fatimah tersenyum manis.
"Waalaikumsalam" Jawabnya.

"Duduk Tim" Ucapnya lagi mempersilahkan.

Fatimah menganggukan kepalanya, lalu duduk.
"Maaf membuat Anda menunggu lama" Ucap Fatimah sembari tersenyum kecil.

"Anda yah.." Lirih Rafki didalam hatinya.

"Engga apa-apa, Aku juga belum terlalu lama datang kok" Jawab Rafki dengan tersenyum kecut.

Mendengar jawaban dari Rafki membuat Fatimah menganggukan kepalanya.
"Padahal Aku tahu kamu dari tadi datangnya, kopi kamu saja udah terlihat dingin" Ucapnya dalam hati.

FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang