🌸ASSALAMUALAIKUM🌸
HAPPY READING🌻
.FATIMAH.
Memaafkan adalah kemenangan terbaik - Ali bin Abi Thalib
-EMPAT PULUH DUA-
[SEBAGIAN DI HAPUS KARENA PROSES PENERBITAN]
Fatimah terdiam mencoba tak mengeluarkan keluhannya.
"Se enggak berharga gini aku dihadapan Kak Pian, dia pergi tanpa kata Maaf. Hah, Astagfirullah. Sabar Fatim" Ucapnya membatin.Nisa mencoba menelepon Pian. Namun, tak diangkat sama sekali oleh Pian membuat Nisa sangat emosi.
"Udah gak apa-apa Bu, kan ada kuasa hukum Kak Pian" Ucap Fatimah.
"Bukan gitu Fatim, dia sangat tidak tahu etika bahkan sekedar mengucap Maafpun dia tidak, Maafkan Pian ya Nak karena udah banyak ngelukain hati kamu" Ucap Nisa dengan nada sedihnya.
"Iya gak apa-apa Bu, kalau gitu Fatim masuk dulu ke ruangan ya, Assalamualaikum" Pamit Fatimah lalu meninggalkan Nisa dengan temannya.
"Waalaikumsalam" Jawabnya.
"Pian ke Rumah Sakit Bu, Istri sama mertuanya masuk Rumah sakit" Ucap Arafah dengan pandangan tak luput dari handphonenya itu.
Mendengar ucapan Arafah membuat Lala dan Nisa mengerutkan dahinya.
"Sakit apa? Kamu tahu dari siapa?" Tanya Nisa."Perut Meydina kebentur ujung meja, Bunda yang ngeliat darah di kaki Meydina ikut panik ngebuat dia ikut jatuh dari kursi rodanya. Arafah tahu dari Kak Satria Bu" Jawab Arafah yang membuat Nisa mengangguk pelan.
"Pantas Pian pergi tanpa pamit kaya tadi mungkin dia terlalu panik karena takut bayinya kenapa-kenapa" Ujar Nisa didalam hatinya.
"Tapi tetapkan Pian harusnya Pamit dulu, seberapa pentingpun itu dia harus ngehargain kita terlebih lagi Ibu dan Fatimah" Celetuk Lala yang membuat Nisa kembali emosi.
"Lala benar seberapa penting itupun setidaknya dia ngerhargain Fatimah terlebih lagi ke aku sebagai Ibu dari Pian" Ucap Nisa kembali membatin.
"Kita doain aja supaya gak terjadi apa-apa sama Bunda dan Meydina, tapi kalau emang bayinya gak selamat mungkin itu udah takdir" Ucap Arafah.
"Tapi aku berharap Bayinya nya beneran gak selamat" Ucap Arafah dan Lala membatin.
Arafah dan Lala tidak jahat hanya untuk sekedar berharap dan bukankah itu adalah bayaran setimpal dari apa yang Mereka perbuat selama ini.
Rasanya Arafah dan Lala sangat tidak sabar mendengar kabar duka tersebut.
•
•
•
•
•Hallo Maaf baru update, sebagai gantinya besok aku akan update lagi ya
.HALLO TERIMA KASIH TELAH MEMBACA🌸
GIMANA SAMA PART 42 NYA?🌻
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA! Biar Aku Nambah Semangat Update.🌸
JANGAN LUPA JUGA IKUTI ( FOLLOW ) AKUN INI YA!!🌻
🌸WASSALAMUALAIKUM🌸
FATIMAH
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH [ TERBIT ]
General Fiction[ TERBIT ] Sudah Tersedia di Shopee dan Tokopedia Aku bukanlah Saudah binti Zam'ah, yang rela dimadu oleh banyak Wanita. Aku hanya Wanita biasa yang selalu merasakan cemburu ketika Suamiku dengan Wanita lain. Aku hanya Wanita biasa yang tak rela Sua...