Fatimah. 46

33.8K 1.6K 239
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

HAPPY READING🌹

"Baca nya pelan-pelan ya biar kerasa panjang haha"

.FATIMAH.

Persahabatan adalah Rumah kedua, mereka menjadi tempat pulang disaat lelah, menjadi sandaran disaat terluka. Mereka bak berlian walaupun teriris tetapi masih tetap indah dan berharga.

-EMPAT PULUH ENAM-

[ SEBAGIAN DI HAPUS KARENA PROSES PENERBITAN ]

"Assalamualaikum" Salam Fatimah lembut. Namun, Ari merasa terkejut dibuatnya.

"Waalaikumsalam Tim" Balas Ari sembari tersenyum kikuk.

"Kamu keliatan lagi sibuk Ri?" Tanya Fatimah.

"Ah engga kok" Jawab Ari yang membuat Fatimah tersenyum, dia tahu bahwa Ari sedang berbohong saat ini.

Fatimah mengangkat kedua alisnya sembari tersenyum manis.
"Bohong" Ucap Fatimah disusul kekehan kecil.

"Ya, gak bisa bohong sama kamu" Ujar Ari dengan suara lemasnya.

"Padahal harusnya kamu selesaiin dulu pekerjaan kamu terus istirahat, kesini kan bisa besok lagi" Ucap Fatimah, dia merasa kasihan kepada Ari wajah Ari terlihat lemas.

Ari tersenyum simpul mendengar ucapan Fatimah.
"Besok aku ke Malang" Ucap Ari.
"Jadi besok gak kesini, makanya aku kesini sekarang. Maaf ya ganggu istirahat kamu" Lanjut Ari lagi.

Fatimah menggeleng pelan mendengar ucapan Ari.
"Gak kok, aku gak ngerasa terganggu sama sekali" Jawab Fatimah jujur.

"Kamu ke malang ada masalah apa?" Tanya Fatimah karena biasanya jika Ari pergi ke kota kelahirannya itu ada sesuatu yang penting.

Ari tersenyum miris mendengar pertanyaan Fatimah.
"Oma nyuruh aku buat pulang" Jawab Ari.
"Aku di jodohin" Lanjut Ari yang membuat Fatimah membelakan ke dua matanya.

"Di jodohin?" Tanya Fatimah yang dijawab dengan anggukan kecil Ari.

"Terdengar klise banget, mungkin ini akibat aku ledekin Olin mulu" Jawab Ari.

"Dan kamu setuju buat ngelaksanain perjodohan itu?" Tanya Fatimah dengan hati-hati.

Mendengar pertanyaan Fatimah, Ari lagi-lagi menggeleng kecil.
"Gak Tim, aku gak akan mengikat suatu hubungan tanpa rasa, Oma masuk Rumah Sakit karena serangan jantung jadi Besok aku harus ke Malang"

"Inalillahi, keadaan Oma sekarang gimana?" Tanya Fatimah.

"Alhamdulillah Oma udah lewati masa kritisnya" Jawab Ari.

Ari menarik napas panjangnya terasa berat harus mengungkapkan ini semua kepada Fatimah, tapi dia harus berpamitan.

"Fatim aku pamit, kayanya aku bakal lama ada di Malang dan kecil kemungkinan aku balik ke sini. Aku gak tahu nanti yang bakal terjadi disana, entah aku bakal dipaksa untuk menikah dan menetap atau aku diberi kesempatan untuk mencari pasangannya aku sendiri dan bisa kembali kesini" Ucap Ari dengan raut wajah sedihnya.

Mendengar ucapan Pamit dari Ari membuat Fatimah merasa sedih.
"Semoga Allah memberika yang terbaik buat kamu" Doa Fatimah.

"aamiin" Balas Ari serius.

Setelah itu mereka saling terdiam, termenung akan takdirnya masing-masing, sampai Ari kembali memecahkan keheningan.

"Besok Putusan Hakim ya?" Tanya Ari.

Fatimah mengangguk mendengarnya.
"Iya" Jawabnya.

"Lancar ya, setelah ini kamu harus menjaga jarak dengan orang masa lalu yang menyakiti" Ucap Ari menasehati.

Fatimah mengangguk mendengar nasehat Ari.

"Jangan lupa makan, kamu punya maag. Jangan ngelakuin kegiatan yang berat-berat kamu cepat lelah terus kamu punya Asma, bawa inheler terus jangan sampe lupa beli. Jangan terlalu keras mikirin pekerjaan, apalagi mikirin masa lalu dan hati orang lain. Pikirin hati kamu sendiri" Lanjut Ari menasehati membuat Fatimah merasa sedih, Fatimah hanya bisa mengangguk sebagai jawabannya.

"Aku tau kamu udah dewasa, udah banyak pengalaman, tapi dengerin semua nasehat aku ya. Disana aku curiga gak akan bisa leluasa untuk saling mengirim kabar sama kalian" Ucap lagi Ari.

"Kalau Meydina buat ulah lagi jangan terlalu maksain buat hadapi sendiri kalau udah bener-bener gak kuat minta bantuan temen kamu banyak, jangan maksain sampe sakit lagi" Nasehatnya lagi yang membuat mata Fatimah memerah.

"Terkadang ada diwaktu kita tidak perlu lagi terlalu mementing perasaan orang lain, kita hanya harus fokus kepada perasaan kita sendiri. Jangan dekat dengan banyak lelaki selain orang-orang terdekat, jangan terlalu percaya sama orang baru" Lanjut Ari yang membuat air mata Fatimah mulai jatuh, bukan hanya kalimat-kalimat yang dikeluarkan oleh Ari tapi nada bicara Ari yang sangat lembut membuat Fatimah merasa sedih, Ari tidak biasanya seperti ini.

Fatimah merasa sangat sedih mengetahui Ari akan pergi, ucapan Ari tidak pernah bohong membuat hati Fatimah berdesir merasa hal yang membuat hatinya sesak.

"Jangan banyak bicara aku jadi ingin menangis" Ucap Fatimah sambil mengusap pipinya yang basah.

"Yang kamu katakan kaya salam perpisahan tau ga" Lanjut Fatimah yang membuat Ari mengaruk tengkuknya.

"Kan emang ini salam perpisahan" Ucapnya.

"Bukan itu! Kamu berlagak kayak orang yang gak akan lagi nemuin ku" Ucap Fatimah yang membuat Ari terkekeh.

Dasar Ari-ari bayi padahal Fatimah sedang bersedih tapi dia malah terkekeh membuat rasa sedih hilang digantikan dengan rasa kesal.

[ SEBAGIAN DI HAPUS KARENA PROSES PENERBITAN ]





HALO TERIMA KASIH TELAH MEMBACA🌸

GIMANA SAMA PART INI? Semoga Suka Ya🌹

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!🌸

DAN JANGAN LUPA IKUTI ( FOLLOW ) AKUN INI JUGA!!🌹






🌸WASSALAMUALAIKUM🌸

FATIMAH






FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang