🌸ASSALAMUALAIKUM 🌸
HAPPY READING 🌻
.FATIMAH.
Aku hanya mengeluarkan pendapat, tidak berpihak apalagi menjatuhkan.
-LIMA PULUH TIGA-
Kabar atas keretakan rumah tangga Meydina dengan Pian telah sampai ditelinga Fatimah dan Para Sahabatnya, sore tadi saat kumpul Satria menceritakan semuanya.
"Menurut kalian Pian beneran selingkuh lagi?" Tanya Lala pada Arafah, Olin dan Fatimah.
Mereka sedang berada dikamar Fatimah, selepas para pria pulang mereka memutuskan untuk kembali menginap dirumah Fatimah.
"Aku kaya kurang srek deh, maksudnya gini. Masa sih Kak Pian secepat itu nyari pelampiasan" Jawab Arafah sembari memeluk bantal.
"Kalau menerut aku nih ya, bisa aja sih selingkuh lagi, kita udah sama-sama tau kan sebrengsek apa Pian jadi kemungkinan besar dia ya selingkuh lagi" Ucap Olin memberikan pendapatnya.
Mendengar ucapan Olin membuat Lala mengangguk mantap.
"Nah bener tuh Lin, kemungkinan besar ya kayanya selingkuh lagi""Tapi untuk waktu sesingkat kaya gini, masa sih" Ucap Arafah lagi.
"Kalau Pian sama cewek itu kenalnya udah lama, itu jadi kemungkinan besarkan?" Tanya Lala.
Mendengar pertanyaan Lala membuat Arafah mengangguk ragu.
"Bisa jadi sih" Jawabnya pelan."Menurut lo gimana Tim?" Tanya Lala.
"Harusnya Mey bisa ngontrol emosi gak bertindak ceroboh kaya gitu" Jawab Fatimah yang membuat semuanya mengerutkan dahi.
"Maksudnya?" Tanya Arafah.
"Iya, harusnya Meydina tanya baik-baik ke Kak Pian hubungan dengan perempuan itu apa. Aku gak begitu yakin kalau Kak Pian berani selingkuh lagi" Ucap Fatimah yang membuat terkejut.
"Bela Pian?" Tanya Olin dengan sinis.
Mendengar nada sinis dari Olin membuat Fatimah mengerutkan dahinya.
"Gak, aku gak bela siapa-siapa. Tapi menurut aku seharusnya Meydina gak ceroboh kaya gitu, bukannya Meydina pengen mertahanin Rumah tangganya? Seharusnya dia bisa ngontrol emosinya kan?" Ucap Fatimah.Mendengar ucapan Fatimah membuat Olin merasa kurang puas.
"Kita kesampingin dulu si Meydina. Menurut kamu nih, menurut pandangan kamu terhadap Pian yang diceritain sama Kak Satria gimana?""Sama kaya Arafah, aku gak yakin kalau Kak Pian berani selingkuh lagi" Jawab Fatimah yang membuat Olin membulatkan matanya dengan sempurna.
"Itu tandanya lo bela Pian" Celetuk Lala yang membuat Fatimah kembali mengerutkan dahinya.
"Gak gitu" Bantah Fatimah.
"Dari cerita Kak Satria kita tau sendiri kan, Mey cuman bilang dia lihat perempuan itu lagi cium tangan Pian berarti perempuan itu lagi salim, kalian tau sendiri kalau salim dari jauh emang keliatan kaya cium tangan? Mangkanya aku bilang gak sebegitu yakin kalau Kak Pian selingkuh lagi, gimana kalau perempuan itu sodara nya Kak Pian?" Ucap Fatimah mengeluarkan pendapatnya.Mendengar ucapan Fatimah membuat Olin berdecih.
"Dari kapan Pian punya sodara cewek? Kita semua tau Tim Pian gak punya sodara cewek, alasan kamu itu bener-bener gak masuk akal tau gak sih" Ucapnya kesal.Mendengar ucapan dari Olin membuat Fatimah terdiam, ucapan Olin memang benar bahwa kelurga Husna maupun Nisa tidak mempunyai keturunan perempuan.
Tapi Fatimah tiba-tiba teringat dengan ucapan Rafki waktu lalu, jadi Fatimah mengira bahwa perempuan itu adalah keluarga dari Ibu kandung Pian.
Melihat Fatimah yang terdiam membuat Olin tertawa kecil.
"Tuh kan diem, kamu itu ngebela Pian Tim masa kaya gitu aja gak nyadar""Kamu masih cinta kan sama Pian? Mangkanya sampe bikin pendapat gak masuk akal kaya gitu" Lanjutnya dengan kekehan.
Mendengar ucapan Olin membuat Fatimah menatapnya intens.
"Maksudnya?" Tanya Fatimah.Mendengar pertanyaan Fatimah semakin membuat Olin tertawa.
"Masa kaya gitu aja gak ngerti sih? Perlu diperjelas?" Tanya Olin dengan kedua yang diangkat.Melihat sikap Olin yang berubah membuat Lala mencubit lengan Olin pelan.
"Apaan sih" Ucap Olin yang tidak terima dirinya dicubit."Kenapa kamu yakin kalau perempuan itu sodara Kak Pian?" Tanya Arafah dengan penasaran.
Mendengar pertanyaan dari Arafah membuat Fatimah terdiam, dia tak bisa mengatakan bahwa Pian bukan anak kandung Nisa dengan begitu saja, ini seperti rahasia besar untuk keluarga Wahid tidak mungkin Fatimah membeberkannya.
"Tuh kan diem, tau ah lo sehabis dicerai sama Pian banyak halu nya" Cetus Olin.
"Coba nanti suruh Kak Satria datengin rumah yang dimaksud Meydina, dari sana bakal ketahuan kan?" Ucap Fatimah sembari memijat pelipisnya.
"Oke, kalau itu terbukti bukan sodara Pian aku sendiri yang bakal bawa kamu ke psikiater Tim" Ujar Olin dengan sinis.
Mendengar ucapan Olin membuat Arafah meliriknya tidak suka.
"Maksud kamu apa?" Tanya Arafah tak terima."Lo berlebihan Lin" Ucap Lala.
"Loh aku gak berlebihan, Fatimah sekarang banyak halunya sampai bikin alasan gak masuk akal banget. Kalau bukan karna Halu terus apa? Masih cinta sama Pian? Susah move'on mangkanya bikin alasan asal jeplak kaya gitu?" Ucap Olin dengan mimik wajah yang menyebalkan.
[SEBAGIAN DI HAPUS KARENA PROSES PENERBITAN]
•
•
•
•
•HALLO TERIMA KASIH TELAH MEMBACA🌼 Maaf baru bisa Update, soalnya aku baru ada kuota hehe;v tolong dimaklum ya;v.
Ohiya, untuk Part 50 sama 49 akan di revisi soalnya kan ada suasana ramadhan nya. Nah, karna sekarang suasana ramadhannya udah lewat jadi kalau diterusin kaya kurang srek kalau tiba-tiba ke hari ied nya.GIMANA SAMA PART INI? Semoga kalian suka ya🌼
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT!🌼
JANGAN LUPA JUGA IKUTI AKUN INI DAN AKUN IG AKU @ safitri_5252. Kita bisa lebih deket kalian bisa dm aku lewat ig atau juga line id: nsartna. Pake titik ya. Kalau di wattpad suka susah karna kadang eror gak ada notif nya.
🌸 WASSALAMU'ALAIKUM 🌸
FATIMAH
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH [ TERBIT ]
General Fiction[ TERBIT ] Sudah Tersedia di Shopee dan Tokopedia Aku bukanlah Saudah binti Zam'ah, yang rela dimadu oleh banyak Wanita. Aku hanya Wanita biasa yang selalu merasakan cemburu ketika Suamiku dengan Wanita lain. Aku hanya Wanita biasa yang tak rela Sua...