🌸ASSALAMUALAIKUM🌸.
HAPPY READING🌸.
.FATIMAH.
Percaya memang di butuhkan dalam suatu hubungan, Namun kitapun jangan terlalu bodoh untuk mempercainya tanpa sebuah bukti.
-BAGIAN SEBELAS-
Karna Asma Fatimah yang kambuh Satria membawa Fatimah menuju RSUD tedekat, saat Fatimah tengah dalam penanganan Dokter Satria menelepon Mamski Aida untuk memberitahu tentang keadaan Fatimah.
Mamah Fatimah terkejut mendengar tentang keadaan Anaknya, karna sudah lama sekali Fatimah sudah tidak jatuh sakit karna Asma.
Setalah mendengar kabar dari Satria, Nyonya Aida langsung berangkat menuju rumah sakit yang merawat Anaknya.
Sedangkan Pian terdiam didepan Ruangan Fatimah, Ia tak berani untuk masuk kedalam.
"Ini semua salah Aku" Ucapnya pada dirinya sendiri.
"Kalau aja Aku nanyain dulu kronologinya gimana, mungkin Fatimah gak akan masuk RSUD kaya gini" Ucapnya lagi lalu duduk dikursi yang sudah tersedia.
"Kenapa sih Aku selalu gegabah gini" Ucapnya lagi sembari memukul kepalannya pelan.
"Aku ... takut sama ucapan Kamu tadi Tim" Lanjutnya merenung.
"Anda tidak mau masuk?" Tanya Satria menyadarkan Pian.
Pian mengangkat kepalanya.
"Fatimah gak kenapa-kenapa, 'kan?" Tanya Pian menyeleneh dari pertanyaan yang diberikan Satria.Mendengar pertanyaan Pian, Satria hanya mengangkat bahunya.
"Saya bukan Dokter" Jawab Satria seadanya."Kalau Anda gak mau masuk ya sudah" Lanjut Satria lalu masuk ke dalam ruangan.
Pian terdiam tak bergeming Ia ragu untuk masuk menemui Istrinta, Ia terlalu takut dan malu menemui Fatimah.
Saat Pian menutup mata untuk melepaskan sesaknya tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.
"Assalamualaikum" Salam Aida kepada Menantunya itu.
"Wa ... waalaikumsalam Mam" Jawab Pian lalu menyalami tangan Mertuanya.
"Fatim didalam?" Tanya Aida dengan khawatir, Pian hanya menganggukan kepala sebagai jawaban Suara Pian Seakan-akan tertahan untuk keluar.
"Lalu kenapa Kamu disini gak masuk?" Tanya Aida lagi.
"Eng.." Baru akan menjawab, namun Aida memotong ucapannya.
"Terus Fatimah didalam sama siapa?" Tanyanya.
"Ada Satria"Jawab Pian ragu.
Aida terkejut mendengar jawaban dari Menantunya.
"Pian, Masuk ke dalam jangan biarin Istri Kamu berduaan dengan yang bukan Mahramnya!" Titah Aida yang langsung diangguki oleh Pian.Aida dan Pian masuk secara bersamaan, saat mereka masuk terlihat sekali Fatimah yang tertidur dengan wajah yang lesu, sedangkan Satria berada didekat jendela sedang menelepon Seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH [ TERBIT ]
General Fiction[ TERBIT ] Sudah Tersedia di Shopee dan Tokopedia Aku bukanlah Saudah binti Zam'ah, yang rela dimadu oleh banyak Wanita. Aku hanya Wanita biasa yang selalu merasakan cemburu ketika Suamiku dengan Wanita lain. Aku hanya Wanita biasa yang tak rela Sua...