Fatimah.10

58.7K 3.2K 240
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

HAPPY READING🌸

.FATIMAH.

Aku hanya Seorang Wanita biasa yang akan selalu berusaha untuk terlihat kuat dan selalu patuh.

Dan Aku juga hanya Wanita biasa yang bisa marah jika terlalu diusik.

-BAGIAN SEPULUH-

Untuk mengurangi rasa sakitnya Fatimah berangkat ke Kafe untuk mengeceknya, dan melupakan sedikit permasalahan Rumah Tangganya.

"Assalamualaikum" Salam Fatimah kepada para karyawannya.

"Waalaikumsalam mbak" Jawab Mereka dengan kompak.

"Semangat kerjanya yah!" Ucap Fatimah menyemangati Semuanya.

"Kalau begitu Mbak ke ruangan dulu yah" Pamit Fatimah lalu dijawab dengan anggukan kepala oleh Para Karyawannya.

Fatimah melangkahkan kakinya menuju ruangan pribadi, saat didalam ruangan Fatimah langsung membuka dokumen pemasukan dan pengeluaran keuangan.

Saat Fatimah tengah asik mengamati dokumennya tiba-tiba pintu ruanganya terbuka dengan keras membuat Fatimah terkejut.

"Meydina"Ucap Fatimah pelan.

Fatimah bangkit dari duduknya dengan wajah yang bingung, Ia tak mengerti mengapa Meydina dengan tiba-tiba datang kehadapannya.

"Assalamualaikum Fatimah" Salam Meydina kepada Fatimah.

"Fatim maaf bikin Kamu kaget, soalnya tuh Aku dilarang masuk sama Dia" Ucap Meydina sambil menunjuk ke arah Shandra.

"Maaf Mbak, Saya sudah bilang kepada Dia kalau Mbak sedang sibuk" Ujar Shandra kepada Fatimah.

"Sudah tak apa, Shandra Kamu bisa keluar" Jawab Fatimah setelah mengehela nafas lelahnya.

"Duduk Mey" Ajak Fatimah kepada Meydina.

"Kamu belum jawab salam Aku" Komplen Meydina kesal.

"Maaf, Waalaikumsalam" Ucap Fatimah lalu kembali duduk, dan disusul oleh Meydina.

"Ada apa?" Tanya Fatimah to the point karna sungguh Ia heran atas kedatangan Sahabat sekaligus madunya itu.

Sebelum Meydina menjawab Fatimah melanjutkan ucapanya.
"Kamu sekarang akan bersikap sebagai siapa? Madu Aku atau sahabat?" Tanya Fatimah lagi.

Meydina menarik nafas panjangnya.
"Sebagai Sahabat.." Jawabnya.

"Sekaligus Madu" Lanjutnya lagi membuat Fatimah terkejut, namun Fatimah tak menunjukan hal itu.

"Oke, Ada apa gerangan sampai Kamu harus datang menemuiku?" Tanya Fatimah lagi.

"Aku hanya ingin meminta Pian" Jawab Meydina dengan lantang.

Mendengar jawaban Meydina membuat Fatimah menegang, namun Ia sembunyikan dengan seulas senyuman.
"Suami Kita bukan barang"Jawabnya.

FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang