🌸ASSALAMUALAIKUM🌸
HAPPY READING🌹
.FATIMAH.
Aku lelah jika harus terdiam mengalah
Bukannya lebih baik untuk melawan,
apalagi kamu adalah orang yang terang-terangan bersikap sebagai lawan bukan kawan.-EMPAT PULUH SATU-
[SEBAGIAN DI HAPUS KARENA PROSES PENERBITAN]
"Jaga ucapan kamu La, gak sekolah kamu!" Ucap Pian dengan penuh penekanan.
"Hello! Gak salah nanya gitu ke gue? Mau gue sekolah kek, gak sekolah setidaknya gue gak nyakitin orang lain yang udah nyerahin segalanya buat kita, termasuk nyerahin Rasa Percaya! Gak kaya kalian udah tahu bikin salah tapi gak pernah mikir, kalian tuh cuman bisa mikir cara buat nyakitin orang tanpa mikir cara ngobatin nya!" Jawab Lala dengan nada yang penuh penekanan.
Mendengar ucapan Lala membuat Pian tak bisa membalas, Lala seakan membuatnya mati kutu untuk membalas ucapan pedasnya itu.
Namun melihat Pian yang tak bisa menjawab membuat hati Meydina kesal.
"Aku tahu aku salah, tapi ini semua udah terjadikan? Mas Pian aja udah pilih aku jadi apa yang mau di ributin lagi, hubungan Fatimah sama Mas Pian juga udah mau berakhir jadi ya udah, hidup kami ya jadi urusan kami, dan hidup kalian jadi urusan kalian, gak usah ikut campur tangan lagi, apalagi kamu La aku berurusan sama Fatimah bukan sama kamu Olin ataupun yang lainnya, jadi gak usah ikut campur dan buat semua nya semakin keruh kaya gini" Ucap Meydina dengan rasa kesal. Namun dia berusaha meminimalisir agar ucapannya setenang mungkin.Mendengar ucapan Meydina membuat Fatimah tak habis pikir, Meydina bersikap seolah orang paling benar disini dia bersikap seolah semua adalah hal yang biasa saja.
"Dia benar La, seharusnya kita diam gak guna kita ngomong apapun dihadapan mereka, karena hasilnya akan tetap sama Orang gak tahu diri akan selamanya gak akan tahu diri" Ucap Fatimah yang membuat Pian tak menyangkan atas ucapan yang dikeluarkan olehnya.
"Mey kamu benar, hidup kalian memang urusan kalian, sama halnya kaya hidup aku. Tapi kalau kamu masih ngusik hidup aku bukannya gak adil kalau teman-teman aku gak balas itu semua? Tenang aja Mey mulai dari sini aku dan temen aku gak akan pernah berurusan lagi sama kalian tapi yang akan berurusan dengan kalian itu adalah buah dari perbuatan kalian selama ini" Lanjut Fatimah yang membuat Meydina spontan memegang perutnya.
"Aku dan Kak Pian udah harus masuk" Ucap Fatimah lalu melangkah dan disusul oleh Pian.
"Denger itu semua kan? Gue dengan yang lain bakal berhenti buat ngusik hidup Lo tapi yang bakal berurusan sama hidup Lo adalah Buah hasil dari perbuatan yang selama ini Lo tanam. Buah ganas yang sewaktu-waktu bisa membunuh kalian" Ucap Lala dengan tersenyum miring.
•
•
•
•
•HALLO TERIMA KASIH TELAH MEMBACA.🌸
GIMANA SAMA PART 41 NYA? Semoga suka ya🌹
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA! Biar Aku Nambah Semangat buat Update.🌸
OH IYA JANGAN LUPA IKUTIN AKU INI JUGA!🌹
🌸WASSALAMUALAIKUM🌸
FATIMAH
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH [ TERBIT ]
General Fiction[ TERBIT ] Sudah Tersedia di Shopee dan Tokopedia Aku bukanlah Saudah binti Zam'ah, yang rela dimadu oleh banyak Wanita. Aku hanya Wanita biasa yang selalu merasakan cemburu ketika Suamiku dengan Wanita lain. Aku hanya Wanita biasa yang tak rela Sua...