Fatimah 36

37K 1.7K 151
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

HAPPY READING🌼

.FATIMAH.

Aku kira kamu adalah SAHABAT yang terbaik, berbeda dengan yang lain tapi nyatanya Sama. Ah, lebih baik kita selayaknya teman saja bukan?

-TIGA PULUH ENAM-

Tanpa terasa Arafah bersama Fatimah telah sampai di kota kelahiran Arafah, Kota Sukabumi.

Setelah tadi membahas tentang Satria, Arafah dan Fatimah tak saling mengeluarkan suara, hanya ada suara Radio yang menghilangkan keheningan.

"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga" Ucap Fatimah setelah mereka memarkirkan mobil.

Tanpa sepatah kata pun Arafah keluar dari mobil, membuat Fatimah menghela nafasnya.
Dia pergi kesini untuk menyegarkan pikirannya, bukan untuk menambah pikiran lagi.

Dengan tersenyum paksa Fatimah menyusul Arafah yang sudah jalan terlebih dahulu, Fatimah merasa sedikit menyesal karena bertanya hal tadi, tapi dengan pertanyaan tadi membuat Fatimah lebih yakin untuk tidak kembali dekat dengan Satria.

"Assalamualaikum" Salam Fatimah saat memasuki rumah Arafah.

"Waalaikumsalam" Jawab perempuan paruh baya.

"Fatimah duduk Nak, aduh makin cantik aja nih Cucu Nenek" Ucap Nenek Arafah yang membuat Fatimah tersenyum manis.

"Arafah tadi langsung ke kamar, biasanya makan dulu kenapa ya?" Tanya Nenek Arafah dengan penuh khawatir.

"Mungkin kelelahan Nek, soalnya tadi dia yang nyetir" Jawab Fatimah tak luput dari senyuman.

"Oalah, yaudah Neng Fatim mau makan dulu gak?" Tanyanya yang dijawab dengan gelengan kecil.

"Ya udah kalau gitu, nanti kalau lapar kalian makan aja udah Nenek siapin ada sayur asem, asin, sama sambel didapur, Nenek mau ke ke sawah dulu nyusul Abah" Ucapnya yang diangguki kepala oleh Fatimah.

"Kalau gitu Fatim mau nyusul Arafah dulu" Ucap Fatimah yang diangguki kepala oleh Nenek.

Dengan langkah pelan Fatimah menyusul Arafah ke dalam kamar, dia tak mau mempunyai masalah dengan sahabatnya lagi, cukup Satria dan Meydina saja yang jauh seperti sekarang ini.

Tok ... Tok ... Tokk

"Assalamualaikum, Ra?" Salam Fatimah ketika masuk ke dalam kamar Arafah.

Mendengar salam dari Fatimah tak membuat Arafah mengalihkan pandangannya dia tetap menatap keluar jendela.

"Ra, ada apa sih? Aku buat salah atau gimana?" Tanya Fatimah sembari duduk diranjang berwarna pink muda itu.

Cukup lama Fatimah menunggu jawaban dari Arafah. Namun, Arafah tak kunjung menjawab juga pertanyaan Fatimah, bahkan sekedar melirik pun Arafah tidak.

Fatimah memejamkan matanya, dan menarik nafas panjang.
"Ra kenapa? Kalau ada sesuatu itu bicarakan bukan diam dan membuat suasa keruh. Aku susah bersikap kalau gini"

"Bersikap biasa pun itu gak akan mungkin, jadi Please! bicara semuanya dan gak bersikap kaya gini, kita udah Sahabatan lama kan? Jadi gak usah bersikap seolah kita baru kenal kemarin" Ucap  Fatimah panjang yang membuat Arafah berbalik badan.

"Iya kita udah bersahabatan lama, jadi seharusnya kamu tahu kan apa yang aku rasain sekarang!" Jawab Arafah dengan sedikit kesal.

Mendengar jawaban dari Arafah membuat Fatimah sedikit terkekeh.
"Gitu ya" Ucap Fatimah yang membuat Arafah mengerutkan dahinya.

FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang