Fatimah.17

53.4K 2.8K 304
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

HAPPY READING🌸.

.FATIMAH.

Hal yang paling berharga adalah kepercayaan.

Jadi jangan pernah merusak kepercayaan seseorang.


-BAGIAN TUJUH BELAS-

Paginya Meydina sudah di izinkan pulang, lebih tepatnya Ia merenggek dan mengancam akan kabur dari rumah sakit jika tak pulang hari ini.

"Kenapa pengen pulang cepet sih? Kan enak di rumah sakit Kamu disayang sama Bunda" Tanya Kanaya saat mereka dirumah.

"Oh jadi kalau Aku engga sakit, Bunda gak sayang Aku gitu?" Bukannya menjawab Meydina malah balik bertanya.

Kanaya yang mendengar ucapan Meydina terkekeh pelan.
"Sayanglah,'kan Kamu anak Bunda" Jawab Kanaya.

"Bunda Aku mau ketemu Olin yah" Ucap Meydina lalu bangkit dari duduknya.

Kanaya terkejut atas ucapan Meydina.
"Mau apa? Kan Kamu baru pulang" Tanya Kanaya dengan wajah khawatir.

"Mau bongkar kebusakan diri, sama kebusukan Pian" Jawabnya lalu menghilang dari pandangan Kanaya.

Kanaya hanya menghela nafasnya.
"Terserah deh ah" Ucapnya lalu menyenderkan kepalanya pada kursi.

Meydina mengendarai mobilnya dengan perasaan was-was.
"Semoga Olin percaya"Ucapnya pelan.

Saat sampai didepan rumah Olin, Meydina menarik nafasnya lalu keluar dari mobil.

"Semoga Olin ada"Ucapnya lalu mengetuk Pintu.

"Tok ... tok ... tok"

"Iya sebentar" Jawab Tuan rumah dari dalam.

Jantung Meydina memompa dengan cepat Ia takut Olin akan mengusirnya.

Saat Pintu terbuka, menampakan seorang wanita yang memakai daster, ah Dia adalah Olin wanita sederhana yang mempunyai hati sederhana.

"Mau apa Lo kesini?" Tanya Olin sinis.

"Aku mau ngomong sesuatu" Jawab Meydina dengan tatapan memohon.

"Kalau Lo minta bantuan gue buat Fatimah relain Pian, tenang aja Fatim bakal gugat cerai Pian" Jawab Olin dengan dingin.

"Bukan itu Lin, Aku seneng kalau Fatim gugat cerai Pian tapi sekarang Aku gak akan ngebahas Pian, Aku disini sebagai Sahabat Kamu yang minta Kamu buat percaya sama Aku" Ucap Meydina dengan serius.

Mendengar  Meydina membuat Olin terdiam, Ia menganggukan kepalanya lalu mempersilahkan Meydina masuk ke dalam rumahnya.

"Mau minum apa?" Tanya Olin.



[ SEBAGIAN DIHAPUS, KARENA PROSES PENERBITAN ]



"WHAT? MAKSUD LO PIAN" Teriak Olin tak menyangka.

"Aku serius Lin, terserah Kamu mah percaya atau engga bahkan Aku punya foto saat Aku dan Pian lagi sama Ayah, Foto saat Aku masih berumur 20 tahun, itu banyak" Yakin Meydina kepada Olin.

Olin hanya menggelengkan kepalanya sungguh Ia tak percaya atas semua kejadian ini, Pian yang terlihat ramah nyatanya?.

"Kalau Kamu percaya, tolong ... tolong bawa Aku pergi, Aku lelah menjadi Budak Cinta, Satu hal lagi yang harus Kamu tahu Pian yang nyuruh Aku ngirim foto Saat Dia memeluk Aku, Pian yang nyuruh Aku bersikap tegas terhadap Fatimah" Jelasnya lagi membuat Olin benar-benar tak menyangka.

"Aku tahu, Aku juga ikut adil dalam hal keegoisan Pian, Aku gak nuntut Kamu buat gak benci ke Aku, tapi tolong percaya. Aku salah, ya karna Aku mau-maunya terima Pian, tapi Aku sadar Pian itu akan terus terusan kaya gini." Lanjut Meydina lagi.

"Pian banyak bohong, banyak sekali. Dia pintar membolak-balikan Fakta Aku tahu Aku adalah orang bersalah disini yang berniat menghancurkan Fatimah ... tapi please" Ucap Meydina

"Olin please bantu Aku pergi dari kehidupan Pian, Fatimah banyak yang bantu tapi Aku ... please Lin Aku udah cape"Ucap Meydina Lirih.

"Kita siksa Pian bareng-bareng, Aku bantu Kamu" Ucap Olin dengan yakin.





HALLO TERIMA KASIH TELAH MEMBACA🌸

GIMANA SAMA PART 17 NYA? Semoga Suka Yah🌸.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA! Supaya Aku Nambah Semangat Buat Update❤.

OHIYA JANGAN FOLLOW ( IKUTI ) AKUN INI JUGA!🌸.

🌸WASSALAMUALAIKUM🌸

FATIMAH

Safitri_522

FATIMAH [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang