20. Pantas

605 70 1
                                    

Seberapa pantas aku untukmu?


Ia menatap pantulannya di cermin, memastikan dirinya sudah siap. Laki-laki itu berencana untuk ke rumah Asyiela, mengucapkan terimakasih karena sudah memberikannya kesempatan untuk menjadi teman dekatnya dan berterimakasih karena telah menyadarkan dirinya bahwa ia tak boleh menyakiti hati seorang gadis seperti dulu. Dan, yah. Sehun juga berencana meminta kesempatan untuk tetap berteman dengannya.

"Pagi, Bang. Asyielanya ada?"

Kai mempersilakan Sehun masuk dan mengantarkan teman Asyiela itu ke kamarnya. Kai menemani Sehun ketika masuk ke dalam kamar, takut Sehun akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak. Bagaimanapun juga, Sehun adalah seorang laki-laki dan Kai jelas paham apa saja yang ada di dalam otak dan pikiran seorang lelaki.

"Sehun?"

Sehun tersenyum, duduk di kursi sebelah Kai yang menghadap ke tempat tidur Asyiela. Asyiela teringat kata-kata Jungkook yang memintanya membatasi diri dengan Sehun. "Sehun, gue kan dah nolak--"

"Iya gue paham." Potong Sehun cepat. Kai yang memahami situasi mulai beranjak namun ditahan oleh Sehun, "Gapapa kok. Gue cuma bentar. Tetep disini aja." Kai kembali ke posisi duduknya dan Sehun menghirup nafas panjang sebelum kembali berbicara.

"Gue mau bilang makasih. Berkat lo gue sadar gimana rasanya ditolak dan gue berjanji gak bakal sakitin hati cewek lagi. Makasih juga udah isi hari-hari gue. Dan congrats untuk pertunangan lo dengan Jungkook. Masalah skandal yang lagi ada gue gak begitu perduli, karena gue yakin bokap lo gak segampang itu terima dia sebagai calon menantu. Semoga langgeng dan..."

"Dan?" Ulang Asyiela membuat Sehun memejamkan matanya erat, menghembuskan nafas berat sebelum melanjutkan kata-kata yang telah ia susun dan hapal di rumah, "Kita masih bisa berteman, kan?"

Asyiela tersenyum dan mengangguk. Sehun yang merasa sudah cukup puas dengan jawaban yang ia terima pamit untuk pulang.

"Syiel?"

"Ya?"

"Jungkook memang pantes buat lo. Gue pamit, yak." Ujar Sehun sebelum akhirnya melenggang pergi dari kamarnya.


Pantas.

Kata-kata itu seakan berhasil menghipnotis Asyiela. Setelah mendengar perkataan Sehun mengenai Jungkook yang pantas untuknya, Asyiela jadi bertanya-tanya dalam hati. Pantaskah dirinya untuk Jungkook?

Dirinya hanyalah seorang gadis SMA yang baru saja akan naik kelas tiga setelah UAS nanti. Tubuhnya tidaklah seindah gitar spanyol. Ia pendek. Juga tak terlalu pintar. Ia juga bukanlah pribadi yang bisa membuat semua orang nyaman dekat dengannya karena sikapnya yang cenderung pendiam. Cantik? Tidak. Buktinya banyak foto aib yang didapatkan Dineka ketika gadis itu sedang melakukan sesuatu.

Jungkook memang menyebalkan. Namun, menurut Asyiela pria itu memiliki semua yang diinginkan oleh kaum wanita. Wajah rupawan, harta, humoris, romantis, tipe orang yang menyenangkan, memiliki roti sobek, pintar menyanyi, dan sejuta kelebihan lainnya.

IU? Gadis itu jelas seseorang yang sangat cantik dan anggun. Memiliki tubuh body goals yang jelas mampu memikat para lelaki. Belum lagi model itu pastinya tinggi semampai. Ada juga berita yang beredar bahwa gadis itu memiliki kepintaran dibidang akademis, terbukti dari beberapa piala yang di dapat gadis itu saat masih bersekolah.

Gue mah cuma ampas tahu, batin Asyiela meledek dirinya sendiri.

Jungkook memang sangat-sangat pantas untuk Asyiela. Tapi, apa Asyiela sudah cukup pantas untuk Jungkook?

Asyiela menertawakan dirinya sendiri. Apa yang membuatnya pantas untuk bersanding dengan Jungkook?

Sehun telah sampai dirumahnya. Ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur, menertawakan kata-kata yang ia ucapkan di rumah Asyiela tadi.

Jungkook pantas untuk Asyiela? Tidak! Sehun memang berpikiran seperti itu, melihat Jungkook yang memang lebih segalanya dibanding dirinya. Tapi, setelah melihat berita mengenai skandal penyanyi tersebut dengan seorang model, ia jadi bimbang sendiri. Ia bingung harus melepaskan Asyiela atau mencari kesempatan untuk merebut Asyiela kembali.

Sehun memang laki-laki brengsek yang pernah menyakiti hati seorang wanita. Tapi, ia tak rela melepaskan Asyiela jika itu justru membuat gadis itu disakiti oleh pria lain. Tidak, Sehun tidak menginginkan hal itu. Namun, ia cukup sadar bahwa dirinya tak memiliki hal yang dapat dibanggakan untuk menarik Asyiela kembali.

Sehun mulai berpikir keras, apa yang harus ia lakukan?

Satu-satunya ide yang Sehun dapatkan adalah membuat dirinya pantas untuk Asyiela. Oke, dia memang pintar dibidang akademis. Namun, ia harus memiliki skill lain yang dapat ia banggakan. Ia tak terlalu pandai bernyanyi walau suaranya tak bisa dikatakan fals. Keahliannya adalah memainkan gitar. Jadi Sehun memilih untuk mengembangkan keahlian itu dan memenangkan kontes. Lalu, ia mulai merencanakan masa depan yang cerah untuk Asyiela dan juga dirinya. Sehun bersumpah dirinya akan membuat dirinya sendiri pantas untuk dicintai oleh Asyiela.

Iya, memang tidak ada yang tahu masa depan. Tak ada yang tahu apakah Jungkook akan menyakiti Asyiela atau justru membawa kebahagiaan yang luar biasa untuk gadis itu. Tapi, tak ada salahnya berusaha, bukan? Andai kata Asyiela tersakiti, Sehun ingin menjadi orang yang Asyiela jadikan sandaran. Tak masalah apabila Asyiela hanya menjadikannya simpanan atau pelampiasan karena tersakiti oleh Jungkook. Sungguh, ia tak keberatan. Asalkan ia bisa membuat gadis itu tak tersakiti. Asal ia bisa membuat gadis itu tak menangis karena disakiti oleh pria selain dirinya.

Bila Jungkook memang mempermainkan Asyiela atau menjadikan Asyiela sekedar simpanan, Sehun bersumpah akan membuat gadis itu menjadi miliknya.

Oleh karena itu, Sehun akan mulai membuat dirinya lebih dari sekedar pantas untuk Asyiela.


To be continued...

I'm sorry
Ternyata tugas tak mengizinkanku untuk mengupdate cerita ini T.T

Cerita ini bakal aku lanjutin setelah ujian semester selesai, ya:'D


See you!

Roleplay: Take Me To Your Real Life [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang