52. Harapan Terakhir

362 52 0
                                    

Baik Jungkook, Taehyung, serta Rapmonster terdiam. Kedua hyung Jungkook menunggu Jungkook untuk membuka blokir Asyielad dan segera membaca pesan gadis itu. Tapi, Jungkook sendiri takut. Ia takut menerima konsekuensi dan resiko dari pilihannya.

Setengah jam berlalu begitu saja. Taehyung tak tahan dan merampas ponsel Jungkook dari genggaman adiknya itu. Segera pemuda itu membuka blokir Asyiela dan membaca pesan yang masuk. Membacanya saja membuat Taehyung meringis, apa Jungkook akan tahan membaca ini? Rapmonster ikut berdiri di samping Taehyung, membaca chat gadis itu. Kedua hyung itu menatap adiknya kasihan.

Melihat tatapan dari kedua hyungnya, Jungkook dapat mengetahui apa isi chat dari gadis itu. Ia meminta ponselnya, membaca chat itu sendiri. Hatinya terasa teriris. Ia bisa membayangkan bagaimana Asyiela mengatakan ini padanya. Ia bisa membayangkan bagaimana gadis itu mengetikkan salam perpisahan ini sambil menangis.

Ini memang udah jadi resiko. Ini memang jadi bukti. Tapi karena ini aku kehilangan dia. Batin Jungkook meringis. Sakit. Padahal ia yang berbuat. Padahal ia sudah diperingatkan. Namun, pemikiran negatifnya menuntunnya pada perpisahan. Pria itu menangis. Penyesalan memang selalu ada di akhir. Ia berhasil membuktikan pada dirinya sendiri Asyiela tulus. Namun yang ia dapat dari semua pembuktian itu adalah luka.

Taehyung tiba-tiba memukul meja, membuat Rapmonster dan Jungkook terkejut. "Masih bisa." Jungkook mengernyit, apanya yang masih bisa? Lagi-lagi Taehyung merampas ponsel Jungkook, menelpon gadis itu lewat whatsapp. Tetapi, ponsel Asyiela tampaknya mati. Taehyung beralih pada nomor Dineka yang ia ketahui sebagai nomor sahabat Asyiela. Syukurnya, panggilannya masuk. Taehyung mengaktifkan mode video call.

"Woi Kook bang-- eh? Ini Taehyung?" Ucap dari gadis yang Taehyung yakini sebagai Dineka. Rapmonster ke samping Taehyung dan menyapa, "Halo, Asyielanya ada?" Dineka segera menggoyangkan tubuh Asyiela yang dari sana tampak bergetar. Asyiela duduk, menatap Dineka kemudian memeluknya. Dineka mengelus Asyiela dengan tangannya yang tidak memegang ponsel. Taehyung dan Rapmonster dapat mendengar perkataan Dineka. "Syiel, ini Taehyung oppa sama Rapmonster oppa nelpon pake hp si bangsat nyariin lo."

Mendengar ucapan Dineka tersebut membuat Jungkook dan kedua hyungnya terkejut. Walau Jungkook tidak disamping Taehyung, tapi karena volume suara penuh, Jungkook dapat mendengar jelas apa yang gadis itu katakan.

Asyiela menghapus air matanya, menatap ponsel sambil berusaha tersenyum. "Annyeong, Taehyung oppa. Rapmonster oppa. Ada apa?"

Taehyung mengalihkan ke kamera belakang, sehingga Jungkook yang tampak duduk dan termenung dapat Dineka dan Asyiela lihat dengan jelas. Rapmonster mulai mendekati Jungkook untuk menunjukkan mata merah serta air mata Jungkook. Jungkook yang menyadari hal itu segera menutupi wajahnya dengan bantal karena malu. Padahal, Dineka dengan cepat menscreenshot Jungkook tadi.

Rapmonster mulai berkata, "Jadi ini adalah orang yang nyesal karena udah ngeyel. Udah diomelin, dceramahin sama kedua hyungnya yang tampan malah ngelak. Terlalu takut omongan Ayah Ibu bakalan terjadi. Padahal udah di kasih tau sama Dineka kalo Asyiela bakal mutusin kalo---"

"Din, lo kasih tau?" Tanya Asyiela membuat Dineka membalas. "Gue kira dia bakal buka bloknya kalo udah tau. Jadi, gue kasih tau dia. Maaf, ya."

Mendengar itu membuat Rapmonster tersenyum dan pastinya membuat dugaan negatif Jungkook terpatahkan. "Intinya, Jungkook takut kalo Asyiela cari tenar karena Ayah Ibu kita bilang gitu ke dia. Dia nanya kita dan kita bilang kamu gak gitu, Syiel. Tapi mungkin karena terlalu patuh sama Ibu dari kecil dan dibilangin gitu, dia ketakutan. Jadi--"

"Intinya Jungkook ga percaya sama Syiela, oppa?" Potong Asyiela pada perkataan Taehyung. Taehyung tak membalas, memilih untuk diam. Asyiela kembali bertanya dengan nada yang bergetar, "Kook, kamu ga percaya aku?"

Jungkook mulai melepaskan bantal yang ia peluk untuk menutupi wajahnya. "Maaf, Syiela. Aku cuma mau buktiin kalo--"

"Kamu ga percaya aku?" Ulang Asyiela lagi diikuti dengan air mata yang kembali meleleh. Jungkook hanya mampu terdiam. Asyiela mulai mencurahkan semuanya. "Kook, aku percaya apapun yang kamu buat itu untuk lindungin aku. Aku yakin kalo kamu jalin kerjasama ke Lisa buat alihin isu. Tapi, setelah tau kamu ternyata ga percaya aku, kenapa aku ngerasa kalo kamu sengaja lakuin itu, ya? Aku jadi ngerasa kamu sengaja gitu buat pancing aku biar--."

"Iya. Aku sengaja. Maaf. Aku cuma mau bikin pembuktian sendiri kalo kamu memang tulus. Tapi, aku percaya kamu, kok." Jungkook menjawab dengan tatapan kosong ke arah depan. Asyiela diseberang san terkekeh. "Kalo kamu percaya kenapa harus kayak gitu? Pembuktian ada biar kamu gak ragu atau percaya. Berarti kamu ga percaya. Gimana sih? Kalo kamu percaya kamu ga bakal coba bikin pembuktian!" Seru Asyiela sambil terisak. Jungkook hanya diam, ucapan Asyiela benar. Ia bodoh. Sangat bodoh.

"Keputusanku ga berubah. Ini justru bikin tekadku bulat. Kita putus." Setelahnya, sambungan diputus sepihak oleh Asyiela. Baik Taehyung, Rapmonster, serta Jungkook terdiam. Di sisi lain, Asyiela sudah menangis dalam pelukan Dineka.

Jungkook mencari-cari, adakah hal yang bisa ia jadikan harapan terakhir untuk kembali bersama Asyiela?

To be continued...

Heyho

Thanks for 2,48k reads and 1,3k votes! Yeeeeeeey!

Cerita ini menuju akhir
Honestly, ini cerita pertama yang aku tamatin sampai habis. Cerita yang ku posting sebelumnya selalu macet di part 6 atau paling jauh part 11 akhirnya aku hapus karena mentok. Aku bersyukur yang satu ini gak begitchu.

Tebak dong ini endingnya bakal gimana. Silahkan sampaikan pendapatmu di kolom komentar, zheyenk♡

And, as always, vote dan komennya jangan lupa:*

See you!

Roleplay: Take Me To Your Real Life [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang