Lisa sedang berjalan menyusuri koridor sampai akhirnya ada seseorang yang menahan tangannya. Lisa menoleh, mendapati Jungkook yang tampak dingin. "Ada apa?"
"Makasih mau jalin kerja sama. Semoga kita bisa akrab dan mengalihkan isu tentang gue dan pacar gue secepatnya." Ujar Jungkook membuat Lisa terkekeh, "Sans aja kali." Jungkook sempat termenung melihat kekehan Lisa. Seketika ia mengingat tawa Asyiela. Bagaimanapun juga, kedua gadis ini memiliki wajah yang sangat mirip.
"Kook?"
Jungkook membuyarkan lamunannya tentang Asyiela, ia memejamkan matanya sebentar. Berharap bayangan Asyiela pudar. Bukan maksud ingin beralih, hanya saja perkataan ayah ibunya membuat kemungkinan itu terasa sangat mungkin untuk terjadi. "Sori. Muka lo sama cewek gue mirip banget." Lisa mengangguk, setuju pada ucapan Jungkook. Namun, ia jadi teringat pembahasan Jisoo beberapa waktu lalu.
"Erm, Kook."
"Ya?"
"Lo suka sama gue ya waktu dulu?" Lisa menggigit bibirnya, takut ia akan dianggap ge-er oleh pemuda di hadapannya ini. Jungkook sendiri terkejut, apa ia terlihat seperti itu? Dan lagi, dulu itu maksudnya kapan?
"Dulu? Kapan?" Balas Jungkook mengernyit membuat wajah Lisa memerah. "Waktu gue pdkt sama Tae." Cicitnya malu. Jungkook terbahak, "Enggak. Gue gak suka lo. Baik dulu ataupun sekarang, gue gak suka sama lo, kok. Jadi tenang aja." Kepalang malu, Lisa berseru, "Awas aja nanti lo suka sama gue!"
"Tenang aja, gak bakal kok."
"Lo aslinya nyebelin, ya!" Kesal Lisa membuat Jungkook terbayang Asyiela ketika diusili olehnya di taman beberapa waktu lalu.
Kook, kamu itu nyebelin ya!
Jungkook tersenyum pahit. Tapi, tetap membalas seruan Lisa. "Awas baper. Yang nyebelin biasanya ngangenin."
Usai mengucapkan itu, Jungkook berlalu. Lisa tak paham apa yang terjadi, namun mengapa rasanya senyum Jungkook justru terlihat menyedihkan?
☆
Asyiela lagi-lagi mengabari Jungkook via chat tentang kabarnya. Walau pemuda itu tak membalas, Asyiela masih yakin bahwa pemuda itu hanya mencoba untuk melindunginya sehingga membuat pengalihan isu itu. Tetapi, ia tak lagi memberitahukan kegiatannya. Hanya beberapa chat yang berisi permintaan maaf karena mengajak double date serta menyemangati pria itu.
Beberapa tetes air matanya jatuh. Ia terkekeh kecil, ternyata ia tak sekuat yang Taehyung dan Rapmonster katakan. Nyatanya ia menangis, tak kuasa menahan perih dihatinya. Ia membutuhkan sandaran untuk melepaskan keluh kesahnya. Ia tetaplah seorang gadis yang membutuhkan kepastian. Rasanya kali ini Jungkook seperti menganggapnya bagai angin lalu.
Tapi, terlepas dari itu semua, Asyiela yakin pemberitaan tentangnya akan hilang termakan waktu dan semuanya akan kembali normal. Gadis itu mulai mengisi pikiran positif tentang semua ini. Pokoknya, apapun yang Jungkook lakukan pasti untuk melindunginya. Asyiela percaya pemuda itu mengalihkan isu agar kehidupannya bisa kembali seperti biasa.
Ya, Asyiela hanya perlu menunggu keadaan kembali normal dan hubungannya dengan Jungkook akan kembali seperti biasanya.
☆
Jungkook melemparkan tubuhnya ke kasur, mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Sesi rekaman tadi lumayan menyenangkan. Yah, menyenangkan karena Jungkook membayangkan bahwa gadis itu adalah Asyiela, bukan Lisa. Ia jadi lumayan menikmati tawaran ini.
Ia membuka ponselnya, mengecek beberapa notifikasi. Hari ini Asyiela tetap mengabarinya via chat, walau tak sebanyak biasanya. Ia membaca chat yang dikirimkan gadis itu perlahan.
My Beloved Syiela♡
Oppa
Jeon jungkookie oppa
Annyeong
Hari ini Syiela masih nunggu kabar dari oppa
Oppa marah sama Syiela?
Maaf aku maksa ikut
double date waktu ituOppa, mianhae
Oppa lagi sibuk buat
proyek sama lisa, ya?Hwaiting, oppa♡
Saranghae♡
Tak tahu mengapa, tapi Jungkook merasa dadanya terasa nyeri membaca tiap chat dari gadis itu. Pria itu merasa seakan-akan ada tangisan dibalik chat ini. Gadisnya kini tengah dibully. Namun, ia tak mampu berbuat apapun.
Jungkook mengecek instagram, melihat kapan terakhir kali gadis itu aktif. Benar saja, gadis itu tidak lagi aktif sejak dua hari lalu. Jemari Jungkook tergerak untuk membuka profile Asyiela, melihat postingan gadis itu.
Kalau tidak salah, Asyiela ada menyebutkan tentang video klarifikasi, kan?
Postingan terakhir gadis itu adalah video tersebut. Dari sana, Jungkook bisa paham apa saja pemberitaan dari awak media menyangkut gadis itu. Ternyata selebgram yang dimaksud ayahnya adalah abang dari gadis itu sendiri. Jujur saja, melihat ini membuat Jungkook sedikit lega. Ia teringat perkataan ayahnya mengenai Asyiela mencari ketenaran karena ayahnya melihat berita mengenai Asyiela yang dikabarkan dekat dengan Suga.
Aku mikir apaan sih. Batin Jungkook. Apa ia telah membuat keputusan yang salah? Namun, ia telah menandatangani kontrak. Ia tak dapat mundur lagi.
Ah, tapi kemungkinan tetap ada kan?
Logika dan perasaan Jungkook bertengkar. Menurut hatinya, Asyiela tak akan melakukan itu. Namun logikanya berkata, ia tak tahu kepastiannya kecuali menyelesaikan apa yang telah YG Entertaiment nyatakan dalam kontrak. Logika bersikeras, ia hanya dapat mengetahui bagaimana perasaan Asyiela sesungguhnya setelah ia melakukan semua yang telah direncanakan. Namun, hatinya menolak. Bisa jadi Asyiela akan sakit hati dan perlahan mundur. Apalagi, kalau dilihat chatnya saja sudah mulai berubah. Chat yang sampai 999+ dalam tiga hari berubah menjadi hanya sepuluh chat.
Jungkook menjambak rambutnya. Ia mengambil ponselnya, keluar dari grup yang menurutnya membawanya menjadi seperti ini. Terlibat perasaan yang sepertinya tak tepat. Setelah keluar dari grup itu, ia memblokir Asyiela.
Entahlah. Jungkook tak tahu apa yang ia pikirkan. Tapi mengantisipasi kemungkinan terburuk adalah jalan terbaik untuk menghadapi suatu masalah baginya.
To be continued...
Hayoloh
Mau ngeship Lisa yang mana?
Asyiela Lalisa apa Lalisa Manoban.Bingung kan wkwkwk
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Roleplay: Take Me To Your Real Life [ Completed ]
Fanfiction[ Completed ] Jeon Jungkook Fanfiction | Lizkook Asyiela Lalisa sama seperti gadis remaja kebanyakan, juga memiliki artis pria tampan yang ia kagumi seperti gadis lainnya. Kehidupannya berubah ketika satu persatu kejadian masa lalu menyeretnya dalam...