15. Dibalik Tudung Saji

790 135 18
                                    

Ada beberapa jenis kejutan.

Ada kejutan yang membuat kita senang sampai tak bisa berkata-kata.

Ada kejutan yang tidak menyenangkan.

Dan, ada kejutan yang membuatmu bingung karena keanehan dari kejutan itu.

***

Asyiela tak menyangka makanan ini bisa tersaji di sebuah kafe seperti ini. Makanan ini sukses membuat Asyiela ternganga. Bukannya tidak suka, ia hanya tidak habis pikir.

Dibalik tudung saji terdapat makanan jajanan khas depan sekolah. Piring plastik yang digunakan tersebut memiliki sekat-sekat antara makanan yang satu dengan yang lain. Ada telur gulung, sosis goreng, bakso goreng yang diberi bumbu kacang, cilok beserta saus dan kecap, jamur crispy, martabak mie, serta nuget ayam yang dipotong kecil-kecil. Asyiela sangat suka jajanan-jajanan ini, tapi ia tak habis pikir jika makanan ini bisa tersaji disebuah kafe.

"Gila," ucapnya membuat Jungkook terkekeh-kekeh melihat ekspresi luar biasa terkejut gadis dihadapannya. "Kook, ini aneh tapi nyata," ucap Asyiela menatap Jungkook tak percaya. "Aneh tapi kamu suka kan?" Tanya Jungkook sambil mengedipkan sebelah matanya. Asyiela ikut terkekeh dan mengangguk. Benar-benar kebohongan besar jika ia tak menyukai makanan ini. Ini adalah favoritnya, terutama bakso goreng dan jamur crispy.

Mereka mulai memakan makanan dihadapan mereka, Asyiela kemudian kembali terkejut merasakan rasa yang benar-benar berbeda dari biasanya. Oke, memang ini semua makanan jajanan, tapi mungkin ini versi high class dari makanan jajanan babang-babang depan sekolah. Contohnya, bakso goreng. Bakso goreng ini memiliki isian beraneka ragam mulai dari sosis, keju, brokoli, dll. Cilok? Hm, jangan ditanya. Cilok disini memiliki rasa yang sepertinya berkali-kali lipat lebih enak dibanding babang cilok depan sekolah. Entah apa yang membuat rasanya unik tapi memang benar-benar nikmat. Martabak mie sendiri sepertinya telah diolesi bumbu-bumbu yang berlainan sehingga setiap martabak mie punya varian rasa yang berbeda. Pokoknya, semuanya lebih nikmat dibanding yang ada di depan sekolah Asyiela.

Melihat Asyiela yang tampaknya sangat senang memakan makanan tersebut sejak pertama kali lihat membuat Jungkook terus tersenyum memandangi gadis tersebut melahap makanannya. Ia memakan makanan yang berbeda, ia memesan steak favoritnya disini. Awalnya, ia kira Asyiela akan kesal atau bahkan protes, tapi ternyata gadis itu justru sangat menikmatinya dan menyukainya.

Ketika gadis itu selesai memakan makanannya, pelayan menghampiri Asyiela untuk mengambil piring kotor dan memberikan satu hidangan lagi. Memang porsi makanan jajanan tadi sedikit dan Asyiela pun masih belum kenyang.

Tapi kan malu makan banyak diliatin oppa, gadis itu membatin. Jungkook melihat gadis itu masih hanya menatap piring dengan tudung saji tanpa membukanya merasa heran, "Kenapa gak langsung dimakan?"

Asyiela diam tak menjawab.

"Kenyang?" Tanya Jungkook lagi yang akhirnya mendapat respon gelengan dan jawaban dari gadis itu. "Pengen tapi malu makan banyak depan oppa," cicit Asyiela membuat Jungkook tertawa lepas.

"EH?!" Asyiela merutuki dirinya yang sering kali keceplosan.

Jungkook benar-benar ngakak, Asyiela benar-benar malu. Jungkook memindahkan kursinya agar bersampingan dengan Asyiela, membukakan tudung saji yang berisikan steak yang sama seperti milik Jungkook tadi. Pria itu mulai menyuapi Asyiela. Asyiela membuka mulutnya dan mengunyah makanan tersebut masih dengan perasaan malu karena keceplosan. "Lain kali, gak usah sok jaim sayangku."

Asyiela memukuli Jungkook kesal. Jungkook terkekeh dan mulai menyuapi Asyiela dengan daging steak sehingga Asyiela berhenti memukulinya dan fokus mengunyah makanannya.

Rasanya benar-benar enak. Dagingnya lembut, bumbunya meresap sehingga terasa sangat nikmat dan membuatnya menginginkannya lagi dan lagi. Ditambah lagi, orang yang menyuapi dirinya makanan tersebut adalah cogan idolanya. Yah, poin yang paling Asyiela nikmati adalah menikmati pemandangan wajah tampan Jungkook dari posisi yang benar-benar dekat.

Ketika makanan telah habis dan Asyiela pun merasa kenyang, Jungkook meraih dagu Asyiela dan mulai membersihkan bibir Asyiela menggunakan tisu.

"Kook,"

"Ya?"

"Mau nanya boleh?"

"Iya. Kenapa sayang?"

"Menu jajanan itu memang beneran ada di daftar menu?" Pertanyaan Asyiela membuat Jungkook menggeleng sambil terkekeh. "Kalo gak ada di menu, kok kamu bisa pesen itu?" Tanya Asyiela heran.

"Cogan mah bebas."

Sebuah jeweran dilayangkan Asyiela ke telinga pemuda itu. Jungkook mengaduh kesakitan dan memohon ampun. Alhasil, telinga Jungkook benar-benar merah.

"Jawab yang bener!" Omel gadis itu membuat Jungkook mengerucutkan bibirnya membuat Asyiela gemas ingin menciumnya. Jungkook benar-benar imut.

"Aku yang pesen khusus. Kafe ini punya tante aku dan aku rasa kamu bakal suka makanan favorit aku disini. Tapi, aku pengen jahilin kamu kasih makanan jajanan."

"Jahilin?"

"Aku kira kamu bakal ngambek terus marah-marah. Kamu lucu kalo lagi ngambek," ujar Jungkook membuat pipi Asyiela bersemu. "Tapi, ternyata lebih cantik lagi kalo lagi seneng," lanjut Jungkook tepat menatap Asyiela lekat dan tersenyum sangat manis.

Luluh aku mas, Asyiela membatin dengan senyum merekah dan rona merah menghiasi wajahnya. Jungkook mengacak rambut Asyiela gemas. "Aku seneng ternyata kamu gak milih-milih makanan," puji Jungkook.

"I-i-iya, makasih udah traktir," balas Asyiela menundukkan wajahnya malu. "Siapa bilang aku yang traktir?"

Kata-kata Jungkook berhasil membuat Asyiela membatu. Ah, ya. Jungkook memang tidak bilang akan mentraktir dirinya dan Asyiela pun tak bertanya tentang itu. Asyiela mendongakkan wajahnya, menatap Jungkook yang juga menatapnya sambil memiringkan kepalanya. Detakan jantung Asyiela semakin cepat ketika ia menyadari sesuatu.

Mampus. Ga bawa duit lagi, batin Asyiela meringis. Sial. Seharusnya Asyiela membawa uang dari rumah. "O-oh. Kalo gitu aku--"

"Bercandalah sayaaaang! Gak mungkin banget aku yang ngajak aku malah suruh kamu bayar sendiri," ujar Jungkook sambil terkekeh geli membuat Asyiela memukuli tubuh pria itu geram, sedangkan Jungkook tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kesal dari gadisnya.

Jungkook menahan salah satu tangan Asyiela kemudian menariknya. Ia memeluk tubuh gadis itu. Asyiela yang badannya lebih pendek mendongak menatap Jungkook yang memeluknya. Pria itu tersenyum, "Siap untuk ke tempat berikutnya?"

_to be continued...

Hayoloh mau diajak kemana?:'

Kalo aku sih maunya dibawa ke pelaminan sama mas kook:3

//plak
//dikeroyok massa
//tepar

Inget guys, I need your vote and comment:D
Karena itu moodboosternya aku:3

Udah ah ngebacotnya.

See you!

Roleplay: Take Me To Your Real Life [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang