56. Say Hi To Love

387 40 0
                                    

Bosan.

Memang baru lima belas menit Lisa sampai ke kafe ini. Tetapi, rasanya ia sangat bosan. Ia sudah mengirimi banyak chat pada Jungkook namun tak dibalas. Gadis itu menghembuskan nafas, kembali meraih ponsel. Kali ini tidak untuk mengirim pesan pada Jungkook melainkan membuka profil instagram seseorang yang sudah entah berapa kali ia cek dalam hari ini.

"Daripada stalking, lebih baik lihat langsung." Bisik seseorang dari belakang membuat Lisa tersentak. Suara bisikan itu jelas sangat familiar baginya walau sudah lama tak saling sapa. Perlahan, gadis itu menoleh dan mendapati seniornya di SMP dulu. Yah, senior sekaligus cinta pertamanya.

"Taehyung oppa?" Lirihnya dengan raut wajah tak percaya membuat Taehyung terkekeh dan segera menduduki kursi yang berada di hadapan Lisa. "Lama gak ketemu, ya. Apa kabar?" Tanya pria itu hangat, membuat darah Lisa berdesir. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali membuat Taehyung mendekatkan wajahnya pada gadis itu, "Lisa?"

"Ah, erm. Kabarku baik-baik saja. Bagaimana dengan oppa?" Jawab Lisa berusaha senormal mungkin. Taehyung tersenyum lebar, "Daripada tanya kabar, kamu mau tahu gimana mood aku gak?" Pria itu tak memberi kesempatan untuk Lisa bicara. Ia justru menggenggam jemari Lisa seraya berucap, "Aku senang. Mood-ku benar-benar bagus hari ini. Selain dapat bertemu, aku dapat mengetahui bahwa cinta pertamaku, orang yang menolakku, diam-diam stalking akun instagramku."

Wajah Lisa telah memerah diikuti dengan salah tingkah menanggapi ucapan Taehyung. Namun, tak memberi jeda untuk gadis itu menormalkan perasaannya, Taehyung justru menyatakan tujuannya secara langsung.

"Kamu mau jadi pacar aku?"

Lisa hanya terpatung mendengarnya. Wajahnya jangan ditanyakan lagi bagaimana merahnya. Jantungnya berdetak sangat cepat, begitupun Taehyung. Taehyung semakin mengeratkan genggamannya pada gadis itu, mencoba untuk mengeluarkan segala benak yang ada dalam pikirannya.

"Taehyung oppa--"

"Kamu tak punya alasan untuk menolakku. Dulu kamu ingin fokus sekolah, kan? Kamu telah menyelesaikan kuliahmu bulan lalu. Apa alasanmu kali ini?"

"Aku tak pernah berkata aku menyukaimu." Cicit Lisa walau dalam hati dia menjerit. Yang benar saja, ia telah menunggu hari ini tiba sejak hari ia menolak pria itu. Tapi apa tadi yang ia katakan? Astaga, kenapa sih ia tak bisa berkata jujur? Kalau begini, bisa-bisa Taehyung tak akan mau menemuinya lagi. Perlahan, Lisa mengarahkan pandangan pada Taehyung. Tapi, bukannya pergi, pria itu justru menampilkan senyumnya.

"Kalau kamu tak menyukaiku, lalu apa maksud dari rona wajahmu itu? Kamu bisa berjata bohong, tapi tidak dengan tubuhmu." Mendengarnya membuat secarik senyum menghiasi gadis itu. Syukurlah ia tak kehilangan kesempatan untuk bersama pria itu untuk kedua kalinya.

Tanpa menunggu, Lisa segera mengumpulkan keberanian dan meneriakkan perasaannya pada pria dihadapannya, "Ya, oppa. Aku menyukaimu. Bisakah kita menikah?"

Taehyung jelas tak bisa untuk tidak berkata 'Ya'.

IU menatap pantulannya di cermin rias di hadapannya. Menghela nafas, ia menatap potret dirinya dan keluarganya. Ada Sehun, Papa, dan Mamanya. Oh, jangan lupakan Tao, saudara brengsek yang menyuliknya untuk menyerahkannya pada sang paman yang gila. Pamannya yang kerap kali menyiksa dirinya maupun artis di bawah naungan paman psikopatnya itu.

Semua dimulai dari ajakan kakak sulungnya pergi ke taman bermain. Karena jarang melihat Tao yang seperti itu, IU dengan senang hati menerima ajakan tersebut. Namun, sesampainya disana Tao pergi ke kamar mandi dan memintanya untuk menunggu. Di saat itulah para bawahan pamannya menyekap dan menculiknya untuk dibawa ke gedung belakang agensi milik pamannya tersebut. Disana, Tao tampak mengenakan masker sembari menerima amplop dari pamannya. Pamannya tak jarang memukuli artis-artis bahkan menjadikan mereka budak seks. Kebanyakan dari mereka adalah remaja berbakat yang tergiur ketika ditawari bekerja di agensi pamannya yang memang cukup terkenal. Mereka tidak tahu bahwa sesampainya disana mereka akan menjadi korban si psikopat gila itu.

Mengingatnya membuat IU merasa muak dengan saudaranya itu. Ia segera menghapus jejak air matanya karena lima belas menit lagi ia harus bersiap untuk acara talkshow.

Baru saja gadis itu menyimpan fotonya kembali ke tas, seseorang dari belakang menyekapnya. IU meronta, namun bisikan orang itu membuat IU terdiam.

"Jangan teriak, jangan melawan. Gue mau balikin lo pulang."

To be continued


Maafkan aku semalam ga update

Aku bener bener lupa jalan cerita part kemaren jadi semedi dulu

Jadi bakal aku ganti pakai double up, yah!

Jan lupa ☆ dan commentnya sayang♡

Roleplay: Take Me To Your Real Life [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang