41. Ayah (5)

335 45 0
                                    

Jungkook menatap ke luar jendela rumah sakit. Ia bingung dengan kondisi yang ia hadapi saat ini. Terlepas dari identitas Asyiela yang menyebar luas, kini ia akan dipertemukan kembali pada ibunya. Ia senang namun sedih. Senang karena akhirnya dapat bertemu dengan sosok yang ia rindukan dan sedih karena kondisi ibunya yang kritis.

Wajar saja. Di usia ibunya yang menginjak umur empat puluh, ibunya itu melahirkan kembali. Masih sebuah keajaiban ibunya dapat bertahan walau dalam kondisi kritis. Tapi Jungkook jelas tahu, hamil dan melahirkan pada usia tersebut sangat membahayakan nyawa seorang ibu dan janin itu sendiri. Apa ayahnya tidak mengetahui itu?

Untuk kesekian kalinya, Jungkook bertanya-tanya. Apa yang ada dalam pikiran pria tua itu?

Ibu Jungkook, Jung Yu Mi, berumur lima tahun lebih muda dari sang ayah dan menikah dengan ayah di usianya yang ke-21 karena dijodohkan. Ibunya merupakan orang yang akan menuruti semua permintaan ayahnya. Jadi, Jungkook tak heran jika ibunya mau saja dihamili lagi oleh ayahnya.

Terlebih lagi, apakah mereka berdua menikah kembali? Kenapa itu bisa terjadi?

Pertanyaan dalam benak Jungkook semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Jantungnya berdegup kencang apalagi ketika Simon, ayahnya, memintanya masuk ke kamar rawat ibunya.

Yumi tetap sama. Jungkook meneteskan air matanya pada detik pertama ia melihat ibunya kembali. Ia segera memeluk wanita tua yang tampak lebih kurus dari yang ia ingat. Ia menangis di dalam pelukan hangat ibunya.

"Kook kangen ibu." Wanita itu mengecup keningnya. "Ibu juga, Sayang. Makasih ya udah bekerja keras buat biayain ibu. Ibu bangga punya anak kayak Kook. Tapi, jangan kelelahan ya, Sayang. Ibu ga mau kamu sakit lagi kayak kemaren." Jungkook mengerucutkan bibirnya, "Ayah bantai Kook, Bu! Dia gak ngasih Kook libur!" Jungkook mengadu pada ibunya membuat Simon tersedak air liurnya sendiri. Yumi menatap Simon, "Sayang." Simon tersenyum kecil. "Maaf, Sayang."

"Yaudah, kamu mau libur berapa lama, Sayang? Terus mau Ayah dihukum apa?" Jungkook tersenyum cerah mendengar itu. "Kook mau libur dua minggu juga gapapa kok, Bu. Terus, Kook mau Ayah jalan kodok kelilingin kamar ini lima kali!"

Simon menatap putranya itu, seolah menakutinya. Namun Jungkook justru memeletkan lidahnya mengejek. "Sayang, ayo cepet lakuin." Yumi memerintah. Simon menghela nafasnya, mulai melakukan perintah istri dan anaknya.

Anakku telah pintar balas dendam, rupanya. Batinnya merutuki Jungkook.

Kyuhyun, Papa Sehun, menatap teman lamanya itu. Sudah lama mereka tak bertemu. Ia melihat Lina dan Gong Yoo bergantian. Rasa bersalah mengalir di dadanya. Ia mengetahui bagaimana Lina menghidupi diri dan gadis kecil yang ia anggap anak sendiri itu. Waktu baru menjadi tetangga pun, mereka dikejutkan dengan Lina yang ingin bekerja menjadi pembantu mereka dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan putrinya.

Aerin, Mama Sehun, saat itu bertanya kemana ayah Dineka pergi hingga tak membiayai mereka. Lina justru menjawab tegas bahwa ia menolak uang dari suaminya serta mengusir pria itu dengan alasan hatinya tersakiti karena suaminya itu memiliki istri lain. Kyuhyun sangat mengasihani wanita itu dulu sehingga membantu wanita itu mencari pekerjaan hingga akhirnya Lina bekerja di perushaan temannya sebagai karyawan. Memang gajinya tidak terlalu besar, namun cukup untuk biaya hidup Lina dan putrinya.

Kyuhyun tak pernah menyangka bahwa Lina adalah istri Gong Yoo, temannya yang ia hasut untuk menikahi seorang pelayan kafe karena kasihan dengan kehidupan janda dua anak itu. Yuna memang tidak meminta, namun Kyuhyun malah berbuat sedemikian rupa hingga mereka dapat menikah. Di satu sisi pun, Kyuhyun menganggap Gong Yoo lebih baik menikah dengan Yuna daripada tak memiliki keturunan.

Astaga. Apa yang telah ia lakukan?

Aerin menatap suaminya bingung. "Pa?" Bukannya menjawab, Kyuhyun justru mendekatkan diri ke Gong Yoo dan Lina, bersujud.

"Maaf. Lina, sayalah yang menghasut Gong Yoo karena tahu setelah lima tahun pernikahan kalian, kalian tidak dikaruniai anak. Saya menjodohkan ia pada Yuna karena kasihan. Gong Yoo terlihat begitu senang dengan anak-anak dan Yuna sendiri bekerja keras demi kedua anaknya. Saya--"

Gong Yoo menyentuh kepala Kyuhyun, "Tak apa. Andai aku bisa tetap pada keyakinanku untuk tetap bersama Lina, hal ini tidak akan terjadi. Ini bukan salahmi sepenuhnya. Berdirilah."

Lina tersenyum, "Terimakasih karena telah mencarikanku pekerjaan. Aku telah memaafkanmu. Gong Yoo baru saja menceritakannya karena tadi aku penasaran dengan kisahnya dengan Yuna."

Aerin yang masih terlalu bingung dengan situasi yang ada antara ketiganya berusaha untuk menenangkan suaminya.

Dibalik pintu yang setengah terbuka, baik Sehun dan Dineka mendengar semuanya dengan jelas.

To be continued...

Thor oh thor. Kenapa judulnya dari kemaren Ayah mulu?

Karena gue kangen ayah gue:(
Serius, kangen banget:(

Maka gue menuangkan kekangenan gue disini, dengan menceritakan kisah dari para 'ayah' disini.

See you!

Roleplay: Take Me To Your Real Life [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang