47. Alibi

326 47 2
                                    

Lisa membanting pintu kamarnya kuat hingga member lain kaget mendengar suara bantingan tersebut. Perasaan kesalnya ia salurkan dengan memukuli boneka kesayangannya di kasur.

Ia kesal. Baru kali ini ia menyatakan cinta dan ditolak. Gadis itu merasa malu, kesal, dan sakit hati. Ia tak tahu, tapi menurutnya seharusnya Jungkook membalas perasaannya. Tanpa sadar, air matanya mengalir begitu saja. Disaat dirinya mulai terisak, suara pintunya diketuk terdengar. Ah, pasti dia membuat member lain khawatir dengan bantingan pintu tadi.

Ia beranjak dari tempat tidurnya, menghapus jejak air matanya. Tak lupa ia meminta maaf pada boneka bernama Tata itu sebelum membuka pintu dan menggendongnya.

"Lisaaaaa! Kenapa banting pintu?" Jisoo menggembungkan pipinya sambil memeluk gadis itu. Jennie ikut-ikutan menggembungkan pipi seraya berucap, "Iya, nih. Ga tau apa pintu sekarang harganya mahal?" Rose terkekeh seraya berucap, "Hush, Jen! Orang lagi patah hati jangan digituin, ih!" Lisa memiringkan kepalanya, "Tau darimana kalo gue lagi patah hati?" Mendengar pertanyaan itu, Rose menatapnya datar. "Dulu juga habis nolak Taehyung kamu gini juga, kan?" Ujar gadis itu membuat pipi Lisa merona. "Ah, iya! Waktu kita masih jadi trainee, kan?" Timpal Jisoo yang diangguki Jennie. "Dia yang nolak dia yang patah hati."

Sip. Wajah Lisa sudah semerah tomat sekarang. "Udah, ah. Masuk dulu kuy." Ajak Jennie yang nyelonong masuk. Satu per satu mereka memasuki kamar Lisa. Sesi curhat pun dimulai. Lisa menceritakan semuanya kepada member lainnya. Kini ketiga rekannya itu menyampaikan pendapatnya.

"Intinya lo sebenernya mau Taehyung ngelirik lo lagi, kan?" Rose berkomentar membuat ketiganya terkejut. "Gue gak--"

"Iya, lo memang ga bilang gitu. Tapi, gue paham kok. Gue jelas kenal lo tuh gimana." Ucapan Rose membuat Lisa tak dapat mengelak. "Yah, begitulah."

Jennie mulai memberi saran. "Kenapa ga minta bikin skandal aja? Tanya ke manajer. Lisa kan kesayangannya manajer. Jadi, lo bisa deh punya alibi nyatain perasaan lo itu karena disuruh manajer." Jisoo mengerutkan keningnya, "Yakin Jungkook ga bakalan sadar kalo itu akal-akalan kita?" Jennie mengangguk mantap. "Menurut gue gak bakalan ketahuan."

"Tapi itu kan ga ada di kontrak." Cicit Lisa. "Bisa aja kan kita bilang kalo Pak Manajer tiba-tiba kepikiran ide itu." Ujar Rose disetujui anggukan oleh Jisoo dan Jennie.

Lisa memiringkan kepalanya, iya sih bisa aja. Andai usulan 'Pak Bos' itu diterima oleh Jungkook, Lisa akan merasakan bagaimana rasanya dicintai oleh Jungkook walau hanya pura-pura serta dapat menarik perhatian mantan gebetannya yang masih ia sayangi, yaitu Taehyung oppa. Namun, apabila pemuda itu menolak bagaimana?

"Kalo ditolak gimana?" Tanya Lisa kembali membuat Jennie kesal sendiri. "Jangan pikirin perasaan dulu! Seenggaknya kalo Pak Manajer yang bilang gitu kan lo gak jadi malu!" Jisoo ikut buka suara, "Yaps! Jadi seenggaknya lo gak dianggap kepengen ngerebut Jungkook dari Syiela itu. Lo gak mau kan dianggap pelakor sama Jungkook?"

"Iya. Lagian cara menuju Taehyung oppa gak cuma satu kok, Lis. Lo mau ntar pas lo berhasil dapetin Taehyung si Jungkook diam-diam bilang ke Taehyung kalo lo sempat nembak dia pas masih sama Syiela?" Celetuk Rose.

Iya juga sih, ya. Lisa menyetujui pendapat teman-temannya.

"Oke deh sip. Sekarang gimana caranya kita bilang ke Pak Manajer?" Lisa akhirnya setuju. Jennie kembali berujar sembari mengedipkan sebelah matanya, "Lisa kan kesayangannya Pak Manajer. Kita ceritain aja. Pasti mau kok."

Wajah Lisa memerah. Jennie memang sering menjodoh-jodohkan dirinya dengan manajer mereka. Jisoo bersorak riang, "Horeee masalah Lisa bakal selesai! Udah kuy ke tempat Pak Manajer!"

Jungkook tak habis pikir dengan pernyataan cinta dadakan oleh Lisa tadi. Rasanya, jantungnya mau melompat keluar dari dadanya. Bukannya apa, gadis itu benar-benar terlihat seperti Asyiela, terlebih ketika menggembungkan pipinya. Setelah mendapat pernyataan cinta tersebut dengan wajah datar Jungkook mengusir gadis itu keluar. Begitu pintu ditutup, ia terduduk di pintu. Membayangkan bagaimana reaksi Asyiela apabila tahu dirinya mendapat pernyataan cinta dari gadis lain. Akankah gadis itu cemburu?

Ia justru tersenyum miris, bagaimana jika gadis itu memang berpura-pura? Pikiran negatif seperti ini membuat Jungkook merasa seperti ditikam. Sakit. Padahal dalam hati ia tetap berharap gadis itu tidak berpura-pura. Jungkook merogoh ponselnya, mengaktifkan data seluler dan segera membuka whatsapp.

Tidak ada pesan dari gadis itu.

Tapi, kok rasanya ada yang ia lupakan, ya?

To be continued...

Holaaaa!

Gimana gimana gimana?

Ayo dong vote dan komen:(
Itu tuh moodbooster aku tau:(
Aku butuh kritik dan saran kalian:(
Butuh pendapat kalian:(
Butuh vote kalian:(

See you!

Roleplay: Take Me To Your Real Life [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang