2.Ponsel

3.3K 87 1
                                    

Happy reading
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian



****

Mobil mewah milik Arrayan mendarat di parkiran khusus di sekolahnya. Karena memang sekolah tersebut adalah milik keluarga Ardiaz.

Arrayan melepaskan seatbelt dan membuka pintu mobil,lalu ia segera turun dari mobilnya setelah turun ia memasang kacamata dengan tangan kiri yang di masukkan ke dalam celananya. Sehingga membuat semua murid yang melihat berteriak histeris,terutama para perempuan yang mengagumi ketampanan Arrayan.

Tidak di pungkiri jika aura ketampanan Arrayan membuat semua orang yang melihatnya langsung terpikat. Bahkan orang dewasa atau ibu-ibu paruh baya pun mengagumi ketampanan Arrayan.

Nama Arrayan Nero Ardiaz tidak asing di telinga masyarakat. Masyarakat mana yang tidak kenal dengan Arrayan, putra pertama dari keluarga Ardiaz. Keluarga yang mempunyai gedung perusahaan di mana-mana, bahkan gedungnya pun ada di setiap negara. Tidak heran jika saat ini keluarga Ardiaz sangat dihormati oleh para pebisnis, ataupun masyarakat.

Arrayan mengitari mobilnya hendak membuka pintu untuk kekasihnya Arrabelle. Lalu mengulurkan tangannya di hadapan Arrabelle, untuk membantu Arrabelle turun dari mobil. Sebenarnya tanpa bantuan Arrayan pun Arrabelle bisa turun sendiri dari mobil. Tapi ya, itulah sifat Arrayan yang selalu siaga sebelum kejadian yang tidak di inginkan terjadi.

"Ayo turun!" Ajak Arrayan dan di balas dengan uluran tangan Arrabelle.

"Terimakasih." ucapnya dengan tersenyum manis pada Arrayan.

Lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju kelasnya,tak lupa Arrayan selalu mengaitkan jarinya ke jari Arrabelle,dan merapatkan tubuhnya pada Arrayan,agar murid-murid di sini tahu,jika Arrabelle adalah miliknya.

Banyak siswa-siswi yang menyapa kedatangan sepasang kekasih itu,ada yang memberikan salam, ataupun hanya sekedar tersenyum padanya. Sehingga mau tidak mau Arrabelle membalas senyum kepada murid-murid tersebut, agar murid-murid tahu jika Arrabelle adalah sosok gadis yang ramah,dan tidak sombong.

"Senyumnya bisa di kondisikan." ucap Arrayan saat Arrabelle tersenyum ke semua murid yang sedang menyapanya.

"Iya-iya." Arrabelle memutar bola matanya malas,dan kembali menormalkan ekspresi wajahnya seperti biasa.

"Padahal aku cuma balas sapaan mereka,cemburuan banget." Gumamnya pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Arrayan.

Arrayan berhenti di sejenak saat mendengar Arrabelle bergumam. Lalu Arrayan menengok ke arah Arrabelle dan menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Kamu bilang apa tadi?" Tanya Arrayan.

"E-enggak kok,udah ayok jalan lagi!" Jawab Arrabelle lalu melenggang pergi meninggalkan Arrayan yang masih berdiri menatap kepergian Arrabelle dengan menggelengkan kepalanya pelan, dengan tersenyum tipis. Bahkan orang lain pun tidak akan melihat senyuman tipis Arrayan. Karena saat ini Arrayan tengah memasang wajah dinginnya seperti biasa.

~~~~

Arrabelle langsung saja duduk di bangkunya yang berbeda di dekat jendela,lalu menghempaskan tasnya di atas meja. Setelah beberapa menit Arrabelle duduk, Arrayan muncul dan memasuki kelasnya. Lalu ikut duduk di samping Arrabelle.

Arrayan memang sengaja memilih satu kelas bersama kekasihnya, karena ia tidak mau berjauhan dengan Arrabelle barang sedikitpun. Tidak hanya itu saja, Arrayan juga ingin menjaga Arrabelle dari gangguan para laki-laki yang ingin menggodanya.

Karena Arrayan yakin jika bersamanya, laki-laki tersebut tidak berani menggoda kekasihnya. Dan kalaupun ada Arrayan tidak segan-segan menghajar mereka,lalu mengeluarkan mereka dari sekolah.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang