7.Pergi

1.8K 65 0
                                    

Happy reading.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

****

Setelah beberapa jam berada di dalam pesawat, akhirnya Arrayan dan Arrabelle sampai juga di Indonesia.

Arrayan melihat Arrabelle yang masih tertidur damai di sampingnya. Merasa tak tega untuk membangunkannya, akhirnya Arrayan membopong tubuh Arrabelle lagi. Dengan sangat perlahan Arrayan berjalan dan turun dari pesawat.

Dan lagi Arrayan menjadi pusat perhatian bagi semua orang yang sedang berlalu-lalang di bandara. Tak jarang para perempuan yang melihatnya berteriak histeris, saat Arrayan melewatinya. Bahkan ada salah satu gadis yang menurutnya sumuran dengannya berlari mengejar Arrayan,dan berteriak memanggil namanya. Namun bukan Arrayan namanya jika diam saja. Arrayan menyuruh bodyguardnya untuk mengusir gadis tersebut.

Dengan wajah tampan dan berekspresi dingin. Arrayan terus berjalan tanpa menghiraukan pujian dari setiap orang yang melihatnya.

Sesampainya di mobil dengan sangat perlahan Arrayan merebahkan tubuh Arrabelle di kursi samping Arrayan dan memposisikan kepala Arrabelle agar bersandar di pundak Arrayan.

"Jalan pak!" Perintah Arrayan dan di balas dengan anggukan dari sang supir.

"Baik tuan." Lalu mobil pun melesat meninggalkan bandara menuju kediaman keluarga Adira yang dimana kedua orang tua Arrabelle dan Kakek, Neneknya sudah menunggu di sana.

Sejenak Arrayan memperhatikan wajah Arrabelle yang terlihat sangat pucat,dengan mata sembab sehabis menangis,dan bibir yang terlihat sangat pucat pasi. Jujur Arrayan tidak mau melihat kondisi Arrabelle yang seperti ini, tetapi mau bagaimana lagi,jika takdir sudah berkehendak maka Arrayan tak bisa menghindarinya.

Arrayan tahu jika saat ini Arrabelle sangat tersiksa akan kehilangan kakaknya yang sangat mendadak ini, namun Arrayan bisa apa? Arrayan hanya bisa menenangkan Arrabelle agar tidak berlarut dalam kesedihannya.

Sekilas Arrayan mengecup kening Arrabelle lembut. Kemudian tangannya terulur menyelipkan rambut yang menutupi wajahnya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit akhirnya mereka sampai juga di kediaman keluarga Arrabelle. Para bodyguard sudah berjejer di samping mobil Arrayan dan siap untuk mengantarkan Arrayan dan Arrabelle untuk memasuki rumah orang tua Arrabelle.

Sebenarnya Arrayan tak tega untuk membangunkan Arrabelle. Namun mau bagaimana lagi,jika saat ini mereka sudah sampai dan tujuan utama mereka ke sini adalah untuk melihat Alula yang terakhir kalinya.

Dengan lembut Arrayan menepuk wajah Arrabelle beberapa kali,dan sesekali Arrayan mengecup wajahnya. Setelah beberapa detik akhirnya Arrabelle mengerjapkan matanya dan membukanya dengan perlahan.

Arrabelle menatap sekelilingnya, ia merasa bingung mengapa ia ada di dalam mobil, setahunya Arrabelle ada di dalam pesawat. Setelah menengok ke samping di lihatnya Arrayan tengah menatapnya intens dan tersenyum hangat pada Arrabelle.

"Kita udah sampai Arra." Kata Arrayan.

"Hah?" Arrabelle semakin bingung. Dan itu membuat Arrayan gemas melihatnya.

"Kita udah sampai di rumah orang tua kamu." Jelas Arrayan yang merasa paham apa yang ada di pikiran Arrabelle.

Seketika Arrabelle teringat tujuannya ke sini adalah untuk Alula. Dengan segera Arrabelle turun dari mobil, saat menginjakkan kakinya di tempat kelahirannya, Arrabelle diam sejenak dan menatap sekelilingnya.

Di lihatnya banyak orang-orang yang ingin melayat berdatangan memasuki ke dalam rumah orang tuanya. Tak lupa karangan bunga yang berjejer rapi di depan rumahnya bertuliskan 'Turut berduka cita atas meninggalnya ALULA LASHIRA ADIRA' begitulah tulisan yang Arrabelle baca.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang