Setelah bell pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Arrabelle dan Caca masih berada di dalam kelas,di karenakan hari ini adalah jadwal Caca melaksanakan piket kelas.
Berhubung mereka berdua sudah janji untuk latihan bernyanyi,jadi Arrabelle dengan senang hati menunggu Caca piket, bahkan Arrabelle membantu Caca agar pekerjaannya lebih cepat.
Setelah kelasnya sudah bersih, akhirnya Caca bisa menghela nafasnya lega. Mereka berdua beristirahat sejenak.
"Mau sekarang?" Tanya Arrabelle sambil menoleh ke arah Caca yang sedang memejamkan matanya sejenak. Setelah di rasa capeknya sudah hilang. Barulah Caca berdiri dengan semangat.
"Ayok!" Ajak Caca sambil menggendong tasnya di pundak sebelah kanan.
Koridor sekolah nampak sudah sangat sepi sekali,hanya ada beberapa murid saja yang tidak pulang untuk mengikuti ekstrakurikuler.
Arrabelle dan Caca berjalan beriringan,menuju parkiran motor Arrabelle.
"Kamu gak apa-apa kan,gak pake helm? Soalnya aku cuma bawa satu.", Ujar Arrabelle saat sudah berada di parkiran.
"Gak apa-apa kok." Jawab Caca santai.
"Yaudah ayok naik!" Ujarnya dan menyuruh Caca untuk berbonceng di belakang. Caca menaiki motor Vespa Arrabelle.
Kemudian Arrabelle dan Caca meninggalkan area sekolah dan menjalankan motornya dengan kecepatan yang sangat pelan. Maklum saja Arrabelle masih sedikit kaku membawa motor lagi.
20 menit perjalanan dari sekolah ke kos-kosannya. Kini Arrabelle dan Caca sudah sampai di kos-kosan tersebut. Arrabelle turun dari motor dan di ikuti oleh Caca.
Caca berjalan mengikuti Arrabelle ke kos-kosannya. Arrabelle membuka kunci pintu kos-kosannya. Lalu melebarkan pintu tersebut dan menyuruh Caca untuk masuk ke dalamnya.
Caca menurut saja,ia memasuki kos-kosan Arrabelle. Mulutnya ternganga saat melihat ruangan Arrabelle yang sangat luas. Bahkan fasilitas di dalamnya sangat lengkap. Menurut Caca ini bukan seperti kos-kosan pada umumnya. Melainkan rumah sederhana yang sangat luas dan fasilitas lengkap.
"Silahkan duduk ca!" Suruh Arrabelle menunjuk ke sofa. Caca menurut saja ia duduk di sofa tersebut. Tetapi matanya masih menatap mengelilinginya ruangan kos-kosan Arrabelle.
"Arrabelle, ini beneran kos-kosan kamu?" Tanya Caca.
"Iya, emangnnya kenapa ca?" Tanya Arrabelle menautkan alisnya.
"Sumpah Caca baru pertama kali liat kos-kosan seluas ini." Gumam Caca dan masih dapat di dengar oleh Arrabelle.
Arrabelle merutuki dirinya sendiri,dan orang tuanya. Seharusnya kedua orang tuanya tidak memberikan fasilitas lengkap seperti ini. Ini kan yang Arrabelle takuti jika ada temannya main dan curiga dengannya.
"Arrabelle." Panggil Caca saat melihat Arrabelle terbengong.
"Arra!" Panggilnya lagi namun dengan nada tingginya. Dengan segera Arrabelle tersadar dari lamunannya dan menatap Caca dengan tatapan bertanya.
"Eh kenapa ca?" Tanya Arrabelle.
"Ish kamu mah, Caca dari tadi ngomong kamu malah bengong." Ujar Caca berpura-pura kesal dengannya. Dan melipatkan tangannya ke atas dada. Lalu wajahnya ia palingkan ke arah lain.
"Maaf Ca." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya dan merasa bersalah kepada Caca.
Caca mengelus pundak Arrabelle lembut dan terkekeh pelan.
"Hehehe bercanda marahnya Arra." Kekeh Caca sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.
Arrabelle mendongakkan kepalanya sambil menatap bingung dengan tingkah Caca. Ah sepertinya Caca menjahili dirinya.
"Ih Caca,aku kira kamu marah beneran."
"Nggak Arra,udah yuk kita latihan!", Ajak Caca dengan menegakkan tubuhnya dan bersiap-siap untuk bernyanyi.
"Sebentar Ca! Aku mau buatin minum dulu,buat kamu." Ujar Arrabelle dan pergi ke dapur dan membuatkan minum untuk Caca.
Tak lama Arrabelle datang dengan membawa namapan berisikan dua gelas es jeruk dan cemilan, lalu ia letakan di atas meja di hadapan Caca.
"Di minum dulu Ca,biar seger." Ujarnya. Kemudian Arrabelle kembali duduk di samping Caca.
"Arra."
"Iya?"
"Kamu di sini sendirian? Kok aku gak liat orang tua kamu ya?" Tanya Caca sambil menghadap ke arah Arrabelle dan menatapnya.
"Eum anu,orang tua aku ada di kampung." Jawab Arrabelle sedikit gugup. Karena ia bingung harus menjawab apa ke Caca, sedangkan Caca hanya menganggukkan kepalanya dan ber-oh ria.
"Kamu di sini,gak ada siapa-siapa lagi. Kamu beneran sendiri?" Tanya Caca masih penasaran dengan kehidupan Arrabelle.
Arrabelle menganggukkan kepalanya. "Iya aku sendiri di sini,aku sekolah ajah cuma dapet beasiswa." Jawab Arrabelle sambil tersenyum manis ke arahnya.
"Kamu gak takut di kos-kosan sendirian, apalagi kos-kosan kamu luas banget kayak rumah gitu."
"Aku kan udah biasa sendiri,jadi gak perlu takut lagi." Jawabnya.
Sumpah Arrabelle bingung harus menjawab pertanyaan apalagi dari Caca. Sebenarnya bisa ajah Arrabelle menjawabnya jujur. Tetapi kalau ia menjawab jujur yang ada misinya akan terbongkar.
Kini arah mata Caca tertuju kepada pintu kamar Arrabelle yang sedikit terbuka. Caca melihat bingkai foto di atas nakas. Dengan samar-samar Caca seperti melihat dua anak remaja yang sangat dekat sekali. Tetapi Caca tidak tahu wajahnya di karenakan mata Caca sedikit minus.
"Arrabelle itu yang di foto kam..." Ucap Caca terpotong karena ada suara ketukan pintu dari luar.
Tok tok tok
Dengan segera Arrabelle berjalan ke arah pintu tersebut dan membukanya lebar-lebar.
"Iya,ada ap..." Ucap Arrabelle terpotong saat melihat Arrayan di hadapannya.
"Arrayan ngapain kamu ke sini?" Tanya Arrabelle dengan suara yang sangat pelan. Agar tidak terdengar oleh Caca.
"Aku kan mau ketemu kamu Arra." Jawab Arrayan santai. Dengan segera Arrabelle membekap mulut Arrayan agar tidak berbicara keras.
"Jangan keras-keras ada teman aku Rayan." Bisik Arrabelle tepat di telinga Arrayan.
Kini jarak antara mereka berdua sangat dekat. Tangan Arrabelle yang masih membekap mulut Arrayan. Wajah mereka berdua pun hanya berjarak beberapa centimeter saja. Jika Arrayan akan menoleh sedikit saja. Bisa di pastikan wajah mereka akan menempel.
Jantung Arrabelle berdetak lebih cepat,saat melihat wajah tampan kekasihnya dengan jarak yang sangat dekat. Bukan pertama kalinya mereka berjarak seperti ini, bahkan sudah beberapa kali. Tetapi Arrabelle masih saja jantungnya berdetak lebih cepat.
"Arrabelle siapa yang datang? Kok lama." Teriak Caca. Dengan sigap Arrabelle melepaskan bekapannya dan menjauh dari Arrayan.
"Ini Ca ada kurir datang." Jawab Arrabelle. Sontak saja Arrayan yang mendengarnya langsung membulatkan matanya tak percaya.
Masa iya,cowok tampan seperti ini di bilang kurir,apalagi yang bilang seperti itu adalah kekasihnya sendiri.
"Kenapa kurir?" Tanya Arrayan.
"Terus aku jawab apa? Masa ia aku harus jujur sama Caca kalau kamu ini pacar aku." Balas Arrabelle sambil menatap Arrayan dengan tatapan bingungnya.
"Gak apa-apa jujur. Itu lebih bagus." Ucap Arrayan santai. Dan mendapat tatapan tajam dari Arrabelle.
Tanpa menunggu lama. Arrayan berjalan melewati Arrabelle dengan langkah santai. Sedangkan Arrabelle yang melihatnya langsung terdiam kaku dengan pikiran kemana-mana. Ia takut Arrayan akan benar-benar berbicara jujur kepada Caca. Jika itu benar bagaimana nasib Arrabelle yang baru beberapa hari ini menutupi identitas aslinya.
"Duh mampus gue." Batin Arrabelle. Dan segera berlari mengejar Arrayan.
TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA YA.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION LOVE (End)
Teen FictionArrabelle Kanza Adira, gadis cantik yang penuh dengan keceriaan di setiap harinya. Ia bersekolah di negara Prancis bersama kekasihnya yang bernama Arrayan Nero Ardiaz. Namun suatu kejadian menimpa Arrabelle yang di mana kakak perempuan yang berada d...