Selamat membaca 💕
"Mau apa lo?" Tanya seseorang yang baru saja masuk ke dalam kelas.
Seketika murid-murid yang berada di dalam kelas menengok ke sumber suara. Terutama Maura dan teman-temannya. Tak lupa Caca dan Arrabelle pun ikut menengok ke sumber suara.
Saat melihat siapa yang berani-beraninya masuk dan ikut campur urusannya,Maura dan teman-temannya langsung terkejut saat ada Alex yang sedang berdiri di ambang pintu,dengan tangan kanan yang ia masukkan ke saku celananya.
Tak lupa tatapan datarnya mengarah pada Maura dan teman-temannya.
Maura dan teman-temannya mendadak pucat dan takut saat Alex dengan santainya masuk dan menghampiri Maura.
"Eh Alex,kamu ngapain ke sini. Kangen ya sama aku?" Ucap Maura mengalihkan pertanyaan dari Alex. Dan merubah ekspresi wajahnya yang sempat kaget akan kedatangan Alex secara tiba-tiba.
"Gak usah mengalihkan pertanyaan gue,tadi lo mau apa?" Tanya Alex dingin.
"Gak kok. Aku cuma ngobrol biasa sama Caca." Jawab Maura berbohong.
"Kamu ngapain ke sini? Mau ketemu aku ya?" Tanya Maura lagi pada Alex. Dan kini tangan Maura bergelayut manja di lengan kekar Alex.
Dengan sekali sentakan, Alex menepis tangan Maura untuk menjauh darinya.
"Gak usah pegang-pegang gue." Sentak Alex dingin. Sehingga membuat Maura mengerucutkan bibirnya kesal.
Kini tatapan Alex mengarah pada Arrabelle yang masih diam,dan menundukkan kepalanya. Dengan segera Alex menarik tangan Arrabelle untuk ikut bersamanya.
"Eh,kamu mau bawa Arrabelle kemana Alex?" Tanya Maura.
"Bukan urusan lo!"
"Aku ikut ya?" Pintanya dan hendak melangkah ingin mengikuti Alex dan Arrabelle. Namun dengan segera Alex menatap tajam pada Maura, tatapan tajam dari Alex mampu membuat Maura yang berjalan menghampirinya langsung terhenti.
"Kalo lo ikut gue,jangan harap lo bisa sekolah di sini lagi." Ancam Alex pada Maura. Kemudian Alex kembali melanjutkan langkahnya dengan menarik tangan Arrabelle yang masih terbengong dengan sikap Alex yang menurutnya sangat berbeda jika saat bersama dirinya dan Arrayan.
Sedangkan Maura menatap punggung Alex dan Arrabelle yang mulai menjauh. Tatapan sendu dari Maura dan di barengi dengan senyuman sinisnya.
"Cewek sialan!" Gumam Maura.
~~~~
"Lex lo mau bawa gue kemana?" Tanya Arrabelle yang mulai risih dengan tatapan sinis dari murid-murid yang ada di koridor.
Pasalnya Arrabelle saat ini sedang berjalan beriringan dengan most wanted di sekolahnya, apalagi Alex sedari tadi Alex tak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Arrabelle.
Banyak siswa-siswi yang berbisik membicarakan Arrabelle. Bagaimana tidak,cewek cupu dan menjijikkan seperti Arrabelle bisa berdekatan dengan cowok tampan seperti Alex. Cowok yang terkenal sama sifat dingin dan cuek,dan tidak peduli dengan para perempuan yang berniat ingin mendekatinya terutama Maura.
"Gak perlu gue kasih tau,lo juga udah tau kan arah jalan kita." Ucap Alex. Arrabelle hanya menghembuskan nafasnya kasar. Ia tahu arah jalan ini. Dimana ia yang selalu bertemu Arrayan dengan sembunyi-sembunyi.
Saat di pertengahan jalan, Arrabelle sempat melihat Raka yang sedang berbicara serius dengan Yuda teman sekelasnya. Sangat terlihat jelas bahwa Raka seperti sedang memohon-mohon pada Raka. Entahlah Arrabelle tidak tahu apa yang sedang mereka perbincangkan, karena jarak Arrabelle dan mereka lumayan jauh.
Setelah sampai di taman belakang sekolah. Arrabelle sudah melihat wajah tampan Arrayan yang sedang fokus menatap layar ponselnya, tanpa menyadari kedatangan Arrabelle yang sudah berdiri di sampingnya.
"Ehem." Dehem Arrabelle membuat Arrayan menoleh dan melihat wajah gadisnya ini.
"Arra." Ucap Arrayan saat melihat Arrabelle dan Alex yang masih berdiri di pintu masuk taman.
"Sini duduk Arra." Perintah Arrayan dengan menepuk bangku di sampingnya.
"Gue gak di suruh duduk nih?" Tanya Alex pada Arrayan.
"Gak usah,lo jongkok ajah di situ. Jagain pintu,biar murid-murid gak ada yang masuk." Tolak Arrayan cuek,dan kembali menatap Arrabelle yang masih berdiri. Namun tatapan Arrayan mengarah pada tangan Arrabelle yang masih di genggam oleh Alex,tanpa berniat melepaskannya.
Arrayan menatap tajam pada Alex. Alex yang di tatap seperti itu hanya mengernyit dahinya bingung.
"Apa?" Tanya Alex. Seolah paham dengan tatapan tajam dari Arrayan.
"Jangan salahin gue,kalo detik ini juga tangan lo hilang sebelah." Ucap Arrayan dingin dan beralih menatap tangan Alex yang masih memengang tangan Arrabelle.
Paham dengan arah tatapan dari Arrayan. Seketika Alex melepaskan tangannya,dan menyengir lebar.
"Sorry,tangan gue kebiasaan kalo udah nyaman tuh suka susah di lepas." Ujar Alex cengengesan.
"Sekali lagi lo pegang tangan Arrabelle. Jangan harap tangan lo bebas dari gue!" Ancam Arrayan dengan tatapan dinginnya.
"Iya elah, kebiasaan lo main nya ancem-ancem terus." Cibir Alex dengan memutar bola matanya malas.
Kini tatapan Arrayan beralih pada Arrabelle. Arrayan kembali menatap Arrabelle dengan teduh. Lalu menarik tangan Arrabelle agar duduk di sampingnya.
"Ada perlu apa Rayan?" Tanya Arrabelle yang sudah duduk di sampingnya.
"Gak Arra,aku cuma kangen ajah sama kamu." Ucap Arrayan lembut dengan memeluk erat pinggang ramping Arrabelle.
Sedangkan Alex yang melihat kemesraan Arrayan dan Arrabelle hanya berdecih. "Dasar manja!" Batin Alex.
"Kan kemarin kita ketemu Rayan,kok kangen terus sih." Ucap Arrabelle yang heran dengan Arrayan yang selalu saja mengucapkan kata kangen saat ia bertemu. Padahal hampir setiap hari mereka selalu bertemu.
"Kamu gak tau aku ajah,aku kan kangen kamunya tiap detik Arra."
"Dasar modus." Gumam Arrabelle pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Arrayan.
"Kamu bilang apa Arra?" Tanya Arrayan.
"Gak kok,aku gak bilang apa-apa." Kilah Arrabelle.
Arrayan memicingkan matanya pada Arrabelle. Menatap wajah Arrabelle untuk mencari kebohongan. Namun sangat terlihat jelas bahwa Arrabelle saat ini sedang gugup dengan memalingkan tatapannya ke arah lain.
"Gak usah bohong Arra,aku denger kok tadi kamu bilang aku modus kan?" Ucap Arrayan pada Arrabelle.
Sontak saja Arrabelle langsung gugup di buatnya. Apalagi jarak antara Arrayan dan wajahnya sangat dekat sekali. Bahkan saat ini Arrayan sudah memiringkan wajahnya dan semakin mendekat ke wajah Arrabelle.
Arrabelle diam terpaku saat pergerakan wajah Arrayan semakin dekat. Degub jantungnya semakin berdetak lebih cepat, rasanya ia ingin pergi menjauh dari Arrayan agar ia tak bisa melihat wajahnya yang mungkin saat ini sudah memerah.
Kring
Arrabelle menghembuskan nafasnya lega,sat mendengar bell masuk telah berbunyi. Buru-buru Arrabelle bangkit dari duduknya.
"Rayan aku masuk kelas dulu ya,takut ada guru di kelas." Pamit Arrabelle dan langsung saja berlari menjauh dari Arrayan.
"Jangan lari Arra,nanti kamu jatuh!" Teriak Arrayan saat melihat Arrabelle berlari dengan sangat cepat.
Hallo siapa yang kangen Arrayan sama Arrabelle nih.
Gimana kalian gemes gak sama pasangan romantis ini??? Kayaknya gak deh ya,hehehe.
Buat kalian yang sudah baca dan belum vote cerita aku, silahkan kasih bintangnya ya,tunjukan diri kalian,kalau kalian sudah baca cerita aku.
Dan kasih komentarnya juga ya, terserah kalian mau komen apapun. Mau bully Alex juga gpp kok,hehehe. Abang Alex siap terima bully-an dari kalian.
TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA YA
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION LOVE (End)
Teen FictionArrabelle Kanza Adira, gadis cantik yang penuh dengan keceriaan di setiap harinya. Ia bersekolah di negara Prancis bersama kekasihnya yang bernama Arrayan Nero Ardiaz. Namun suatu kejadian menimpa Arrabelle yang di mana kakak perempuan yang berada d...