10.Keputusan

1.6K 48 1
                                    

Happy reading.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya.




****

"Arra!" Panggil Luna pada Arrabelle yang saat ini baru saja selesai makan bersama kedua orangtuanya. Arrabelle menoleh dan menatap Mamahnya dengan menaikkan alisnya sebelah.

"Iya Mah." Sahut Arrabelle.

"Kamu yakin mau pindah sekolah di sini? Terus nanti gimana sama sekolah kamu yang di Prancis nak? Apa kamu udah pikirkan matang-matang?" Tanya Luna pada Arrabelle.

"Iya Mah, Arra yakin kok. Dan Arra juga udah pikirkan ini matang-matang." Jawab Arrabelle yakin dengan menganggukkan kepalanya cepat.

"Tapi Arra, Mamah masih takut tentang kejadian kak Lula terulang lagi, Mamah gak mau kehilangan anak Mamah lagi Arra." Lirih Luna dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Luna sangat takut jika anak satu-satunya ini terjadi apa-apa seperti kejadian Alula beberapa Minggu lalu, dan Luna pun tidak mau kehilangan Arrabelle, anak yang saat ini sangat di jaga dan di lindungi dari penjahat-penjahat yang mengincar Arrabelle.

Luna berpikir jika kematian Alula ada sangkut pautnya dengan musuh-musuh yang sirik terhadap kemajuan perusahaan Wira-Suaminya. Secara perusahaan Wira dari tahun ke tahun semakin naik berkembang pesat, bahkan perusahaannya pun hampir menyerupai perusahaan milik keluarga Ardiaz. Yaitu keluarga Arrayan.

Kini Arrabelle menggenggam erat tangan Mamahnya, dengan mata yang menatap wajah Mamahnya.

"Mah percaya sama Arra, Arra gak bakal kenapa-kenapa dan keputusan Arra ini udah bulat, Arra mau cari pelaku pembunuhan kak Lula. Karena kak Lula yang mintanya sendiri ke Arra. Dan Arra bakal penuhi permintaan kak Lula Mah." Jelas Arrabelle dengan meyakini Mamahnya agar mengijinkan Arrabelle untuk bersekolah di Indonesia.

"Kamu yakin bisa penuhin permintaan kak Lula dengan seorang diri?" Kini Wira yang bertanya pada Arrabelle, setelah sekian lama hanya diam dan memperhatikan percakapan antara anak dan istrinya.

Jujur saja Wira sempat menolak keras untuk Arrabelle yang ingin pindah sekolah di Indonesia. Namun saat Arrabelle menjelaskan tentang permintaan Alula. Maka Wira mau tidak mau untuk mengijinkan Arrabelle bersekolah di Indonesia, walaupun Wira sangat yakin jika kedepannya Arrabelle akan menghadapi masalah yang cukup rumit.

"Arra yakin Pah, Arra carinya juga gak sendiri kok. Arra di bantu sama Arrayan, dan Arrayan juga bakal pindah ke sini buat temanin Arra." Jawab Arrabelle dengan tersenyum manis pada Papahnya.

Sejenak Wira menatap istrinya,lalu Wira memberikan kode dengan menganggukkan kepalanya pada Luna. Setelah itu Wira kembali menatap Arrabelle yang saat ini tengah meminta persetujuan darinya.

"Yaudah Mamah sama Papah ijinin kamu buat pindah di sini, tapi kamu harus janji sama Papah." Ucap Wira dengan menggantungkan ucapannya dan menatap wajah Arrabelle lekat.

Sontak Arrabelle tersenyum senang saat Papahnya mengijinkannya. Dan Arrabelle sangat bersyukur karena mempunyai kedua orang tua yang sangat pengertian padanya.

"Janji apa Pah. Arra bakal penuhi janji Papah, asal Arra bisa pindah ke sini dan cari pelaku pembunuhan kak Lula." Sahut Arrabelle semangat.

"Kamu harus janji buat selalu jaga diri kamu, harus hati-hati, dan yang terpenting selama kamu sekolah di sini, kamu harus berada di samping Arrayan. Kamu bisa?" Pinta Wira dan langsung mendapatkan anggukan cepat dari Arrabelle.

"Makasih Mah, Pah." Ucap Arrabelle dan segera bangkit dari duduknya, lalu memeluk erat kedua orang tuanya yang saat ini tengah tersenyum saat melihat wajah Arrabelle yang sedang berbahagia itu.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang