22.Penjelasan

1.3K 37 0
                                    

"Stop Rayan!" Teriak Arrabelle saat tangannya masih di tarik keras oleh Arrayan untuk masuk ke dalam mobil.

Arrayan langsung saja menghentikan langkahnya dan menatap Arrabelle dingin. Arrabelle menatap mata Arrayan lekat-lekat. Tatapan Arrabelle seperti menginginkan agar Arrayan untuk tenang.

Arrayan mengembuskan napasnya kasar. Setelah di rasa emosinya mulai menurun, Arrayan melepas cekalan tangan Arrabelle yang mulai memerah.

"Jelasin!" Perintah Arrayan dingin. Arrabelle menundukkan kepalanya takut. Sungguh Arrabelle sangat takut jika melihat Arrayan sudah seperti ini. Bahkan rasa ketakutan ini membuat lidah Arrabelle kelu untuk menjelaskan semua kejadian tadi.

"Jelasin Arrabelle!" Perintahnya lagi. Namun kini Arrayan meninggikan suaranya. Agar Arrabelle mendengar.

Semakin Arrayan seperti itu. Dan semakin pula Arrabelle merasa takut. Berulang kali Arrabelle mengigit bibir bawahnya. Ia bingung harus menjelaskan dari mana. Tetapi mulutnya tidak bisa di ajak kompromi. Lidahnya masih kelu untuk berbicara.

"Gue yang bakal jelasin!" Ujar Alex yang entah dari mana ia tiba-tiba datang dan menghampiri Arrayan dan Arrabelle.

Arrayan dan Arrabelle menengok ke sumber suara. Di lihatnya ternyata Alex.

"Arrabelle gak salah,yang salah itu Yuda." Ucap Alex serius. Arrayan mengerutkan keningnya bingung. Ia masih belum mengerti jelas apa yang di ucapkan Alex barusan.

"Maksud lo?" Tanya Arrayan.

Kemudian Alex menceritakan semua kejadian di cafe barusan. Alex menceritakan bahwa Arrabelle tidak salah. Justru yang salah adalah Yuda yang berani-beraninya mendekati Arrabelle. Padahal Alex sudah memberitahu Yuda,agar tidak mendekati Arrabelle. Namun Yuda tidak memperdulikannya. Dan terjadilah kejadian,dimana Arrayan melihat langsung saat Yuda memengang bibir Arrabelle.

Arrayan mendengarkan secara seksama saat Alex menjelaskan semua kejadiannya. Sungguh Arrayan merasa sangat bersalah kepada Arrabelle karena terlah berpikiran buruk tentangnya.

Arrayan sempat berpikir bawa Arrabelle mengkhianatinya, Arrabelle bermain di belakangnya. Namun saat mendengar penjelasan dari Alex. Arrayan percaya. Bahwa Arrabelle tidak akan pernah melakukan hal buruk tentang hubungannya.

Mata Arrayan beralih ke wajah Arrabelle yang masih menundukkan kepalanya,dengan air mata yang terus menetes.

Arrayan mendongakkan kepala Arrabelle agar menatap kembali ke arahnya. Dengan lembut jari Arrayan menghapus air mata Arrabelle.

"Maaf." Ucapnya lembut. Dengan segera Arrabelle menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan Arrayan. Arrabelle menangis lebih kencang dari sebelumnya. Tetapi tangisan sekarang ini sepertinya tangisan rasa senang dan berterima kasihnya. Karena telah percaya kepada Arrabelle.

"Jangan kayak tadi lagi,aku takut Rayan!" Ucap Arrabelle yang masih terisak. Arrayan menganggukkan kepalanya pelan. Lalu tangannya mengelus lembut punggung Arrabelle, sesekali ia mengecup puncak kepala Arrabelle.

"Maaf,aku udah mikir yang nggak-nggak sama kamu. Dan maaf juga aku udah kasar sama kamu." Ujar Arrayan. Arrabelle melepas pelukannya lalu menatap lekat ke arah Arrayan.

"Seharusnya aku yang minta maaf, karena aku gak bisa jaga jarak aku sama Yuda." Sahutnya.

Alex yang sedari tadi melihat kedua temannya serasa sedang menonton drama Korea. Pasalnya sekarang Alex seperti angin di antara mereka berdua. Ada tapi tak terlihat,sakit memangnya.

"Udah kali peluk-pelukannya. Gak liat ada jomblo di sini!" Celetuk Alex jengah.

"Sirik ajah lo." sahut Arrayan.

"Lo cari cewek Sono! Ganggu gue pacaran ajah!" Ujar Arrayan kesal. Karena merasa terganggu saat sedang ingin berdua dengan Arrabelle.

"Yaelah,sewot banget lo,besok gue cari cewek yang lebih cantik dari Arrabelle." Ucap Alex tak kalah sengitnya.

"Gue pegang omongan lo ya."

Sedangkan Arrabelle hanya terkekeh geli melihat pertikaian antara Arrayan dan sahabatnya.

"Udah-udah kalian tuh kebiasaan banget,selalu ajah ribut. Lebih baik kita makan ajah. Gimana?" Saran Arrabelle sambil menatap persetujuan dari Arrayan dan Alex.

"Ide bagus tuh." Sahut Alex semangat. Sedangkan Arrayan memutar bola matanya malas.

"Giliran bahas makanan baru semangat!" Cibir Arrayan. Lalu menarik Arrabelle untuk masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Alex yang masih berdiri di depan mobil Arrayan.

"Woy tungguin elah. Kebiasaan lo tinggalin gue terus.!" Kesal Alex. Lalu dengan segera mendekati mobil Arrayan dan masuk ke dalamnya.


~~~~


Kini mereka bertiga sudah berada di restoran mewah milik keluarga Arrayan. Dan yang pastinya keinginan Arrayan untuk datang ke restoran ini. Karena ia juga sekalian mengecek kondisi restoran dan melihat kinerja karyawannya.

Makanan yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Alex menatap dengan tatapan berbinar. Saat melihat makanan lezat ada di hadapannya.

Alex sungguh sangat senang jika ada seorang orang yang mentraktirnya makan. Apalagi di restoran mewah seperti ini. Dan Alex tidak akan bisa menolaknya. Mungkin Alex sangat terkesan seperti orang miskin. Tapi percayalah keluarga Alex juga tidak kalah kayanya. Seperti keluarga Arrayan dan Arrabelle.

Sedangkan Arrabelle berbanding terbalik dengan Alex. Dimana Alex memesan makanan yang sangat mahal dan enak. Tetapi Arrabelle hanya memesan satu mangkuk bakso dan es jeruk saja. Sungguh Alex tidak percaya bahwa Arrabelle bersifat sesederhana itu.

"Lo yakin makan bakso Arra?" Tanya Alex masih tak percaya dengan pesenan Arrabelle.

"Iyalah,lagian nih ya,bakso itu gak ada yang ngalahin rasanya di banding sama makanan mahal di sini." Jawab Arrabelle. Lalu memasukkan pentul bakso ke dalam mulutnya.

"Sumpah,cewek idaman gue banget!" Gumam Alex. Namun masih bisa di dengar oleh Arrayan dan Arrabelle.

Sontak saja Arrabelle yang mendengarnya langsung tersedak pentul bakso. Dengan segera Arrayan memberikan minum kepada Arrabelle.

"Lo ngomong apa tadi?"Tanya Arrayan dingin sambil menatap tajam Alex. Alex hanya cengengesan saja dengan jari tangan yang membentuk huruf V atau bisa di bilang vis.

"Awas ajah lo ya!" Ancam Arrayan sambil mengepalkan tangannya di hadapan Alex.

"Iya-iya elah,berjanda gue." Sahut Alex.

"Bercanda Alex,bukan berjanda!" Geram Arrabelle.

Kemudian saking kesalnya Arrabelle memasukkan pentul bakso ke dalam mulut Alex.

Sontak saja Alex langsung kesal di buatnya. Sedangkan Arrabelle dan Arrayan tertawa puas melihatnya.

"Huaaa Mamah,Abang Alex ternistakan!" Teriak Alex dramatis. Sambil mengunyah pentul bakso di dalam mulutnya.





Huahahaha kasian ya Alex-nya jadi kambing ingusan. Hehehehe.

Gimana sama part ini seru gak?

TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang