"Gimana sekolah kamu Arra?" Tanya Arrayan kepada Arrabelle yang sedang menyenderkan kepalanya di bahu Arrayan. Dengan lembut Arrayan membelai rambut Arrabelle. Sehingga membuat Arrabelle menjadi lebih nyaman berada di dekatnya.
Sejenak Arrabelle menghela nafasnya panjang. "Panjang ceritanya Rayan." Jawab Arrabelle. Sesekali Arrabelle mengambil cemilan yang berada di pangkuannya.
Arrayan menoleh ke arah Arrabelle, dengan menautkan kedua alisnya.
"Kenapa? Cerita sama aku Arra!"
Arrabelle langsung saja menegakkan tubuhnya dan menghadap ke arah Arrayan, dengan memasang wajah kesalnya.
"Aku sebel banget sama cewek yang ada di kelas aku Rayan." Keluh Arrabelle, dan kali ini jari Arrabelle sedang meremas kuat bantal sofa yang ada di dekatnya.
"Kenapa sama mereka? Apa mereka berbuat macam-macam sama kamu? Bilang ke aku Arra! Biar aku kasih pelajaran mereka." Suruh Arrayan yang mulai sedikit kesal. Padahal Arrayan belum mendengar jelas penjelasan dari Arrabelle.
"Sabar Rayan, sabar!" Ucap Arrabelle menenangkan Arrayan agar tidak ikut kesal.
"Cerita Arra!" Perintah Arrayan dan kali ini Arrayan memasang wajah datarnya.
Kalau Arrayan sudah seperti ini, mau bagaimana lagi. Arrabelle harus melanjutkan ceritanya sampai selesai. Kalau tidak, bisa-bisa Arrayan yang akan turun tangan dan mencari temen satu kelasnya. Bisa bahaya nanti.
"Jadi ceritanya ada salah satu geng yang berani-beraninya ledek aku, terus dia suruh aku buat beli makanan. Sampai aku di bentak-bentak sama dia. Dan yang lebih parahnya lagi, ada satu cewek yang ngaku-ngaku jadi pacar kamu, kan aku jadi sebel." Ucap Arrabelle dengan mengerucutkan bibirnya kesal.
Sedangkan Arrayan hanya terkekeh pelan, saat mendengar penjelasan Arrabelle dan lagi wajah Arrabelle sangat lucu, saat sedang marah seperti itu. Sungguh Arrabelle membuat Arrayan menjadi gemas.
"Kenapa kamu ketawa? Kan gak ada yang lucu!" Arrabelle semakin sebal karena respon Arrayan yang berbanding terbalik dengan sebelumnya. Arrabelle kira Arrayan akan marah dan tidak terima jika ada cewek yang mengaku-ngaku menjadi pacarnya, tetapi kali ini ia malah tertawa. Dasar aneh.
"Kamu yang lucu." Sahut Arrayan yang masih terus terkekeh geli akan tingkah Arrabelle.
"Apanya yang lucu? Jelas-jelas aku lagi sebel." Kesal Arrabelle dengan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Wajah kamu lucu, bikin aku gemes pengen cubit kamu." Sahut Arrayan. Lalu dengan segera Arrayan memegang dagu Arrabelle dan menariknya agar menghadap ke arahnya.
Kini Arrayan dan Arrabelle saling berhadapan, dengan Arrayan yang terus menatap Arrabelle, sehingga membuat Arrabelle menjadi malu. Lalu menundukkan kepalanya.
"Tatap mata aku Arra!" Perintah Arrayan tanpa mengalihkan tatapannya pada wajah Arrabelle.
Dengan perlahan Arrabelle kembali mendongakkan kepalanya, lalu membalas tatapan Arrayan.
Beberapa detik mereka saling tatap, hingga akhirnya dengan perlahan wajah Arrayan mulai mendekat ke wajah Arrabelle. Sedangkan Arrabelle memejamkan matanya. Sungguh keadaan yang sangat membuat Arrabelle tidak nyaman, keadaan dimana Arrayan terus-terusan menatap Arrabelle. Dan kini Arrayan mulai mendekatinya.
Setelah beberapa detik Arrabelle memejamkan matanya, Arrabelle tidak merasa ada sentuhan apapun. Malahan ia hanya mendengar kekehan kecil dari Arrayan.
Dengan perlahan Arrabelle membuka matanya, dan betapa terkejutnya ia, ketika melihat Arrayan tertawa. Sungguh menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION LOVE (End)
Fiksi RemajaArrabelle Kanza Adira, gadis cantik yang penuh dengan keceriaan di setiap harinya. Ia bersekolah di negara Prancis bersama kekasihnya yang bernama Arrayan Nero Ardiaz. Namun suatu kejadian menimpa Arrabelle yang di mana kakak perempuan yang berada d...