"Alex,lo mau bawa gue kemana?" Tanya Arrabelle pelan. Sambil berjalan dan mensejajarkan langkah Alex yang begitu cepat.
"Udah ikutin ajah!" Sahut Alex tanpa menoleh ke arah Arrabelle. Dan fokus bejalan sambil memegang tangan Arrabelle.
Dan sepertinya Arrabelle tahu jalan ini. Jalan menuju ke taman belakang sekolah. Ya, Arrabelle yakin pasti Arrayan yang menyuruh Alex untuk membawanya ke taman tersebut.
Secara taman tersebut udah di larang oleh Arrayan untuk tidak ada seorang pun yang datang ke taman tersebut.
Setelah sampai di taman tersebut. Arrabelle melihat jelas punggung Arrayan dari belakang. Arrabelle melihat sepertinya Arrayan sedang asik bermain ponsel. Dan masih belum menyadari kedatangan Arrabelle dan Alex.
"Woy,gua bawa nih!" Ucap Alex sambil menepuk pundak Arrayan keras. Sehingga membuat Arrayan terlonjak kaget.
Dan kini tatapan Arrayan beralih ke tangan dimana Alex masih memegang tangan Arrabelle. Arrayan langsung menatap tajam Alex. Sehingga membuat Alex yang baru menyadarinya langsung melepaskan genggamannya sambil cengengesan.
"Berani lo pegang cewek gue,gue pastiin hari ini lo ada di kuburan!" Ancam Arrayan kepada Alex. Alex yang mendengar ancaman Arrayan hanya bergidik ngeri.
"Jahat banget lo,gue kan gak sengaja Rayan." Sahut Alex sambil memasang wajah sedihnya.
Arrayan tak menghiraukan ucapan Alex. Arrayan langsung beralih menatap Arrabelle dan menariknya untuk lebih dekat dengannya.
Arrabelle menurut saja. Lalu Arrabelle di persilahkan duduk di bangku taman tersebut.
"Gimana belajarnya?" Tanya Arrayan lembut. Sambil mengelus rambut Arrabelle.
Arrabelle tersenyum manis ke arah Arrayan. Lalu menganggukkan kepalanya.
"Lancar kok. Malah aku dapet temen baru." Jawab Arrabelle senang. Ya bagaimana tidak senang, setelah beberapa hari Arrabelle selalu saja sendiri di dalam kelas. Dan kini ia sudah mendapatkan teman yang baik,pintar,dan tentunya sangat polos.
"Siapa?" Tanya Arrayan penasaran.
"Caca." Jawabnya antusias sambil memasang wajah cerianya.
"Oh. Udah makan belum?" Tanya Arrayan lagi. Dan di balas dengan gelengan kepala oleh Arrabelle.
Kini tatapan Arrayan beralih ke Alex yang sedang sibuk bermain ponselnya,sambil berjaga-jaga di depan pintu taman. Agar murid tidak ada yang berani masuk ke taman tersebut.
"Lex!" Panggil Arrayan. Alex menengok ke Arrayan dengan alis yang ia naikan sebelah. Sebagai tanda 'ada apa?'
"Beliin makanan gih!" Suruh Arrayan santai.
"Ih, Rayan gak usah suruh Alex. Gak enak tau." Tegur Arrabelle yang merasa tidak enak dengan Alex. Pasalnya ia tadi sudah di suruh menjemput Arrabelle dan sekarang di suruh membeli makanan.
"Ada jatahnya gak?" Tanya Alex. Arrayan langsung memutar bola matanya malas. Sungguh ia sangat salah menyuruh Alex. Pasalnya laki-laki itu kalau di suruh pasti minta imbalannya. Entah itu di traktir atau menginap di apartemen milik Arrayan.
Alex itu sangat suka tinggal di apartemen Arrayan. Karena tempatnya yang luas,di sana juga memiliki fasilitas bermain yang sangat lengkap. Ya kalian tahu sendiri lah. Cowok kalau sudah sama games itu seperti apa.
"Soal jatah gampang, sekarang lo beli makanan dulu gih!" Perintah Arrayan sambil menyodorkan uang seratus ribu rupiah ke Alex. Dengan senang hati Alex menerimanya. Lalu bergegas pergi meninggalkan Arrayan dan Arrabelle,untuk menuju ke kantin.
Kini hanya mereka berdua yang berada di taman. Setelah kepergian Alex,suasana di antara mereka berdua menjadi hening.
"Arra!" Panggil Alex membuka suara. Arrabelle menengok ke arah Arrayan.
"Iya Rayan?" Sahut Arrabelle lembut.
"Janji yah!" Ucapnya. Arrabelle mengerutkan keningnya bingung.
"Janji apaan?" Tanya Arrabelle.
"Kamu harus janji,kalau ada yang jahatin kamu,kamu harus bilang sama aku. Kalau nggak,bisa di pastikan aku akan ikut sekolah di sini dan jagain kamu sepenuhnya!" Ucap Arrayan dan menatap Arrabelle lekat. Agar Arrabelle tahu,jika ancaman Arrayan yang satu ini tidak main-main.
"Iya Rayan,aku janji bakal bilang ke kamu terus,setiap menit dan detik ku hanya ingin berdua,aku tak menyangka,aku bahagia,ingin ku peluk dunia kau iji... Hmmmpptt" ucap Arrabelle terpotong karena Arrayan membekap mulutnya dengan telapak tangan Arrayan.
Pasalnya kebawelan Arrabelle mulai kambuh lagi. Seharusnya Arrabelle menjawab dengan serius ini malah menjawab dengan di lencengkan dan bernyanyi lagu boyband sm*sh.
Setelah Arrayan melepas bekapannya Arrabelle langsung berdecak kesal dengan memasang wajah marahnya. Tak lupa bibirnya ia majukan beberapa sentimeter.
"Ih Rayan nyebelin!" Kesal Arrabelle sambil melipatkan kedua tangannya di atas dada. Dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ada juga kamu tuh nyebelin,aku ngomong serius,kamu malah nyanyi gitu!" Sahut Arrayan tak kalah kesalnya.
"Tau ah,nyeblin!" Ucapnya. Dengan wajah yang masih ia palingkan.
Alex datang membawa tiga bungkus nasi goreng di tangan kanannya. Lalu tangan kirinya ia memegang plastik yang berisikan botol air minum.
"Tada, makanan datang!" Teriak Alex dengan wajah cerianya.
Alex memberikan dua bungkus nasi goreng ke Arrayan dan Arrabelle. Tak lupa ia juga memberikan minumannya.
"Ngambeknya di tunda dulu ya, sekarang kamu makan!" Ucap Arrayan lembut.
Berhubung Arrabelle sudah sangat lapar sekali dan perutnya sudah berisik untuk di beri asupan makanan. Mau tak mau Arrabelle menerima nasi goreng tersebut.
Mereka berdua memakan nasi goreng tersebut dengan hikmat. Berbeda dengan Alex yang terus nyerocos membicarakan kejadian dimana ia di kejar-kejar oleh para perempuan di kantin. Saat ia sedang membeli nasi goreng untuk Arrayan dan Arrabelle.
Dan bisa di bilang Alex adalah cowok most wanted di sekolah ini. Namun Alex selalu menghiraukan pujian-pujian dari para perempuan. Walaupun Alex sangat bawel di hadapan Arrayan dan Arrabelle. Tetapi percayalah saat Alex berhadapan dengan para perempuan,ia mendadak menjadi cowok cuek dan dingin.
"Uhuk-uhuk!" Alex tersedak saat mengunyah nasi gorengnya. Sontak saja Arrayan dan Arrabelle tertawa keras melihat wajah Alex yang langsung memerah akibat tersedak itu.
"Rasain lo,siapa suruh lagi makan,ngomong terus." Ledek Arrayan dengan menahan tawanya.
Alex yang masih terus terbatuk-batuk langsung saja mengambil air minumnya dan ia teguk hingga setengah botol.
Setelah di rasa sudah membaik dan tidak batuk lagi. Alex langsung memasang wajah kesal ke arah Arrayan dan Arrabelle secara bergantian.
"Jahat kalian berdua! Dosa apa Alex ini ya Allah, hingga mendapat teman laknat seperti mereka!" Ucap Alex dramatis sambil menengadahkan tangannya ke atas. Seperti orang yang sedang berdoa.
Huaa sukurin tuh Lex,siapa suruh lagi makan malah ngomong. Jadinya kan kesedak. Hahahaha.
Eh btw gimana seru gak sama part ini. Jangan sungkan-sungkan lo buat komen,kasih pendapat kalian bagus atau tidaknya. Biar aku bisa intropeksi sendiri.
Terserah kalian mau komen apapun yang kalian mau,aku bakal terima dengan senang hati. Dan aku juga bakal lebih senang lagi kalo bisa ngobrol bareng kalian. Pasti seru kayaknya. Hehehe
TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION LOVE (End)
Teen FictionArrabelle Kanza Adira, gadis cantik yang penuh dengan keceriaan di setiap harinya. Ia bersekolah di negara Prancis bersama kekasihnya yang bernama Arrayan Nero Ardiaz. Namun suatu kejadian menimpa Arrabelle yang di mana kakak perempuan yang berada d...