23.Teman baru

1.2K 33 0
                                    

Hari ini Arrabelle kembali memasuki sekolahnya,hari ke tiga untuk belajar di sekolah ini. Dan tentunya hari ketiga juga untuk mencari misinya yang belum terselesaikan sampai saat ini.

Arrabelle berjalan menyusuri koridor sekolah, seperti biasanya banyak siswa-siswi yang bergosip untuk menghina penampilannya.

Sampai di kelasnya. Di lihat ternyata masih sepi,hanya ada beberapa murid saja yang sedang duduk sambil membaca buku,dan bisa di bilang murid tersebut adalah golongan murid terpintar.

Sedangkan Maura dan teman-temannya pasti akan datang lebih siang. Mengingat mereka adalah murid yang berkuasa di kelasnya. Jadi menurutnya berhak untuk datang kapan saja.

(Hellow emangnnya ini sekolah milik elo. Kan Author jadi kesal sendiri.)

Namun saat Arrabelle mengingat Maura dan teman-temannya entah mengapa otaknya terbesit pikiran ke Yuda. Walaupun Yuda pernah menghina dirinya. Tapi rasa kasian masih saja memenuhi pikirannya, Saat ia di pukul oleh Arrayan.

Saat Arrabelle hendak ingin membaca buku tiba-tiba ada gadis datang menghampirinya. Arrabelle mendongakkan kepalanya. Ia takut jika gadis tersebut datang hanya ada niat jahat. Tetapi saat di lihat sepertinya ia tersenyum manis ke arahnya.

"Hai!" Sapa gadis itu ramah.

"Ha-ai." Balas Arrabelle ragu-ragu. Karena ia masih tak percaya dengan kedatangan gadis manis itu.

"Kenalin nama aku Caca!" Ucap Caca sambil mengulurkan tangannya ke depan.

"Aku Arrabelle."jawab Arrabelle dan membalas uluran tangan,dengan senyum kikuknya.

"Kayaknya kamu takut ya sama Caca, santai kok Caca gak jahat kayak geng Maura." Ujar Caca santai.

"Eum,ada apa ya Caca?" Tanya Arrabelle bingung. Pasalnya setelah tiga hari ia bersekolah di sini. Ia belum sama sekali mendapatkan teman.

"Caca mau minta tolong boleh." Pinta Caca dengan semangat. Lalu ia duduk di hadapan Arrabelle dengan senyum yang tak pernah pudarnya.

"To-long apa ya?" Tanya Arrabelle.

"Jadi gini,besok kan ada pelajaran kesenian,nah kita disuruh cari teman untuk tugas nyanyi,tapi Caca sampe sekarang belum dapet temannya." Ucap Caca panjang lebar. Sedangkan Arrabelle hanya mengerutkan keningnya.

"Terus?"

"Kamu mau gak,jadi temen nyanyi bareng Caca?" Pintanya dengan wajah memohon.

"Ta-tapi."

"Caca mohon sama Arrabelle. Soalnya cuma Arrabelle aja yang belum dapet pasangan. Sedangkan yang lain udah semua." Mohon Caca dengan wajah melasnya.

Arrabelle berpikir sejenak. Setelah di pikir-pikir Caca ini gadis baik dan sepertinya sangat polos dan lugu. Bisa di lihat dari wajah dan cara bicaranya saja seperti itu.

"Yaudah aku mau." Jawab Arrabelle sambil tersenyum. Sedangkan Caca langsung memandang dengan tatapan berbinar.

"Serius?" Tanya Caca masih tak percaya.

"Iya,aku serius." Jawabnya.

"Makasih Arra." Girang Caca langsung memeluk Arrabelle erat.

"Iya sama-sama." Jawab Arrabelle.

Entah mengapa saat Arrabelle memeluk Caca ada rasa hangat yang menjalar di tubuhnya. Rasanya seperti baru pertama kali ia mempunyai teman. Ya, walaupun Arrabelle baru berkenalan dengan Caca.

"Caca!" Panggil Arrabelle. Caca melepaskan pelukannya. Lalu menatap Arrabelle dengan tatapan bertanya.

"Iya Arra."

"Kamu,kenapa mau deket sama aku?" Tanya Arrabelle.

"Karena Caca suka sama nama kamu,jadi Caca pengen kenal sama kamu lebih dalam lagi." Jawab Caca santai. Arrabelle mengerutkan keningnya bingung. Kenapa Caca segitu polosnya, padahal itu hanya nama saja. Apakah Caca tidak melihat fisik Arrabelle yang sangat menjijikkan ini.

"Kenapa sama nama aku?" Tanya Arrabelle lagi.

Caca tersenyum,lalu ia mengutak-atikan ponselnya.

"Nih Caca ngefans banget sama cewek ini, namanya sama kayak kamu. Cantik kan." Ujar Caca sambil menyodorkan ponselnya.

Saat Arrabelle melihat ponsel Caca. Betapa terkejutnya Arrabelle ternyata gambar yang ada di ponsel Caca adalah dirinya. Ya, Arrabelle dengan penampilan aslinya.

"Arra kenapa? Kok kayak kaget gitu?" Tanya Caca bingung saat melihat wajah Arrabelle yang menegang.

"Ng-ngak,aku kaget aja,liat dia cantik banget." Jawab Arrabelle gugup.

Oh tidak mengapa Caca ngefans dengannya. Segitu populernya kah dia di sini? Bagaimana kalau Caca tahu,jika fansnya ada di dekatnya.

"Iya, Caca tuh ngefans banget sama dia, bayangin ajah nih ya,Caca ngefans sama dia hampir tiga tahun lamanya." Ujar Caca antusias. Dan sepertinya Arrabelle sedikit demi sedikit mengenal sifat asli Caca. Caca seperti tidak canggung berbicara dengan orang yang baru dia kenal. Dan bisa di bilang Caca adalah gadis yang ramah.

"Tapi sayang,dia udah tiga tahun juga gak pulang ke Indonesia." Lanjut Caca dengan wajah sedihnya.

"Emang dia kemana kok gak di Indonesia?"

"Dia sekolah di Prancis,tapi sampai sekarang Caca belum tau kabar dia di Prancis gimana? Padahal Caca berharap banget dia pulang ke Indonesia,terus temuin fans-fansnya deh." Ujar Caca panjang.

'Segitu ngefansnya dia sama gue.' Batin Arrabelle.

Arrabelle mengelus pundak Caca,untuk memberi kesabaran untuknya.

"Sabar ya,aku yakin dia bakal pulang kok ke Indonesia." Ucap Arrabelle lembut. Dan di balas dengan anggukan oleh Caca.

Kini mereka berdua hanyut dalam ceritanya. Caca yang selalu membahas idolanya itu atau Arrabelle dengan penampilan aslinya. Dan Arrabelle yang selalu setia mendengarnya.

Hingga akhirnya bell masuk sekolah telah berbunyi,semua murid berhamburan untuk memasuki kelasnya masing-masing. Termasuk Maura dan teman-temannya.

Maura melangkahkan kakinya,dengan tangan yang ia lipat di atas dada. Ia berjalan menuju meja Arrabelle. Sedangkan Arrabelle dan Caca hanya diam dan menundukkan kepalanya.

Brak

Maura menggebrak meja Arrabelle. Sontak saja Arrabelle dan Caca kaget, bahkan bukan hanya mereka berdua saja, melainkan satu kelas kaget dan menengok ke arah dimana Maura berdiri dengan gaya angkuhnya.

"Wah, ternyata si cupu udah punya teman ya." Ujar Maura sambil melirik ke arah Caca.

"Heh,cewek polos ngapain lo deketin nih cewek cupu? Gak jijik lo sama giginya." Ujarnya lagi,dan kini matanya mengarah ke Arrabelle dengan tatapan jijik.

Dengan beraninya Caca berdiri dan berdecak pinggang. Tak lupa wajah marahnya ia perlihatkan ke arah Maura dan teman-temannya.

"Apa urusannya sama Maura? Terserah Caca dong mau temenan sama siapa ajah, toh Caca gak rugiin Maura!" Ujar Caca tak kalah sengitnya.

Maura yang mendengarnya langsung tersulut emosi. Dengan segera ia memegang dagu Caca dengan kasar. Sehingga membuat Caca memejamkan matanya menahan rasa sakit akibat cengkraman dari Maura.

"Heh cewek polos,gak usah lo ikut campur urusan gue sama nih cewek cupu! Kalo berani ngehalangin gue. Gue yakin lo bakal tersiksa seperti cewek cupu ini. Ngerti lo!" Ancam Maura dengan tatapan tajamnya. Lalu ia melepas cengkeramannya dan pergi meninggalkan Arrabelle dan Caca.






Gimana kesel gak tuh sama maura yang seenak jidatnya berperilaku Songong sama Arrabelle. Gak tau kali ya Arrabelle punya pelindung yang ganteng. Hehehehehe.

TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang