Tak beberapa lama anak buah suruhan dari Arrayan datang menghampiri mobil Arrayan.
Anak buah tersebut ternganga saat melihat lima orang yang berbadan besar terkapar tak berdaya dengan wajah yang penuh dengan lebam, akibat pukulan keras dari Alex.
Alex tersenyum puas akan hasil karyanya yang ada di hadapannya ini.
"Urus mereka,dan bawa ke markas!" Suruh Alex pada anak buah Arrayan itu.
"Baik tuan." Jawabnya. Lalu bergegas menyeret kelima cowok-cowok berbadan besar itu,dan membawanya ke markas milik keluarga Ardiaz.
Keluarga Ardiaz sengaja membuat markas,hanya untuk menghukum atau mengintrogasi kepada orang-orang yang telah berkhianat kepadanya. Tak terkecuali orang-orang yang berniat menyelakai orang tersayangnya.
Setelah cowok-cowok berbadan besar itu sudah pergi di bawa anak buah suruhan Arrayan. Barulah Alex masuk kedalam mobil,dan melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda itu.
"Semua beres, preman-preman itu udah di bawa ke markas bokap lo." Ucap Alex,dan di balas dengan anggukan dari Arrayan.
"Thanks bro." Ujarnya,dan di balas dengan acungan jempol dari Alex.
Kemudian mobil Arrayan melesat menjauh dari pekarangan rumah Raka,dan menuju ke rumah sakit. Untuk mengecek kondisi Arrabelle yang masih belum sadarkan diri sampai saat ini.
Sepanjang perjalanan Arrayan terus menggenggam erat tangan Arrabelle, seakan Arrayan tak ingin melepaskan kekasihnya ini, dan seakan Arrayan tak mau kehilangan Arrabelle.
"Kamu tahan ya sayang, sebentar lagi kita sampai rumah sakit." Ucap Arrayan pada Arrabelle. Sambil mengecup punggung tangan Arrabelle.
Setelah 15 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit.
Dengan segera Arrayan membuka pintu mobil,tak lupa ia membopong tubuh Arrabelle bridal style.
"Dok,tolong Arrabelle!" Teriak Arrayan sambil berlari memasuki rumah sakit tersebut.
Tak menunggu waktu lama,sang dokter pun datang bersama beberapa suster sambil membawa brangkar rumah sakit.
Dengan perlahan Arrayan menidurkan Arrabelle di atas brangkar tersebut. Lalu mendorong kekasihnya ini menuju ruang UGD di bantu oleh dokter dan para suster.
"Maaf tuan,tuan gak boleh masuk, sebaiknya tuan tunggu di luar saja,biar doker yang akan menangani kekasih tuan." Ucap salah satu suster saat Arrayan ingin memasuki ruang UGD.
"Tangani kekasih saya sebaik mungkin sus." Ujar Arrayan dan di balas dengan anggukan suster itu.
Setelah pintu UGD tertutup Arrayan terus saja mondar-mandir tidak jelas di depan pintu.
Sedangkan Alex,ia sibuk menelpon anak buah Arrayan dan mencari informasi tentang kejadian Arrabelle yang pingsan itu.
Mungkin ini cara yang berfaedah bagi Alex,di bandingkan ia hanya melihat Arrayan mondar-mandir tidak jelas seperti itu,dan hanya membuatnya pusing melihatnya.
Setelah 15 menit Arrayan menunggu dokter memeriksa Arrabelle. Akhirnya selesai juga,sang dokter keluar dari ruang UGD sekedar memberitahu jika Arrabelle sudah sadar dari pingsannya.
"Tuan Arrayan!" Panggil dokter tersebut. Arrayan menengok ke sumber suara,saat di lihat dokter tadi yang memeriksa Arrabelle. Dengan segera Arrayan menghampiri dokter tersebut.
"Gimana keadaan Arrabelle dok?" Tanya Arrayan langsung.
"Nona Arrabelle baik-baik saja,dan sekarang dia sudah sadar dari pingsannya." Jawab dokter tersebut sambil tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION LOVE (End)
Teen FictionArrabelle Kanza Adira, gadis cantik yang penuh dengan keceriaan di setiap harinya. Ia bersekolah di negara Prancis bersama kekasihnya yang bernama Arrayan Nero Ardiaz. Namun suatu kejadian menimpa Arrabelle yang di mana kakak perempuan yang berada d...