48.Berbohong

1K 42 5
                                    

Happy reading 💕


Arrabelle berlari sepanjang koridor sekolah dan menghiraukan teriakan dari Arrayan,masa bodo dengan peringatan kekasihnya itu. Yang terpenting ia segera masuk kelas,sebelum guru yang masuk terlebih dahulu.

Apalagi hari ini pelajaran Bu Rita yang dimana Arrabelle pertama kali masuk sekolah,di perlakukan tidak baik oleh guru itu. Dan mungkin saja Bu Rita masih dendam kepadanya, akibat kejadian beberapa Minggu yang lalu. Yang dimana Arrayan mengancam Bu Rita hanya karena Arrabelle.

Akibat Arrabelle berlari dan tidak melihat sekelilingnya, tiba-tiba saja ada murid yang baru saja keluar dari kelas. Alhasil Arrabelle menubruk murid tersebut dan terjatuh ke lantai.

"Eh sorry-sorry." Ucap murid itu.

Arrabelle mendongakkan kepalanya saat ia mendengar suara yang tidak asing lagi di telinganya.

Di lihatnya ternyata Raka yang saat ini Arrabelle tabrak. Raka berjongkok untuk membantu Arrabelle berdiri.

"Lo gak apa-apa?" Tanya Raka pada Arrabelle yang sudah berdiri dan membersihkan roknya yang kotor.

"Gak apa-apa." Jawab Arrabelle sedikit kaku. Karena kejadian beberapa hari lalu di rumah Raka. Arrabelle masih sangat takut jika ia bertemu dengan Raka,dan berakhir ia Kembali teringat akan kejadian kemarin.

"Ada yang luka gak?" Tanya Raka lagi,seraya melihat-lihat tubuh Arrabelle untuk mencari luka.

"Gak ada kok. Aku permisi dulu ya. Takut telat soalnya." Pamit Arrabelle. Segera menjauh dan melangkah dengan cepat tanpa menunggu jawaban dari Raka.

Raka yang melihat punggung Arrabelle yang mulai menjauh hanya menatap sendu. Rasa bersalah yang terus menghantui pikirannya.

Jika saja Raka tak mengajak Arrabelle ke rumahnya, mungkin Arrabelle tidak akan mengalami kejadian itu.

Jika saja Raka tak membutuhkan uang untuk mengobati ibunya yang sakit, Raka tidak mungkin melakukan seperti itu.

Ingin sekali Raka bercerita dan menjelaskan kejadian itu pada Arrabelle. Tapi rasa takut akan ancaman seseorang membuat Raka mengurungkan niatnya. Apalagi ancaman tersebut menyangkut pautkan dengan orang tuanya. Bisa apa Raka jika sudah seperti itu. Dan ia hanya bisa menuruti saja kemauan seseorang itu.

~~~~


Beruntung saat Arrabelle memasuki kelasnya Bu Rita belum masuk dan Arrabelle bisa menghela nafasnya lega.

Dengan nafas ngos-ngosan Arrabelle langsung duduk di bangkunya,lalu mengeluarkan air minum yang berada di dalam tasnya. Kemudian air minum tersebut ia teguk dengan menyisakan setengah di botol minumnya.

"Kamu kenapa Arra? Kok kayak di kejar-kejar hantu gitu?" Tanya Caca yang sedari tadi melihat Arrabelle yang buru-buru masuk ke kelas.

"Takut telat ca,tau sendiri Bu Rita kalo ada murid telat pasti harus di hukum. Apalagi Bu Rita itu kayak yang gak suka banget sama aku." Jawab Arrabelle dengan nafas yang masih ngos-ngosan sambil mengelap keringat di pelipisnya.

"Emang hari ini pelajaran Bu Rita ya?" Tanya Caca.

"Iya ca,emang kamu gak liat jadwal pelajaran. Kan hari ini PR yang di kasih sama Bu Rita mau di kumpulin." Jawab Arrabelle.

Caca yang baru menyadari akan PR-nya ia langsung menepuk keningnya keras. Sungguh Caca semalam sangat lupa mengerjakan PR. Padahal sebelumnya Caca sudah memperingati pada dirinya sendiri untuk mengerjakan PR sehabis nonton Drakor.

Namun saat tengah asiknya ia menonton,ia lupa dan berakhir tertidur,dengan laptop yang masih menyala dan tidak mengerjakan PR.

Arrabelle yang melihat wajah panik Caca hanya mengernyit dahinya bingung.

"Kenapa ca?" Tanya Arrabelle.

"Arra, Caca lupa ngerjain PR. Aduh gimana dong?" Panik Caca.

"Kok bisa gak ngerjain PR sih ca? Emangnya kamu semalem abis kemana?" Tanya Arrabelle bingung. Pasalnya seorang Caca yang di kenal gadis pintar dan rajin ini. Bisa lupa dalam mengerjakan PR.

"Caca semalam ketiduran pas nonton Drakor. Jadi lupa deh. Aduh ini Caca harus apa? Gimana kalo Caca nanti di hukum,duh bisa jelek reputasi Caca nanti."

Arrabelle mengelus pundak Caca sekilas, sekadar memberikan ketenangan untuk Caca. Agar Caca bisa memikirkan jalan keluar dan tidak mendapat hukuman dari Bu Rita.

Tiba-tiba ide bagus terlintas di otak Arrabelle. Arrabelle menjentikkan jarinya di depan wajah Caca.

"Emm,gimana kalo kamu pura-pura sakit ajah ca. Nanti pas Bu Rita masuk ke kelas,kamu ijin ajah ke UKS. Bilang kalo kamu lagi gak enak badan gitu." Saran Arrabelle pada Caca.

"Tapi Caca takut Arra. Gimana kalo Bu Rita curiga sama Caca."

"Tenang ajah ca,nanti aku bantu bicara deh. Terus aku bantu anter kamu juga ke UKS. Gimana kamu mau gak?" Tanya Arrabelle. Sejenak Caca berpikir pada saran yang Arrabelle berikan. Jika di pikir-pikir saran Arrabelle lumayan bagus juga,dari pada ia harus berdiri di tengah lapangan dan merusak nama baiknya sebagai gadis pintar. Lebih baik ia berpura-pura sakit ajah. Gak apa-apa berbohong sekali,dari pada dia kena hukuman sama Bu Rita.

"Yaudah deh Caca mau." Jawab Caca sambil menganggukkan kepalanya setuju.

"Yaudah sekarang kamu tenggelamin kepala kamu di atas meja, pura-pura kamu lemas,biar orang lain gak curiga sama kamu." Perintah Arrabelle dan di balas dengan anggukan Caca.

Caca menuruti saja apa yang di perintahkan Arrabelle. Toh ini juga untuk kebaikan rencana mereka agar terhindar dari hukuman.

Tak lama Bu Rita datang, memasuki kelas Arrabelle,dengan membawa beberapa buku di tangannya.

Kemudian salah satu ketua kelas, memberikan perintah pada semua murid agar mengucapkan salam kepada Bu Rita.

Setelah selesai mengucapkan salam. Kini Arrabelle memberanikan diri untuk maju menghampiri meja Bu Rita.

"Kenapa?" Tanya Bu Rita jutek,saat Arrabelle menghampirinya.

"Itu Bu,saya mau bilang kalo Caca sakit,dia mau ijin ke UKS." Ucap Arrabelle sambil menunjuk ke arah Caca yang sedang menenggelamkan wajahnya di atas meja.

"Ck,udah tau sakit,masih ajah masuk. Nyusahin sekolah saja." Dumel bu Rita entah untuk ke siapa. Yang jelas Arrabelle mendengarnya jelas.

"Gimana Bu,di ijinin gak?" Tanya Arrabelle yang masih belum mendapat jawaban dari Bu Rita. Sebenarnya Arrabelle sangat malas sekali berbicara pada guru angkuh ini. Tapi mau bagaimana lagi,ia juga harus menolong temannya agar terhindar dari hukuman guru itu.

"Yaudah,sana antar temanmu ke UKS. Tapi setelah itu kamu balik lagi. Awas ajah kalo bolos ya." Ucap Bu Rita dengan nada yang sangat terdengar malas itu.

"Makasih Bu." Ucap Arrabelle. Dan segera pergi dari meja Bu Rita. Lalu menghampiri Caca yang masih menenggelamkan wajahnya.

"Ayok ca,aku anter kamu ke UKS." Ucap Arrabelle sambil memampah tubuh Caca,agar Caca tidak jatuh. Dan juga untuk membuat semua murid percaya bahwa Caca beneran sakit.

Dengan sangat perlahan Arrabelle menuntun Caca keluar kelas menuju ke UKS.

Sedangkan teman-teman sekelasnya hanya mengernyitkan bingung pada Arrabelle yang memampah tubuh Caca.

Pikir para teman-temannya, bukannya Caca tadi pagi segar-segar saja, bahkan Caca juga sempat melawan Maura dan teman-temannya. Lalu mengapa sekarang menjadi sakit seperti itu.

Tak ambil pusing dengan Caca. Murid-murid kembali fokus dengan buku tulisnya, sekedar mengecek tugas yang Bu Rita berikan Minggu lalu.





Hayo Arrabelle nakal nih ya,ajarin Caca yang gak bener,malah ngebohong lagi,hahaha. Tapi caca-nya mau-mau ajah. 🤣

Oya kira-kira Raka kenapa ya? Terus seseorang yang buat Raka jadi kayak gitu siapa ya? Penasaran gak nih? Kayaknya gak deh.🤣

Jangan lupa tunjukin diri kalian bahwa kalian sudah baca cerita aku dengan cara kasih vote dan komentarnya ya.

Silahkan bully Arrabelle dan Caca yang mulai bohong.

TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA YA.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang