Sudah hampir 2 jam Arrabelle dan Caca berlatih bernyanyi. Ya, walaupun kebanyakan mengobrolnya di banding latihan.
Bahkan Arrayan yang melihat perbincangan kekasihnya dan teman barunya saja sudah mulai bosan.
Bagaimana tidak,Arrabelle sedari tadi sangat asik berbicara,atau mengobrol dengan Caca. Tanpa memperdulikan Arrayan yang sedang memasang wajah kesalnya.
"Udah malem nih,Caca pulang dulu ya Arra." Ujar Caca sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Gak mau nginep Ca? Udah malem loh. Emangnya kamu berani pulang malem sendiri lagi." Tanya Arrabelle. Sehingga membuat Arrayan yang mendengar tawaran Arrabelle hanya mendelik tajam ke arah Arrabelle.
"Lain kali ajah ya. Soalnya Caca udah di telponin sama Mamah Caca." Jawabnya sambil melihat Arrayan yang sedang memasang wajah tajamnya.
Caca yakin dengan tatapan mata Arrayan yang menginginkan dirinya untuk segera pergi dari kos-kosan Arrabelle. Bukan berarti Arrayan mengusir dirinya. Tetapi sepertinya Arrayan ingin berdua dengan Arrabelle. Karena tadi Arrayan tidak ada kesempatan untuk berduaan dengan kekasihnya. Jadi Caca sangat memahami itu.
"Yaudah deh,tapi kamu pulang sama siapa Ca?" Tanya Arrabelle yang baru ingat jika Caca datang ke kos-kosan bersamanya.
Caca seketika menepuk jidatnya keras. "Aduh Caca lupa lagi. Kakak Caca kan lagi sibuk. Terus Caca pulang sama siapa dong?" Tanya Caca pada dirinya sendiri.
Caca bingung harus pulang dengan siapa Pasalnya kakaknya tadi sudah menghubungi dirinya kalau dia tidak bisa jemput Caca.
Sepertinya mau tidak mau Caca harus menaiki angkutan umum.
"Terus gimana Ca?"
"Kayaknya Caca naik angkutan umum aja deh." Pasrah Caca.
"Gak perlu!" Kini Arrabelle dan Caca menoleh ke sumber suara,ke arah Arrayan yang sedang menyenderkan tubuhnya di sofa.
"Gak perlu apanya Rayan?" Tanya Arrabelle yang masih belum mengerti dengan ucapannya.
"Aku udah hubungi Alex,buat anterin Caca pulang." Jawab Arrayan
"Terus Alex mau gak?"
"Lagi di jalan."
Kini Arrabelle beralih ke Caca sambil memegang bahu Caca pelan dan tersenyum manis. Rasanya Arrabelle seperti sudah mengenal Caca sangat lama. Padahal baru hari ini ia mengenalnya.
"Ca kamu pulang sama Alex ya. Dia lagi di jalan buat jemput kamu." Ujar Arrabelle.
"Alex siapa Arra?" Tanya Caca tidak tahu.
"Teman aku sama Rayan." Jawabnya dan di balas dengan anggukan Caca.
Tak lama suara mobil terdengar dari dalam kos-kosan Arrabelle. Arrayan yakin itu suara mobil Alex karena Arrayan sangat hapal suara mobil mewah yang Alex punya.
"Kayaknya itu Ale..." Ucap Arrabelle terpotong.
"Yuhuuuu apakah ada orang!" Teriak Alex dari luar sambil mengetuk-ngetuk pintu Arrabelle secara keras. Sehingga membuat Arrayan berdecak kesal dan berjalan ke arah pintu. Lalu membukanya untuk Alex.
"Berisik lo!" Kesal Arrayan. Dan di balas dengan cengengesan dari Alex. Tanpa memperdulikan wajah kesal Arrayan. Alex masuk begitu saja meninggalkan Arrayan yang masih berdiri di dekat pintu.
Arrayan menyusul Alex ke ruang tengah. Setelah sampai di ruang tengah tersebut. Arrayan melihat Alex yang tanpa berdosanya duduk dengan kaki kanan yang ia angkat ke atas sofa lalu mengambil cemilan di atas meja. Tanpa menghiraukan tatapan bingung dari kedua gadis yang berada di sampingnya.
"Gak sopan lo!" Ujar Arrayan lalu mendorong tubuh Alex sehingga membuat Alex hampir terjungkal ke bawah.
"Tau lo Lex." Timpal Arrabelle yang menatap kesal dengan tingkah temannya ini.
Sedangkan Caca yang melihat Alex sepertinya ia pernah bertemu dengannya. Tapi di mana yah. setelah di ingat-ingat Caca pernah bertemu di depan kelas tadi siang. Ya,Caca melihat Alex yang membawa Arrabelle di jam istirahatnya.
Merasa di perhatikan Alex mendongakkan kepalanya melihat Caca dengan wajah bengongnya. Sehingga membuat Alex merasa gemas melihat wajah Caca yang sepertinya sangat lucu.
"Lo yang mau pulang kan?" Tanya Alex sambil menunjuk Caca.
"I-iya." Jawab Caca gugup. Dan entah mengapa Caca merasa gugup seperti ini. Biasanya juga Caca saat bertemu seseorang tidak seperti ini. Kenapa dengan Caca?
"Gak usah gugup gitu. Santai ajah sama gue mah."
"Iya."
"Lo mau pulang sekarang?" Tanya Alex.
"Iya."
"Pulangnya sama gue kan?"
"Iya."
"Ck,lo jawabnya iya-iya terus dari tadi. Udah ayok pulang." Kesal Alex sambil menarik tangan Caca.
"Arra aku pulang dulu ya." Pamit Caca.
"Iya hati-hati ca." Jawabnya. Seketika itu juga tangan Caca di tarik oleh Alex dan membawanya keluar dari kos-kosan tersebut. Lalu memasukkan Caca ke dalam mobil mewah miliknya.
Arrabelle dan Arrayan yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan.
"Kelakuan teman kamu tuh." Ujarnya sambil menunjuk ke luar menggunakan dagunya.
"Teman kamu juga." Dan kini Arrayan menggeser duduknya mendekati Arrabelle sehingga membuat Arrabelle mengerutkan keningnya bingung.
"Ngapain deket-deket?"
"Pengen ajah."
"Ish,sana jauh-jauh!" Usir Arrabelle sambil mendorong tubuh Arrayan agar menjauh dengannya.
Tetapi Arrayan masih tetap berusaha mendekati Arrabelle. Sehingga membuat Arrayan kesal dan menarik Arrabelle ke dalam pelukannya.
Arrabelle tersentak kaget saat Arrayan memeluknya. Sontak Arrabelle memukul tubuh Arrayan berulang kali dan berusaha untuk melepaskan dirinya. Namun kekuatan Arrabelle kalah telak Dengan kekuatan Arrayan.
"Rayan lepas! Sesak tau." Ujar Arrabelle yang masih berusaha melepas dirinya.
Dengan sangat tidak rela nya Arrayan melepas pelukannya dan menatap Arrabelle lekat.
Jujur Arrayan merasa sangat tidak bosan menatap kekasihnya ini. Seperti ada aura ketertarikan sendiri untuknya. Walaupun penampilan Arrabelle masih menggunakan penyamarannya. Tetapi Arrayan tidak perduli itu semua.
Berpacaran selama tiga tahun lamanya bukan berarti membuat Arrayan bosan dengannya. Justru malah kebalikannya. Arrayan merasa sangat tak ingin melepaskan kekasihnya ini. Dan kalau Arrayan boleh jujur. Semakin lama Arrabelle semakin membuat Arrayan nyaman dan tambah cinta tentunya.
"Arra?" Panggil Arrayan lembut.
Arrabelle mendongakkan kepalanya dan menatap wajah Arrayan dengan jarak lekat.
"Iya?"
"Jangan tinggalin aku ya. Jujur aku gak mau kehilangan kamu. Aku sayang kamu Arrabelle." Ujar Arrayan lembut.
Arrabelle tersenyum hangat mendengar ucapan dari Arrayan. Bukan pertama kalinya Arrayan berbicara seperti itu. Bahkan sangat sering berbicara seperti itu. Tetapi mengapa setiap Arrayan mengungkapkan isi hatinya. Detak jantung Arrabelle mengapa selalu berdetak lebih cepat. Dengan wajah yang merah merona seperti kepiting rebus.
"Wajah kamu merah tuh." Goda Arrayan dengan jahilnya.
Sontak saja Arrabelle langsung memalingkan wajahnya dan mencubit pinggang Arrayan sehingga membuat Arrayan meringis.
"Ih Rayan nyebelin."
TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA YA.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION LOVE (End)
Teen FictionArrabelle Kanza Adira, gadis cantik yang penuh dengan keceriaan di setiap harinya. Ia bersekolah di negara Prancis bersama kekasihnya yang bernama Arrayan Nero Ardiaz. Namun suatu kejadian menimpa Arrabelle yang di mana kakak perempuan yang berada d...