21.Amarah Arrayan

1.3K 37 0
                                    

Mereka bertiga sudah sampai di depan cafe. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit. Dan kini mereka segera turun dari mobil Arrayan. Lalu menghampiri teman-teman lamanya Arrayan yang sudah menunggunya di dalam cafe tersebut.

Setelah memasuki cafe tersebut. Mereka bertiga langsung menghampirinya teman-temannya,yang sedang duduk santai di sana.

"Woy, bro!" Panggil Alex. Sontak saja teman-temannya menengok ke sumber suara.

"Lama loh!" Kesal Adit salah satu teman Alex dan Arrayan. Lalu tatapan. Adit tertuju kepada seseorang di belakang Alex.

"Woy, Rayan!" Panggil Adit antusias. Saat namanya di panggil Arrayan langsung menghampiri Adit dan berjabat tangan layaknya anak muda jaman sekarang.

Arrayan berjabat tangan kepada semua teman-temannya. Ada lima orang di sana hampir semua Arrayan mengenalinya. Terkecuali cowok yang memakai baju berwarna hitam,dengan rambut yang acak-acakan layaknya seperti anak nakal. Sepertinya Arrayan baru mengenali cowok itu.

Namun itu semua tak luput dari tatapan Arrabelle. Arrabelle sangat ingat jelas siapa cowok itu. Ya,cowok itu adalah Yuda teman sekelasnya yang tadi pagi membully dirinya.

Nyali Arrabelle seketika menciut saat melihat Yuda di sini. Arrabelle takut jika Yuda akan mengenali dirinya.

Saat Arrabelle masih diam membisu, seperti patung. Tiba-tiba tangannya di pegang oleh Arrayan dan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.

"Kenapa?" Bisik Arrayan saat melihat wajah Arrabelle yang begitu panik.

Arrabelle menggelengkan kepalanya pelan. Lalu tersenyum manis ke arah Arrayan. "Nggak." Jawabnya.

"Oya,gue lupa kenalin,nih ceweknya Arrayan. Mungkin di antara kalian ada yang belum kenal sama dia." ujar Alex memperkenalkan Arrabelle kepada teman-temannya.

Arrabelle kemudian tersenyum manis ke arah mereka."Hai,gue Arrabelle!" Sapa Arrabelle lalu bangkit dari duduknya untuk berjabat tangan kepada teman-teman Arrayan dan Alex. Namun sebelum Arrabelle berjabat tangan. Arrayan sudah terlebih dahulu menahannya. Dan menarik Arrabelle untuk kembali duduk.

Arrabelle sangat paham dengan gerakan dari Arrayan. Ya Arrayan tidak akan pernah mengijinkan Arrabelle bersentuhan dengan laki-laki lain. Terkecuali dengan keluarganya dan Arrayan.

"Ehm,kenalin gue Vano,ini Adit dan di sampingnya Rey,terus di sebelahnya Bagas,nah itu yang di pojok Yuda." Ucap Vano sambil menunjukkan kepada teman-temannya.

Mata Arrabelle tak sengaja melihat ke arah Yuda yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya. Mungkin sepertinya Yuda masih belum menyadari kedatangan Arrabelle. Sehingga ia lebih fokus dengan ponselnya.

"Woy Yud,asik banget lo main ponselnya!" Celetuk Alex sambil melempar kacang ke arah Yuda. Sedangkan Yuda langsung mendengus sebal. Tanpa mengalihkan tatapannya ke arah ponsel.

"Diem lo,dikit lagi gue menang nih!" Kesal Yuda dengan jari-jari yang sangat lincah memencet layar ponselnya.

"Yaelah gak asik lo!" Celetuk Bagas,lalu segera merampas ponsel Yuda dan memasukannya ke dalam kantong celananya.

Sehingga membuat Yuda kesal. Dan ingin mengambil ponselnya kembali. Namun saat ia mendongakkan kepalanya,ia melihat cewek cantik di hadapannya. Sungguh Yuda sedang tidak bermimpi kah? Bertemu cewek cantik ini.

"Si-siapa?" Tanya Yuda gugup. Dan menujuk menggunakan bola matanya ke arah Arrabelle.

Alex memutar bola matanya malas. "Ponsel ajah lo mainin,sampe gak sadar Arrabelle ngenalin dirinya tadi!" Celetuk Alex.

Yuda hanya menganggukkan kepalanya. "Oh, namanya Arrabelle." Gumamnya.

Yuda kembali melihat ke arah Arrabelle yang sedang berbincang dengan Arrayan. Lalu senyuman kecil terukis di bibirnya.

'Cantik' Batin Yuda.

~~~~

"Aku ke toilet sebentar ya." Pamit Arrayan kepada Arrabelle. Lalu Arrayan menepuk pundak Alex kencang sehingga membuat Alex terlonjak kaget.

"Jagain cewek gue,gue ke toilet sebentar." Pinta Arrayan. Dan di balas dengan anggukan Alex.

Kini suasana menjadi hening saat Arrayan pergi meninggalkan mereka. Hanya suara musik lah yang terdengar.

Terbesitlah pikiran dari Yuda. Kemudian Yuda bergeser duduknya ke samping Arrabelle. Sehingga membuat Arrabelle bingung dengan apa yang di lakukan Yuda.

"Lo sekolah dimana?" Tanya Yuda berbasa-basi. Arrabelle hanya diam dan berpikir untuk mencari jawaban yang tepat. Pasalnya Arrabelle bingung harus menjawab apa.

"Gu-gue sekolah di Prancis." Jawab Arrabelle sedikit terbata. Arrabelle merasa risih dengan kedekatan Yuda di sampingnya ini.

Alex yang melihat kedekatan Yuda dengan Arrabelle hanya menatap horor. Pikiran negatif terus saja berkeliaran di otaknya.

Bagaimana jika Arrayan tahu kalau kekasihnya di dekati cowok lain? Lalu apakah Arrayan akan marah sama Yuda? Sungguh Alex sangat takut jika akan melihat kemarahan Arrayan saat miliknya di dekati cowok lain.

"Yud,sebaiknya lo jaga jarak deh sama Arrabelle?" Peringat Alex. Namun Yuda menghiraukan peringatan dari Alex. Ia masih tetap berbicara kepada Arrabelle. Menanyakan kelas berapa? Atau tinggal dimana? Dan sampai berbicara tentang hubungannya dengan Arrayan.

Sedangkan teman-teman yang lainnya hanya mengerutkan keningnya bingung. Mereka sama seperti Alex menatap horor kepada Yuda dan Arrabelle.

~~~~

Setelah beberapa menit Arrabelle menunggu Arrayan kembali dari toilet. Tetapi ia masih belum melihat batang hidungnya sama sekali.

Rasa haus mulai menjalar di tenggorokannya. Arrabelle mengambil kopi yang sempat Alex pesan tadi. Lalu meneguknya hingga habis. Namun tiba-tiba Yuda mengulurkan tangannya ke arah bibir Arrabelle. Dengan lembut Yuda menghapus ampas kopi yang menempel di bibir Arrabelle.

Dan itu semua tak luput dari penglihatan Arrayan. Ia melihat jelas semua yang di lakukan Yuda barusan. Ia mengepalkan tangannya kuat, dengan rahang yang mengeras,hingga tatapan tajam yang mengarah ke Yuda.

"Apa-apaan ini?" Bentak Arrayan. Sontak saja semua pengunjung yang berada di dalam cafe menengok ke sumber suara,dengan tatapan bingung.

Berbeda dengan Alex dan teman lainnya. Yang ketakutan melihat Arrayan marah. Berulang kali Alex menelan salivanya.

Sedangkan Arrabelle terkejut mendengar bentakan dari Arrayan. Arrabelle takut jika Arrayan akan berpikir macam-macam dengan Yuda. Namun sepertinya Yuda terlihat santai saja, seperti ia tidak pernah melakukan kesalahan apapun.

Dengan cepat Arrayan menghampiri meja dimana kekasihnya berada. Lalu segera menarik Arrabelle. Namun tatapan Arrayan beralih ke Yuda. Dengan cepat Arrayan memukul wajah mulus Yuda.

Bugh

Satu pukulan mendarat mulus di wajah Yuda. Sehingga membuat Yuda hampir terhuyung ke belakang. Dan sudut bibirnya pun mengeluarkan darah, akibat pukulan keras dari Arrayan.

"Ini hukuman buat lo dengan berani-beraninya sentuh milik gue!"

Bugh

Satu pukulan lagi mendarat di ujung mata Yuda. Namun pukulan ini berbeda dari yang pertama. Pukulan ini lebih keras sehingga membuat Yuda langsung tersungkur ke bawah.

"Dan ini peringatan buat lo,jangan pernah sentuh Arrabelle!" Tegasnya. Lalu Arrayan menarik kuat tangan Arrabelle untuk keluar dari cafe tersebut.

Alex dan teman yang lainnya hanya menatap sinis ke arah Yuda. Alex pun sama kesalnya dengan Yuda. Jadi ia sengaja tidak menahan Arrayan untuk memukul wajahnya. Dan Yuda memang pantas mendapatkan itu semua.

"Ini yang gue takutin dari tadi!" Ucap Alex dengan tatapan datarnya. Tanpa memperdulikan Yuda yang tersungkur di bawah. Alex langsung pergi meninggalkan teman-temannya





TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA..

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang