"Arrabelle." Gumam Arrayan saat melihat Arrabelle yang duduk di pojok gudang tersebut.
Entah mengapa saat Arrayan melihat Arrabelle seperti ini. Kakinya terasa lemas untuk melangkah mendekati Arrabelle.
Seakan ia tidak kuat melihat Arrabelle seperti ini. Dengan tubuh yang menegang,dan tatapan mata yang tak lepas menatap Arrabelle yang masih berusaha melepaskan dirinya dari ikatan tangan tersebut.
"Hmmmppptttt." Teriak Arrabelle.
Alex yang baru sampai di gudang kosong tersebut. Langsung saja berlari menghampiri Arrabelle.
Alex melepaskan ikatan di tangan Arrabelle. Setelah selesai Alex melirik sejenak ke arah Arrayan yang sedang berjalan dengan langkah gontainya.
Alex langsung mendengus sebal melihat Arrayan seperti itu. Bukannya menolong kekasihnya. Ia malah seperti itu.
"Heh cewek lo tolongin nih!" Ujar Alex dengan kesalnya.
Segera tersadar dari lamunan Arrayan yang berpikiran tidak-tidak tentang kekasihnya.
Arrayan langsung saja berlari menghampiri Arrabelle dan memeluknya erat.
Pelukan tersebut seakan mengartikan bahwa Arrayan tidak ingin melepaskan kekasihnya ini. Dan pelukan tersebut juga seakan menyalurkan rasa takut yang Arrabelle rasakan saat ini kepadanya.
"Aku takut Rayan." Lirih Arrabelle di sela pelukannya dengan Isak tangisnya.
Arrayan mengelus rambut Arrabelle lembut sesekali Arrayan mengecup puncak kepala Arrabelle.
"Gak usah takut, kamu aman sama aku." Ucap Arrayan lembut. Dan memberikan ketenangan untuk Arrabelle.
Di rasa tangis Arrabelle mulai mereda. Barulah Arrayan melepas pelukannya dan menatap Arrabelle lekat.
Jari Arrayan terulur menghapus sisa air mata yang menempel di wajahnya.
"Udah lebih tentangan?" Tanya Arrayan dan di balas dengan anggukan pelan Arrabelle.
"Sekarang kita keluar ya!" Ajak Arrayan sambil menggendong tubuh Arrabelle ala bridal style.
Dengan segera Arrabelle mengalungkan tangannya di leher Arrayan agar ia tidak terjatuh di gendongan Arrayan.
Arrayan membawa Arrabelle menuju ke mobilnya dan di ikuti oleh Alex yang sedang membawa tas milik Arrabelle.
Dengan sangat perlahan Arrayan menurunkan Arrabelle dan mendudukinya di bangku mobil tersebut.
Arrabelle meringis kesakitan saat bokongnya tersentuh jok mobil. Rasa sakit di bokongnya sangat kerasa sekali. Mungkin ini akibat dorongan keras oleh orang tadi. Sehingga membuat Arrabelle meringis kesakitan.
Arrayan yang melihat Arrabelle meringis seperti itu. Langsung di buat panik.
"Kamu kenapa?" Tanya Arrayan khawatir.
"Bokong aku sakit Rayan." Jawab Arrabelle pelan sambil menahan rasa sakitnya.
"Bertahan ya. Aku akan bawa kamu ke rumah sakit." Ujar Arrayan dan tanpa menunggu waktu lama. Mobil Arrayan melesat menjauh dari sekolah tersebut. Dan menuju rumah sakit milik orang tuanya.
Di perjalanan Arrayan terus saja menggenggam erat tangan Arrabelle,seakan menyalurkan rasa sakit yang Arrabelle rasakan saat ini kepada Arrayan.
Mungkin dengan Arrabelle menggenggam erat tangannya. Rasa sakit tersebut sedikit menghilang.
Sedangkan Alex yang melihat kemesraan temannya ini hanya mendengus sebal.
Menurutnya di kondisi seperti apapun. Pasangan ini masih saja memperlihatkan keromantisannya.
Tidak kasihan kah mereka kepada Alex yang berstatus jomblo ini.
Ingin sekali Alex berceloteh dan mengumpatkan sumpah serapahnya kepada mereka.
Tetapi Alex tahu kondisi. Dan situasi seperti ini Alex tidak mau membuat kondisinya semakin buruk kalau Alex ikut berceloteh. Jadi lebih baik ia diam saja,dan menjadi penonton setia kepada Arrabelle dan Arrayan.
~~~~
Setelah sampai di rumah sakit. Buru-buru Arrayan turun dari mobilnya dan berteriak memanggil dokter yang ada di rumah sakit tersebut."Dokter tolong Arrabelle!" Teriak Arrayan dengan suara kerasnya.
Dengan cepat dokter dan suster tersebut berlari ke arah Arrayan yang sedang menggendong tubuh Arrabelle.
Arrayan menaruh Arrabelle di atas brangkar dengan sangat pelan.
Dengan kecepatan penuh Arrabelle segera di bawa ke ruang UGD untuk di tangani lebih lanjut.
Alex yang melihat Arrayan sekhawatir itu hanya menggelengkan kepalanya tak percaya.
Pasalnya Arrabelle hanya sakit di bokong dan di pergelangan tangannya saja. Tetapi segitu khawatirnya seorang Arrayan. Sungguh berlebihan.
Mungkin menurut Alex itu berlebihan tetapi tidak untuk Arrayan sendiri.
Arrayan sangat tidak tega melihat kekasihnya terluka sedikit saja. Bahkan beberapa jam yang lalu Arrayan hampir kehilangan Arrabelle kalau Arrayan tidak cepat untuk mencarinya, mungkin Arrabelle sudah di bawa seseorang agar lebih jauh darinya.
Arrayan sangat bodoh sekali karena tidak becus mengurus kekasihnya ini. Rasanya sangat sakit,saat melihat Arrabelle terikat dengan tali dan mulut yang tersumpal sesuatu.
Sungguh Arrayan sangat menyesal telah mengijinkan Arrabelle untuk bersekolah di sini.
Tetapi mau bagaimana lagi. Semuanya sudah terlanjur dan semua itu harus terselesaikan hingga tuntas.
Arrayan terus saja mondar-mandir di depan pintu UGD.
Setelah lima belas menit pintu tersebut di buka.
Munculah seorang dokter perempuan dengan memakai jas berwarna putih.
"Gimana keadaan Arrabelle dok?" Tanya Arrayan langsung.
Dokter tersebut tersenyum hangat ke arah Arrayan dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku jas berwarna putihnya itu.
"Nona Arrabelle baik-baik saja. Cuma tulang bokong nona terbentur keras. Dan pergelangan tangannya sedikit memerah. Tapi jangan khawatir sebentar lagi juga akan sembuh kok." Jawab dokter tersebut.
Terdengar helaan nafas lega dari Arrayan. Seketika sudut bibir Arrayan terangkat sedikit.
"Terima kasih dok." Ucapnya dan di balas dengan anggukan dokter tersebut.
"Tuan bisa liat sekarang. Saya masih ada kerjaan lagi. Permisi tuan." Pamit dokter tersebut dan pergi meninggalkan Arrayan dan Alex yang masih berdiri di ambang pintu.
Tanpa menunggu lama lagi. Dengan segera Arrayan menghampiri Arrabelle yang tertidur di atas kasur rumah sakit.
Arrayan menggenggam tangan Arrabelle erat.
"Gimana masih kerasa sakit?" Tanya Arrayan lembut dengan tangan yang satunya lagi mengelus rambut Arrabelle.
"Sudah gak lagi Rayan. Cuma sedikit ajah kok sakitnya." Jawab Arrabelle.
Arrayan tersenyum manis pada Arrabelle, matanya fokus menatap wajah cantik Arrabelle yang terlihat sangat pucat itu.
Mungkin Arrabelle sangat takut dengan kejadian yang menimpanya saat ini.
Dan jangan lupakan pada pada Arrayan. Bahwa Arrayan akan mencari tahu siapa yang membuat Arrabelle seperti ini.
Dan tentunya tidak bertanya langsung pada Arrabelle. Karena Arrayan yakin jika bertanya kepadanya akan membuat Arrabelle terauma atas kejadian tadi.
Mungkin Arrayan akan mencari tahunya sendiri dengan cara melacak siapa yang berani-beraninya membekap kekasihnya di gudang kosong tersebut.
TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA YA.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION LOVE (End)
Novela JuvenilArrabelle Kanza Adira, gadis cantik yang penuh dengan keceriaan di setiap harinya. Ia bersekolah di negara Prancis bersama kekasihnya yang bernama Arrayan Nero Ardiaz. Namun suatu kejadian menimpa Arrabelle yang di mana kakak perempuan yang berada d...