52.Penculikan

1K 39 14
                                    

"Mom,aku pulang dulu ya." Pamit Arrabelle pada Mommy Arrayan.

"Loh kenapa gak nginep ajah di sini sayang." Sahut Melinda pada Arrabelle.

"Lain kali ajah Mom, soalnya aku tinggal di rumah Mamah,papah gak lama kok,nanti aku balik lagi ke kos-kosan." Ucap Arrabelle dengan tersenyum manis.

Melinda yang mendapat penolakan dari Arrabelle hanya menghela nafasnya pasrah, padahal Melinda sangat berharap bahwa Arrabelle bisa meningap seharian di sini. Lalu mau bagaimana lagi,toh Arrabelle juga hanya beberapa hari tinggal di rumah orang tuanya,dan setelah itu ia akan pindah ke kos-kosannya lagi. Mungkin lain kali saja Melinda mengajak Arrabelle menginap di rumahnya,jika masalah Arrabelle sudah selesai.

"Yaudah Mommy gak bakal maksa kamu,tapi kalo semuanya udah selesai kamu nginep di rumah mommy ya,kalo bisa tinggal ajah di sini. Biar nanti mommy yang bilang ke Mamah kamu." Ujar Melinda dengan mengelus pelan rambut Arrabelle. Dan mendapat kekehan pelan dari Arrabelle. Sedangkan Arrayan yang mendengarnya hanya membulatkan matanya tak percaya. Mana bisa seorang gadis,tanpa ada ikatan bisa tinggal di dalam rumahnya,lalu apa kata tentangga di komplek sini.

"Mom!" Peringkat Arrayan dengan menatap tajam pada Mommy-nya.

"Kenapa Rayan?" Tanya Melinda dengan wajah polosnya.

"Dari pada Mommy suruh tinggal Arrabelle di sini,lebih baik nikahin aku ajah sama Arra. Biar gak di gosipin aneh-aneh sama tetangga." Usul Arrayan pada mommy-nya. Seketika Melinda langsung menatap kagum pada Arrayan,ralat ia kagum karena usul dari anaknya ini.

"Nah bener banget tuh, okelah nanti mommy sama Daddy bakal bilang ke Luna dan Wira." Sahut Melinda dengan senang hati.

Sedangkan Arrabelle yang mendengar percakapan anak dan orangtua itu hanya menggelengkan kepalanya tak percaya. Segitu inginkah mereka pada Arrabelle.

"Jangan lama-lama bilangnya mom,hari ini juga gak apa-apa." Ujar Arrayan dan langsung mendapat pelototan tajam dari Arrabelle. Tak hanya pelototan saja, Arrabelle juga mencubit keras pinggang Arrayan sehingga membuat Arrayan meringis kesakitan.

"Aww,kenapa sayang?" Tanya Arrayan yang masih menahan rasa sakitnya.

"Gak kenapa-kenapa." Jawab Arrabelle dengan memasang wajah santainya. Seakan tidak terjadi apa-apa pada dirinya.

"Mom, kayaknya aku harus anterin Arra pulang deh, sebelum tanduknya keluar." Ucap Arrayan pada Melinda dengan melirik sekilas ke arah Arrabelle.

Sedangkan Melinda terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan anaknya dan juga calon menantunya. Melinda sangat bersyukur mempunyai calon menantu seperti Arrabelle. Bersyukur karena sifat buruk Arrayan yang terkenal sangat dingin bisa cair begitu saja hanya karena Arrabelle.

"Yaudah kamu hati-hati bawa mobilnya ya. Jagain calon mantu Mommy,jangan sampe ada yang lecet sedikitpun!"

"Gak perlu mommy kasih tau,aku juga bakal jagain Arra sampai kapanpun,mom." Sahut Arrayan dengan merangkul pundak Arrabelle.

"Yaudah Mom aku pamit pulang ya." Pamit Arrabelle dengan mencium punggung tangan Melinda,dan di ikuti oleh Arrayan.

"Iya hati-hati ya sayang." Sahut Melinda dengan melambaikan tangan ke arah Arrabelle dan Arrayan yang mulai menjauh.

~~~~

Selama di perjalanan keadaan di dalam mobil hening,tidak ada pembicaraan sama sekali,hanya ada suara musik yang terdengar. Sesekali Arrabelle mengikuti irama lagunya dengan bersenandung kecil. Sambil bersandar di bahu Arrayan. Dan dengan senang hati Arrayan menerimanya, dengan tangan yang sesekali mengelus rambut Arrabelle lembut,namun tatapannya tak beralih pada jalanan yang terlihat sepi,di karenakan waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang