24.Cibiran

1.1K 35 0
                                    

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Arrabelle khawatir. Saat melihat Caca di cengkraman oleh Maura dan mengancamnya.

Caca membalas dengan senyuman manisnya. Lalu ia menganggukkan kepalanya.

Arrabelle merasa bersalah dengan Caca. Karena gara-gara Arrabelle, Caca jadi kena imbasnya oleh Maura.

"Maafin aku ya." Ucap Arrabelle lirih.

"Kenapa minta maaf?" Tanya Caca bingung.

"Gara-gara aku,kamu jadi di kasarin sama Maura." Jawabnya,sambil menundukkan kepalanya.

"Kamu gak salah kok, Maura itu emang pantas di lawan. Kalo di biarin dia tambah menjadi-jadi." Ujar Caca sambil melirik ke arah Maura dan teman-temannya yang sedang tertawa asik.

"Kamu gak suka sama Maura?" Tanya Arrabelle.

"Caca emang gak suka sama Maura, soalnya dia jahat,sering bully lagi." Jawab Caca jujur.

Sungguh Caca sangat polos sekali. Dan Arrabelle sangat beruntung bisa mengenal Caca.

"Emang dia sering bully ya?" Entah mengapa rasa penasaran terbesit di otaknya. Ya Arrabelle penasaran dengan kelakuan Maura selama di sekolah.

"Sering banget, bahkan kakak kelas ajah dia bully,sampai kakak kelas gak masuk sekolah hingga sekarang." Jawab Caca.

Saat Arrabelle hendak ingin bertanya lagi. Seketika mata Arrabelle melihat ke arah pintu dan muncullah Yuda dengan wajah penuh dengan luka.

Saat melihat ekspresinya,Yuda memasang wajah datarnya dan menghiraukan tatapan bertanya oleh seisi kelas. Lalu ia melangkah menuju bangkunya.

"Arra!" Panggil Caca sambil menepuk pundak Arrabelle.

"Eh iya." Sahut Arrabelle dengan mata yang masih menatap ke arah Yuda.

"Kamu liat apa sih?" Tanya Caca penasaran.

Arrabelle langsung saja mengalihkan tatapannya dan kembalikan menatap Caca.

"Nggak kok." Jawab Arrabelle

"Udah ada guru tuh, Caca boleh kan duduk sama kamu lagi?" Pinta Caca dengan wajah memohonya. Dan di balas dengan anggukan Arrabelle.

"Yaudah." Jawabnya.

Proses belajar mengajar berlangsung. Dengan mata pelajaran matematika. Bu Devi dengan semangatnya mengajar semua murid. Tetapi semangat Bu Devi membuatnya kecewa. Pasalnya hampir semua murid tidak memperhatikannya. Ada yang bergosip ria,dan ada pula yang bermain ponsel. Bahkan ada pula murid yang terang-terangan tidur pulas di atas mejanya.

Ingin rasanya Bu Devi berteriak dan memarahinya. Namun itu semua sudah sering guru itu lakukan. Dan hasilnya nihil. Tidak ada perubahan dari murid-murid malas itu.

Berbeda dengan Arrabelle dan Caca. Ia sangat antusias mendengar dan memperhatikannya.

Dan ketika Bu Devi menyuruh murid untuk mengerjakan soal ke depan. Arrabelle dengan semangat mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Ya,tidak di ragukan lagi dengan kemampuan otak Arrabelle.

Bahkan sebelum Bu Devi menjelaskannya saja, Arrabelle sudah mengerti lebih dahulu. Karena ia sempat mempelajarinya di sekolah lamanya.

"Ya,kamu silahkan maju ke depan!" Suruh Bu Devi kepada Arrabelle.

Dengan percaya dirinya Arrabelle menuju ke depan dan menghampiri Bu Devi yang sedang berdiri di dekat papan tulis.

Arrabelle mengambil spidol. Lalu ia menjawab soal-soal yang ada di papan tulis dengan lancar. Tanpa ada kesalahan apapun.

MISSION LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang