Areeyata Vreinkaditra, baginya sekolah hanyalah melewati hari nya dengan menambah kosa kata baru di otaknya. Membaca buku hingga sampai saatnya ia lulus kelak dan mulai melakukan perjuangannya yang sebenarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi ini keadaan sekolah belum seberapa ramai, bahkan cenderung masih sepi.
Seorang siswi turun dari sebuah bus tepat di halte depan sekolah yang terkenal dengan segudang prestasinya, terlepas dari keelitannya.
Setelah turun dari bus, gadis tadi berjalan gontai menuju area sekolah.
Sebelum menuju kelasnya, Areeyata menyempatkan berhenti di depan deretan loker berwarna biru tua.
Ketika pintu lokernya terbuka, beberapa amplop warna-warni berebut meluncur ke lantai.
Areeyata cukup terkejut melihatnya karena memang hampir seminggu ia tak membuka loker miliknya.
Areeyata berjongkok untuk memungut kertas-kertas yang berserakan itu.
Dengan enggan membacanya, Areeyata menguras semua dari lokernya dan memasukkannya ke dalam tas abu-abu yang sejak tadi digendongnya.
Kemudian ia mengambil sebuah buku cokelat dari dalam lokernya dan segera menutup serta mengunci lokernya.
***
"Kak Areeyata ya?" seorang gadis tiba-tiba telah berdiri di samping Areeyata dengan nafas tersenggal senggal.
Areeyata yang berniat pergi ke perpustakaan pun sedikit kebingunan karena seingatnya tidak ada yang mengenalnya, lebih tepatnya tidak ada yang mau.
"Ya, saya Areeyata." jawabnya sambil mengernyitkan dahi.
"Ahh ... akhirnya, kak, kenalin aku Shalum, anak 10 IPA 8." gadis itu mengulurkan tangannya.
Dengan ragu Areeyata menyambutnya sambil mengangguk ragu dan tetap bungkam.
"Kak Areeyata, by the way nih kakak lagi buru-buru gak?" tanya Shalum. Gadis dengan beberapa buku di tangan kirinya itu hanya menggeleng.
"Sukur deh, kalo gitu bisa kan kita ngobrol-ngobrol dulu, kantin yuk kak."
Tanpa aba-aba gadis bernama Shalum itu langsung menggeret tangan Areeyata ke sebuah meja.
"Kakak pesen apa?"
Shalum kini bersiap menuju ke salah satu warung yang ada di kantin.
"Saya tidak lapar, kamu saja." jawab Areeyata tak tertarik, lagi pula ia memang jarang pergi ke kantin.
Kalau saja tadi ia tidak berniat mengembalikan buku-buku ke perpustakaan, ia tidak akan bertemu dengan adik kelasnya dan duduk di tempat ini.
***
"Maaf lama kak, lagi antri banget tadi, nih buat kakak."
Shalum duduk berhadapan dengan Areeyata sambil meletakkan belanjaannya.
"Sebenarnya apa yang mau kamu bicarakan?" Areeyata tak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Areeyata [END]✅
Teen Fiction"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenang gue gak buka resep pinter lo kok." Filean. Start : 04/07/2019 End : 10/01/2020 {My 1st work}