Mereka berjalan menyusuri taman menuju halte terdekat.
"Susah banget tau, nyelundupin surat ke loker kamu." jujur Aga.
"Omong-omong surat, teater itu-"
"Iya, mama yang bikin naskahnya." sahut Aga cepat.
Suasana menjadi hening sejenak.
"Selama 9 bulan di Incheon gimana?" tanya Areeyata.
"Pertukaran pelajar?" pastikan Aga.
Areeyata mengangguk.
Aga melipat tangannya di depan dada, jaket anti airnya di balutkan pada pakaian Areeyata yang cukup basah.
"9 bulan fokus belajar aja, gak cukup buat eksplor Korea, di dorm, standard, cuma kalau soal sekolah, mereka memang disiplin." jabarkan Aga.
"Busnya sudah sampai." kata Areeyata bangun.
"Kalo di Korea, busnya legang teratur, gak kaya di sini." bisik Aga sebelum keduanya naik ke bus itu.
"Hati-hati abangnya dengar." balas Areeyata masuk lebih dulu.
Setelah mendapatkan kursi, Areeyata mengecek ponselnya.
Kaile: ka.. jangan patah sema... (185)
Kak Dio : dek pulang ya (25)
Papa : papa minta maaf nak (61)
Kak Bintang : nanti kakak jem... (1)
6tar: Lusi ipa 6: Congrats Fi.. (596)
Filean : Re,dimana? mau mulai.. (2)Areeyata segera membuang notifikasi itu, kemudian memasukkan kembali ponselnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Akhirnya bus berhenti dengan meneriaki nama daerah rumah Areeyata.
Gadis itu segera turun dari bus.
"Ngapain?" tanya Areeyata sambil menoleh saat menemukan Aga yang masih membuntutinya hingga ke halaman rumah.
Aga tidak menjawab dan lanjut masuk meninggalkan gadis itu hingga ke dalam rumah.
Areeyata mengernyit lalu ikut masuk, ada tamu rupanya disana.
Seorang pria berperawakan tegas dengan tatapan hangat.
Duduk bersama papanya dan dengan santai Aga menyapa papa Areeyata dan duduk di sebelah pria itu.
"Inka, kamu cepet mandi ya sayang, kamu bisa demam." ujar Melvin.
Dari arah samping muncul wanita yang tadi hadir di aula Olimpiade.
"Mama sudah siapkan susu hangat untuk Inka." ucapnya.
Areeyata mematung di posisinya, hingga wanita itu merangkulnya untuk ikut duduk bersama di ruang tamu.
"Ini dia jagoan kita, Inka yang cantik, dan selalu bisa diandalkan, papa kamu pasti bangga punya putri seperti kamu." ucap pria itu.
Papa Aga, alias suami Bu Andrea, yang sengaja datang untuk menjemput Bu Andrea beserta Aga.
"Kak Aga pasti sudah ceritakan semuanya sama Inka kan? Sekarang saatnya mama minta maaf."
"Sayang ... kamu pasti terluka selama ini, dan semua karena mama, mama benar-benar minta maaf dan-"
Areeyata langsung berdiri menatap intens bu Andrea.
Sesaat kemudian gadis itu memeluk erat Bu Andrea.
"Mama minta maaf sayang, mama menyesal ninggalin kamu selama ini." Bu Andrea ikut menangis membalas pelukan putrinya yang sejak lama ia harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Areeyata [END]✅
Fiksi Remaja"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenang gue gak buka resep pinter lo kok." Filean. Start : 04/07/2019 End : 10/01/2020 {My 1st work}