Sebelum pergi ke kelasnya, Areeyata masuk ke toilet lebih dulu dan memakai rompi seragamnya.
Dua menit sebelum bel pergantian jam, Areeyata sudah berdiri di dekat pintu.
Begitu bel berbunyi, Areeyata mengetuk pintu untuk kedua kalinya di pagi ini.
Lagi-lagi penghuni kelas itu menatap intens pada Areeyata yang masih menggendong tas nya.
Setelah dipersilahkan masuk oleh Bu Tanti, Areeyata meletakkan buku tugasnya di meja guru.
"Jangan ulangi lagi Areeyata." pesan Bu Tanti menerima buku Areeyata.
"Baik, bu."
Areeyata hendak duduk di bangkunya, namun seseorang yang tak asing menempati kursinya.
Bu Tanti kembali menjelaskan di papan, maka Areeyata mencari bangku kosong untuk mencoba tidak mempermasalahkan tentang bangku.
"Ka, kamu di kelas ini ternyata?" kata cowok yang tadi menempati singgasana Areeyata dengan rasa tidak bersalahnya.
Areeyata hanya mengangguk.
"Atau jangan-jangan bangku yang aku tempati, tempat kamu?"
Kini ia menggeret kursi di samping bangku yang ditempati Areeyata.
"Gak apa-apa pakai saja." ucap Areeyata membuka sebuah buku dan mulai membacanya.
"Tadi kamu kemana? Padahal tadi kita ketemu di luar, kok kamu baru masuk sini setelah bel jam ke-2?"
"Ada urusan, kenapa kamu pindah?" ucap Areeyata to the point, sebab bertanya 'sedang apa kamu disini' terlalu basa-basi dan semua orang tau jawabannya pasti bukan karena pertukaran pelajar dalam rangka dadakan.
"Gak betah di LA, so I'm here." jawabnya enteng.
Areeyata hanya mengangguk singkat lalu kembali pada bukunya.
"Makan yuk." ajak Kaile
"Duluan saja, nanti saya nyusul." ucapnya.
"Heyy come on, Inka ... se-formal ini kah kamu?"
Kaile tak lain adalah anak dari sahabat papa Areeyata.
"Kak Areeyata!" suara melengking yang menjadi ciri khas gadis itu langsung menusuk gendang telinga Areeyata dan beberapa murid lain di ruangan itu.
Shalum berdiri antusias di depan pintu.
Areeyata bangkit dan menghampirinya.
"Sudah saya katakan, saya akan membantu." semprot Areeyata
"Iya, justru itu aku kesini buat kabarin Kak Areeyata, aku tuh gak bisa kalo misalkan pulang sekolah nanti, soalnya aku lupa kalo sebenernya nanti itu aku udah ada janji, gimana kalo diundur jadi sekitar jam 5a-an?" tawar Shalum dengan santainya.
"Kalau kamu tidak bisa mengikuti aturan saya, saya juga tidak akan repot-repot membuang waktu saya."
Areeyata berlalu.
"Eh, Kak Ar, iya iya ... yaudah deh aku usahain nanti setelah pulang sekolah, di perpustakaan kota kan?"
Shalum berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan kakak kelasnya itu.
"Kak, kalo misalnya di kafe Gric-"
Sebelum usai ucapan Shalum, Areeyata lebih dulu menatapnya dengan tatapan mengerikan.
"Ok!! Perpustakaan kota, setelah pulang sekolah, yaudah see you kak Areeyata."
Shalum tidak berhasil membujuk Areeyata untuk mengatur ulang jadwal BM-annya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Areeyata [END]✅
Teen Fiction"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenang gue gak buka resep pinter lo kok." Filean. Start : 04/07/2019 End : 10/01/2020 {My 1st work}