"Areeyata."
"Dicky."
Keduanya sama-sama bingung akan kehadiran teman sekelasnya di satu tempat yang sama.
"Oh, jadi temen abang bukan Kak Dicky aja?" ujar Zelo memecah kebisuan laki-laki yang keluar bersamanya.
"Ke kamar sana." laki-laki bernama Filean itu, melepaskan anak kecil yang bergelayutan di kakinya kemudian memutar badan Zelo sambil mendorongnya kecil.
"Kak Ar, maaf lama-" Shalum muncul dari balik tembok.
"Loh, ada Kak Dicky, tjiahh, pada kumpul kelas nih ceritanya." kata Shalum duduk di sofa sebelah Areeyata sambil membuka beberapa buku yang dibawanya.
"Lah ... duduk, ngapain pada bengong kalian, bang, ajak duduk lah Kak Dicky,"
"Duduk, kak." tawar Shalum.
"Kak Ar, dua nomer doang nih." lanjut Shalum fokus pada Areeyata.
"Oh, jadi lo minta nomor Areeyata waktu itu, buat manfaatin Areeyata ngerjain tugas lo doang?" ucap Filean, membut Areeyata mengerutkan kening.
Awalnya ia memang bertanya-tanya dari mana Shalum mendapat nomor ponselnya.
"Apaan sih, enak aja lo." sahut Shalum tak terima.
"Udah deh, gak abang, gak adek sama aja kalian, Re lo ngapain disini?" ucap Dicky.
Oh, Shalum adiknya Filean ternyata.
"Duh gimana jelasinnya ya." Shalum salah tingkah.
"Apa hayo...." desak Filean.
"Aku bimbingan tambahan sama Kak Areeyata." Shalum akhirnya mengaku.
"What???!" Filean mengangkat kedua alisnya.
"Gila Cak, lo tuh ya makanya kalo disuruh belajar ya belajar, pacaran mulu!" semprot Filean.
"Tuh kan, malah ngomel." ucap Shalum.
Areeyata berlagak tuli dengan mengalihkan fokusnya untuk membaca soal yang Shalum tunjukkan tadi.
"Lah elu emang selalu bertingkah sih, Re kok lo mau sih jadi tutor BM-annya dia, gila nyusain banget dia kalo urusan belajar." Filean nyerocos.
"Ih Kak Filean!! Apa sih, udah mending kalian pergi sana, ganggu tau, mau belajar diomelin gak belajar diomelin." celoteh Shalum mengusir dua anak laki-laki di hadapnnya.
"Apa sih kak?" itu wanita yang tadi, mungkin ia terganggu dengan perselisihan dua remaja itu.
"Ini nih tan, Kak Filean ganggu Caca." adunya.
"Eh, apaan gak ma, orang Caca kok." Filean membela dirinya.
"Udah bang, kamu tuh bisa nggak, gak usah gangguin adek-adek kamu terus." kata wanita itu.
"Siapa yang ganggu sih ma ... Filean gak ganggu."
"Sudah, kamu di bawah aja sama Dicky, Caca lagi ada temennya, ganggu mereka belajar ajs kamu." ujar wanita itu.
"Duh ma, ini tuh temen Filean, Areeyata." kata Filean.
"Selamat malam." seorang wanita lagi menyembul dari arah tangga.
"Malem, ma." sahut Shalum lalu melangkah kearah wanita yang ia sebut mama.
"Nih, tanya mama kalo gak percaya, mama tau kok kalo Caca BM tambahan." ujar Shalum.
"Chef Gina?"
"Inka?"
Suara itu terdengar padu, tanpa perduli akan perdebatan tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/189630254-288-k605796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Areeyata [END]✅
Teen Fiction"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenang gue gak buka resep pinter lo kok." Filean. Start : 04/07/2019 End : 10/01/2020 {My 1st work}