"Kamu yakin gak ke rumah sakit aja?" Melvin menemani Areeyata yang kini tengah diurut oleh Bi Hatijah, yang akrabnya Bi Jah.
Areeyata menggeleng.
"Tapi kalo ada apa-apa, besok kamu harus ke dokter." tutur papanya.
Areeyata kali ini mengangguk.
"Papa istirahat aja, besok papa kan harus ke kantor." kata Areeyata.
"Ah kamu ini, mana papa bisa tenang kalau kamu saja seperti ini."
"Tapi papa kan harus istirahat, lagian ada Bi Jah disini." jawab Areeyata.
"Iya pak, biar saya aja yang jagain Non Inka, iya kan non."
Bi Jah sudah mengabdi selama hampir 12 tahun sejak keluarga Melvin masih di rumah yang lebih sederhana dulu.
"Gapapa Bi Jah, saya mau temani Inka juga."
Melvin merebahkan badannya di sofa yang tak jauh dari tempat tidur Areeyata.
"Tahan sedikit ya non, ini agak sakit tapi pasti akan baikan." ujar lansia itu.
Dengan air wajah meringis Areeyata menahan sakit dengan meremas bantal.
"Sebentar, Bi Jah ambilkan air hangat dulu ya non, buat kompres biar gak bengkak besok." katanya mengelus lengan Areeyata sambil tersenyum simpul.
***
"Jangan kamu paksa nak, kalau memang kamu masih sakit, kamu gak perlu ikut kegiatan hari ini, biar papa telfon walikelas kamu."
Melvin terus menuntun putrinya menuruni 3 anak tangga di beranda rumahnya.
"Biar Kaile aja om." kata cowok yang kini berjeans hitam dengan kaos putih berjas hitam dengan sepatu ketsnya.
"Inka berangkat ya pa." pamit Areeyata setelah berhasil meyakinkan papanya bahwa ia sudah baik-baik saja.
"Kaile hati-hati ya." pesan Melvin saat Areeyata sudah duduk manis di kursi penumpang mobil Kaile.
"Pasti om." Kaile membawa supercarnya itu keluar dari halaman rumah Areeyata.
Di tengah perjalanan, Areeyata sempat menegur Kaile untuk mengurangi kecepatannya.
Awalnya Kaile menurut, tapi ketika ada sebuah supercar putih di depannya, Kaile menginjak lagi pedal gasnya.
"Kaillle!!!" pekik Areeyata meremas dress putih dengan detail dongker yang dikenakannya untuk peringatan hari ibu.
"Just calm down OK, you're safe, trust me." kata Kaile sangat santai sambil sesekali berseru atas balapan dadakannya.
"Kaile berhenti!!!" teriak Areeyata setelah sekian tegurannya diabaikan oleh Kaile
"Inka santai aja ya, lagian apa gunanya coba pake mobil sport kalo bukan buat balapan?" ucap Kaile.
"Kaiiiiilllleeee stop!!!!" teriak Areeyata lagi.
"Lo denger gue gak sih!!" bentak Areeyata yang naik pitam.
Benar-benar sulit mengontrol emosi saat bersama laki-laki ini.
Areeyata segera membuka seatbeltnya dan membuka pintu mobil Kaile lalu keluar.
"Inka, Inka, kamu mau kemana?"
Kaile ikut keluar mengejar Areeyata yang kini berjalan dengan sedikit pincang.
"Inka ayo masuk mobil, aku janji gak bakal ngebut lagi."
Sama seperti saat Kaile mengabaikan ucapan Areeyata tadi, gadis itu malah menghentikan sebuah taxi dan masuk dengan buru-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Areeyata [END]✅
Novela Juvenil"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenang gue gak buka resep pinter lo kok." Filean. Start : 04/07/2019 End : 10/01/2020 {My 1st work}