Pagi-pagi sekali, Areeyata sudah keluar rumah lengkap dengan seragam dan tasnya.
Ia berjalan mengendap-endap hingga keluar gerbang.
Sebelumnya ia sudah mematikan panel CCTV di rumahnya.
Gadis itu berjalan dengan langkah gontai hingga tak disadarinya ia sudah berjalan hampir setengah jam.
Iapun segera duduk di halte dan pergi ke sekolah dengan bus yang jaraknya tak seberapa jauh lagi.
Saat sebuah bus berhenti, ia segera naik.
Dilihatnya banyak kursi bus yang kosong, ia duduk sendiri di 2 kursi kosong bagian belakang.
Kemudian Areeyata mengeluarkan buku cokelat miliknya.
Seseorang tiba-tiba duduk di sebelahnya.
Areeyata mendongak dan melihat siapa yang duduk di sebelahnya.
Cowok itu memakai earphone dan mengotak-atik ponselnya.
"Kenapa naik bus dari sini?" tutur satu-satunya siswa selain Areeyata yang biasa naik bus ke sekolah.
Areeyata tak menjawab ia lebih memilih sibuk dengan bukunya.
Membuka halaman depan yang penuh dengan kumpulan rumus.
Hingga sebuah kotak makan berwarna pink menghalangi bacaan Areeyata.
Menuntunnya menoleh kearah penyodor itu.
Aga meletakkannya di atas buku yang di pangku Areeyata, lalu ia bangkit dulu untuk segera turun karena bus yang mereka naiki sudah tiba di depan halte sekolah.
Areeyata masih menatap kotak itu, sebelum setelahnya kondektur menegurnya untuk segera turun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Memasuki koridor sekolah, banyak tatapan aneh yang tertuju kearah Areeyata.Ia hanya menarik nafas dan berusaha berfikir positif bahwa bukan dirinya yang sedang menjadi pusat perhatian.
"Re, udah besok, nanti mau pendalaman lagi gak?" Filean berjalan mengiringi langkah Areeyata bersama dengan Shalum.
Areeyata hanya mengedikkan bahu tak ada gairah.
"Kak Ar, fighting ya." kata Shalum penuh semangat.
"Kak, aku ke Kak Dicky dulu ya, goodluck buat kalian." Shalum kemudian berlalu.
***
Sampai di kelasnya, Areeyata masih mendapati tatapan heran bahkan tatapan iba dari seisi kelas.
Gadis itu berusaha mengabaikannya dan segera membaca lagi bukunya.
"Inka, Inka, syukur deh kamu udah sampe sekolah, tadi pap-" Areeyata langsung menatap lekat-lekat Kaile yang masih menggendong tas hitamnya.
Kaile menatap sebentar mata Areeyata yang tak seperti biasa, lalu membuatnya segera menunduk dan memegang tengkuk.
Perlahan kakinya menjauhi bangku Areeyata dan segera duduk di bangkunya.
Selama pelajaran Areeyata sama sekali tak bersemangat, ia menidurkan kepalanya beralaskan lengannya sambil sesekali mencoreti bukunya.
Filean yang duduk di deret sebelah, menoleh dan heran melihat Areeyata yang tak seperti biasanya.
Hingga di beberapa mata pelajaran, Areeyata sempat ditegur oleh guru pengajar.
Di jam makan siang pun Areeyata duduk di sudut taman yang siang itu cukup sepi.
Di sampingnya, kotak pink itu masih tertutup rapat.
"Makan aja kali, itu gak gue racun kok." Aga dengan ke-cool-annya berdiri di samping kursi yang diduduki Areeyata sambil memasukkan kedua telapak tangannya ke saku celananya.
Areeyata masih diam saja, hingga akhirnya Aga duduk dan mengambil kotak itu.
Aga terlihat membuka tutupnya kemudian menyodorkan pada Areeyata.
Gadis itu menatap Aga, dan cowok itu mengangguk sebagaj jawabannya.
Akhirnya Areeyata menerimanya.
Nasi goreng dengan telur mata sapi yang di gambar wajah tersenyum dengan saus tomat.
Awalnya Areeyata tak menyangka sosok Aga memiliki sisi sehangat ini.
Saat Areeyata menyantap makanan dari Aga, cowok itu asik dengan earphone nya, sambil bersandar di punggung kursi taman.
"Udah?" tanya Aga melihat isi kotak makan yang sudah tersisa sedikit lagi.
"Habis ini ke kantin ya, gue lupa minumannya." kata Aga, dibalas anggukan oleh Areeyata.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah berjalan ke kantin, Areeyata masih belum selesai mendapatkan tatapan aneh dari teman sesekolahnya.
Aga melepas satu kepala earphonenya dan menyumpalkannya ke telinga Areeyata.
"Gak perlu didenger." ucapnya lalu menggandeng tangan Areeyata berjalan menuju ke kantin.
"Duduk di sini dulu." Aga melepaskan earphone di telinganya dan meninggalkannya pada Areeyata.
Duduk sendiri di kursi kantin menjadikan Areeyata sebagai sasaran empuk bagi tatapan tak mengindahkan itu.
"Ayo." Aga menggandeng lagi tangan Areeyata, gadis itu hendak menyodorkan ponsel Aga.
"Pake aja." kata Aga mempertahankan earphone di telinga Areeyata, lalu menarik Areeyata sampai ke rooftop.
"Gak perlu dengerin omongan mereka, cuma orang yang iri yang nyari-nyari kesalahan orang lain." ucap Aga melihat areal parkiran dari rooftop.
Areeyata yang bersandar di tembok pembatas menyodorkan ponsel beserta earphone Aga.
Setelah barang-barang itu di terima oleh sang empunya, Areeyata langsung merosotkan badannya hingga ia terduduk sambil memeluk kedua lututnya sekaligus menenggelamkan wajahnya.
Melihat Areeyata yang tengah terduduk, Aga pun ikut duduk berselonjor sebelah di samping Areeyata.
"Kebiasaan manusia itu mendahulukan apa yang mereka dengar bukan yang mereka lihat, sederhananya mereka lebih gampang mengiyakan ucapan orang lain, bukan memastikan rumor." nasehat Aga.
Areeyata tak bergerak sedikitpun.
"Bisa tinggalkan saya sendiri?" tanya Areeyata masih membekap wajahnya.
Aga masih diam bersandar dan memejamkan matanya.
"Sudah bel gue ada presentasi, cepat ke kelas, gak perlu dengerin omongan orang." tutur Aga berdiri lalu mengelus kepala Areeyata sebelum pergi.
Setelah kepergian Aga, Areeyata mengangkat kepalanya tapi masih menutupnya dengan kedua telapak tangan, ia menangis sejadi-jadinya.
Areeyata tak mengikuti mata pelajaran jam terakhir dan memilih duduk sendiri di rooftop.
Ia turun setelah bel pulang berlalu, dilihatnya sepanjang koridor kelas 11 IPA hanya ada beberapa siswa siswi.
Sedangkan di kelasnya hanya ada OB, "Permisi, pak."
Areeyata masuk dan segera menuju bangkunya.
"Dari mana dek? Kok baru ambil tas?" tanya pria itu.
"Toilet pak, permisi." ujar Areeyata kemudian berlalu dengan langkah lesunya.
***
Yoooo bentar lagi kelaran kayanya🤣
![](https://img.wattpad.com/cover/189630254-288-k605796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Areeyata [END]✅
Teen Fiction"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenang gue gak buka resep pinter lo kok." Filean. Start : 04/07/2019 End : 10/01/2020 {My 1st work}