Suara dengusan nafas itu terdengar beberapa kali berhembus.
Pelukannya tak sekalipun lepas dari jaket abu-abu yang sejak keluar dari rumah dominan kaca dan warna putih itu.
"Hmmmm." lagi-lagi dan lagi Filean melakukan hal yang sama, menghirup wewangian yang masih menempel di jaket miliknya itu.
Senyum nya merekah.
"Hahahaa bodo amat gue dikata gila juga, tapi gue suka liat senyuman lo, Re."
Seperti candu, Filean tak habis menciumi sisa parfum Areeyata yang masih melekat di jaket yang dipinjamkannya ke Areeyata tadi.
"Ada baiknya sih gue pinjemin ini." untuk kesekian kalinya senyumnya merekah lagi.
"Sayang banget sih lo jarang banget senyum kaya gitu, Re." Filean bangun dari rebahannya, ia duduk menyilangkan kakinya di atas kasur dan melebarkan jaket itu.
Di gelarnya di kasur lalu ia beranjak menuju lemari dan mengambil sebuah gantungan baju.
Dengan bersiul kecil ia menggantung jaket itu di dalam lemarinya bersama puluhan pakaian lain miliknya.
"Aman." tutur Filean setelah menutup rapat pintu lemarinya sambil menggesek kedua telapak tangannya.
***
Pagi itu Areeyata turun dari bus ketika kondisi sekolah sudah mulai ramai.
Dengan langkah lebarnya, Areeyata berjalan dengan wajah yang tertunduk seperti biasa ketika ia berjalan di keramaian.
Kakinya yang pincang sudah berangsur membaik.
"Inka." seseorang yang baru saja menjadi cassanova sekolah turun mobilnya.
Areeyata mempercepat langkahnya.
"Pagi, Kak Kaile." sapa salah seorang adik kelasnya yang berjalan bersama Shalum.
"Cihhh gue dicuekin." katanya mengerutkan dahi setelah Kaile berlalu tanpa menoleh sedikitpun
"Le, udah kenapa sih Kak Kaile itu ngejar-ngejar Kak Areeyata lagi, kaya gak ada cowok lain aja di sekolah ini." tutur Shalum pada sahabatnya itu.
"Heh, kalo aja Kak Areeyata lo itu gak sok manis, sok suci kaya gitu, mana sudi cowok-cowok deket sama anak aneh kaya dia." Leshia pergi dengan menghentakkan langkah pertamanya.
"Leshia ... tungguin gue." Shalum mengejar sahabatnya sejak SMP itu.
"Inka."
"Kaile!! Bisa gak lo gak ganggu hidup gue lagi! Sudah cukup lo sakitin gue!!"
Saat di depan perpustakaan yang masih sepi, Areeyata meluapkan rentetan kata yang sudah menyesakkan dadanya sejak kedatangan Kaile yang mulai mengusik hidupnya lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.{Flashback on}
Areeyata berjalan kepayahan membawa beberapa kantong belajaan pesanan papanya, saat ia keluar dari sebuah minimareket yang berhadapan dengan sebuah rumah besar.
Areeyata mengernyit melihat sebuah mobil yang berada di halaman minimalis rumah itu.
Mustang maroon sedang bertengger manis di sana.
Areeyata yang yakin dengan pikirannya, ia memilih untuk duduk di torotoar sebelah minimareket.
Jalanan cukup sepi dan udara malam yang sedikit dingin membuatnya agak putus asa untuk memastikan pikirannya.
Tapi penantiannya selama hampir satu jam tak sia-sia.
Kakinya melangkah cepat menyebrangi jalanan yang kebetulan cukup sepi.
Tangan Areeyata meremas erat baju, matanya mengeras berusaha agar air matanya tetap terbendung, berharap tangannya tak melayang seenaknya, dan menahan suaranya agar tetap tercekat di tekaknya.
"Saya akan pergi, tidak perlu cari saya, terimakasih atas senyum yang kamu ajarkan." Areeyata cepat-cepat membalikkan badan berbarengan dengan air mata yang meluncur mulus di kedua pipinya.
"Inka, Ka ... tunggu Inka!" teriaknya mengejar Areeyata.
"Kamu mau kemana?"
"Kaile, lepas!!!" Areeyata bergelayutan melepaskan tangan Kaile yang mencengkram erat pergerakannya.
"Kamu mau kemana?!" Kaile menatap Areeyata dengan pasti, enggan melepaskan cengkramannya.
"Aku bisa jelasin Inka ... gak kaya yang kamu pikirin-"
Seketika pendengaran Areeyata mendengung, dan penglihatannya mengabur.
Kaile menahan badan Areeyata yang luruh sempurna ke tanah jika saja ia terlambat menyangganya.
Buru-buru Kaile membopongnya ke dalam Mustang miliknya dan segera melesat dari pekarangan rumah tanpa menghiraukan gadis yang tadi bersamanya di beranda.
{Flashback off}
***
Yasss daku rajin publish sekarang🤭
Happy holiday everyone, selamat menghabiskan akhir tahun dengan kegiatan masing-masing, stay save, jaga keselamatan diri selama berlibur.
🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Areeyata [END]✅
Teen Fiction"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenang gue gak buka resep pinter lo kok." Filean. Start : 04/07/2019 End : 10/01/2020 {My 1st work}