02. You (Don't)Know Me?

1.9K 163 8
                                    





“Nuna  yang satu ini benar-benar merepotkan, bagaimana bisa di situasi seperti ini dia malah kabur.” Dengan kesal Jihoon kembali menelpon Eunbi yang tak lain adalah kakak sepupunya.

Kaki Jihoon tak pernah bisa diam, lelaki ini terus berjalan mondar-mandir kesana kemari karena merasa cemas setelah mendengar kakak sepupunya belum di temukan juga.

“Yak ! Diamlah! aku merasa pusing melihatmu terus berjalan ke sana kemari, memangnya apa yang membuatmu merasa secemas itu huh...?.” Tanya Woojin mulai merasa kesal.

“Kakak sepupuku.”

“Kakak sepupumu? Maksudmu Eunbi nuna?.” Woojin mencoba mengingat kakak sepupunya Jihoon yang beberapa kali pernah ia lihat di sekolah.

“Eoh...jika saja kemarin ibuku tidak berkata seperti itu mungkin Eunbi nuna tidak akan pergi.”

“Apa yang ibumu katakan?.”

Sepertinya ini hal menarik, Woojin bukan ingin ikut campur ia hanya penasaran saja.

“Yah...seperti itulah, ibuku tidak terlalu suka dengan keberadaan Eunbi nuna di rumah kakek dan juga kakek.......” Jihoon terdiam sesaat “Sudahlah”

“Ada satu hal yang membuatku bingung.”

“Apa?.”
“Eunbi sunbaenim  adalah kakak sepupu.....”

Jihoon bungkam sesaat, lelaki ini menunggu apa yang akan di katakan Woojin selanjutnya. Apa ia perlu meminta bantuan polisi? Di surat yang dia tinggalkan di sebut bahwa kakak sepupunya itu pergi ke Seoul. Ataukah ia susul saja kesana dan membujuk nuna – nya sendiri.

“Tapi kenapa marga kalian berbeda?.”

“Bukankah aku pernah menceritakan hal itu sebelumnya.” Kesal Jihoon.

“Hehe... Maaf aku lupa.”

“Tidak ada waktu untuk menceritakan semua itu, sudah ya, aku harus pergi.”

🌸🌸🌸

“Yak!! Dasar brengsek!! . Kenapa kau lakukan itu?.” Teriak Eunbi kesal.

“Ah...aku tidak perlu memperkenalkan diri kan? Kau pasti sudah tahu siapa aku kan?.” Lelaki ini yakin Eunbi pasti tahu siapa dia.

Memangnya siapa yang tidak kenal seorang Jeon Jungkook, seorang penyanyi muda yang begitu terkenal di Korea selatan.

“percaya diri sekali orang ini” pikir Eunbi. Ia lantas memicingkan matanya.

“Tidak, aku tidak tahu siapa kau.”

“Jungkook, namaku Jeon Jungkook.” Ucap Jungkook bersemangat karena tidak sabar ingin melihat reaksi dari gadis di depannya ini. Jungkook yakin pasti gadis ini akan histeris setelah mendengar namanya di sebut. Namun tidak seperti yang Jungkook pikirkan, gadis ini sama sekali tidak menunjukkan reaksi apa pun, yang ada hanya ekspresi wajahnya yang begitu dingin, tidak mau tahu dan tidak peduli mungkin seperti itulah raut wajah gadis ini.

Baru pertama kalinya Jungkook bertemu dengan seseorang yang tidak tahu siapa dirinya. Apa dirinya masih kurang terkenal? Atau gadis ini yang ketinggalan zaman?. Ah... Entahlah, Jungkook tidak tahu pasti. Ahh... Mungkin saja dia berasal dari pedesaan.

“Sungguh? Kau tidak tahu siapa aku?” Sekali lagi Jungkook bertanya.

“Eum...” Eunbi hanya menjawab dengan gumaman.

“Woah...” Jungkook mengusap kepalanya dari belakang sampai ke atas. Ohh...jadi begini rasanya bertemu dengan seseorang yang tidak tahu siapa dirinya, jika di negeri ini masih ada yang tidak tahu siapa dirinya itu artinya ia masih belum cukup terkenal dan itu membuat Jungkook berpikir agar ia harus berusaha lebih keras lagi untuk kedepannya. Wajar saja ia baru debut satu setengah tahun yang lalu, namun entah mengapa ia merasa tidak terima gadis ini tidak mengetahui siapa ia sebenarnya.

Jungkook menatap gadis itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Mungkin gadis ini berasal dari sebuah tempat yang cukup terpencil, itu sebabnya dia tidak tahu siapa dirinya, begitu pikir Jungkook.

Auh...lihatlah kacamata berlensa cembung yang ia kenakan, itu terlihat sangat kuno di tambah lagi rambut ikalnya di ikat ala ponytail secara asal-asalan dan jangan lupakan riasan wajahnya yang cukup berantakan. Jungkook mundur satu langkah ketika menyadari penampilan gadis ini cukup berantakan.

“Ah...mungkin setelah penampilan mu di perbaiki kau akan terlihat cantik.” Jungkook mencoba menghilangkan rasa canggung di antara dirinya dan gadis itu.

“Maksudmu sekarang ini aku tidak cantik?.” Eunbi mulai kesal.

“Kau sedikit emm...bagaimana aku mengatakannya ya.” Jungkook memikirkan kata yang tepat untuk penampilan gadis yang ada di depannya ini.

“Ah...aku tahu apa yang akan kau katakan, jadi kau tidak perlu mengatakannya.” Eunbi berjongkok membenarkan tali sepatunya yang terlepas.

“Karena aku sudah membantumu sekarang giliranmu, kau harus membantuku.” Nada suara Jungkook terdengar sedikit memohon.

“Jangan harap kau mendapat kata terima kasih dariku setelah apa yang kau lakukan tadi.” Eunbi kembali berdiri sambil melemparkan tatapan nyalang pada lelaki- yang mengatakan namanya Jeon Jungkook itu.

“Aku tidak mengharapkan itu.”

“Lalu?.” Tanya Eunbi yang mulai merasa curiga.

“Ikut aku.” Ujar Jungkook sambil menarik lengan Eunbi.

🌸🌸🌸

“Apa-apaan ini.”

Eunbi mencoba memberontak ketika dua orang wanita menarik paksa tubuhnya ke sebuah lorong yang sangat asing menurut Eunbi. Tentu saja karena ini pertama kalinya Eunbi datang kemari. Lalu apa yang di lakukan Jungkook? Lelaki ini malah tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah Eunbi yang masih sibuk meronta.

“Tolong diam nona, kami hanya ingin memperbaiki penampilanmu.” Ucap wanita yang berdiri di samping kanan Eunbi. Di ujung lorong tersebut terdapat sebuah pintu berwarna silver.

“Aku tidak percaya, kalian pasti akan-“ Eunbi terdiam ketika wanita yang satunya lagi membuka pintu.
Ketika Eunbi melangkah masuk barulah wanita yang tadi menyeret Eunbi pergi begitu saja sedangkan wanita yang satunya lagi berjalan ke arah meja rias yang ada di tengah ruangan.

“Silakan duduk nona.” Ucap wanita itu.

“Aku kira kalian akan melakukan hal yang buruk padaku.” Eunbi mulai merasa tenang, perlahan Eunbi mendudukkan dirinya di kursi depan meja rias.

“Nona pasti terkejut karena di seret seperti tadi maafkan kami, sebenarnya itu perintah tuan Jeon, katanya tuan takut nona melarikankan diri.” Wanita tadi mulai menyisir rambut Eunbi secara perlahan sambil membicarakan banyak hal.

“Aku tidak tahu kalau dia se-terkenal itu haha...” Eunbi kembali tertawa.

“Eunbi- Ssi   kenapa kau mau berpura-pura menjadi kekasihnya tuan muda Jeon?.”

“Sebenarnya aku tidak mau, ini terpaksa karena dia sudah membantuku tadi.” Eunbi kembali menggeram kesal mengingat seperti apa Jungkook membantunya tadi, ia tidak ingin menceritakan hal-hal memalukan seperti itu pada orang lain.

“Ah...tidak seharusnya aku mengacaukan acara ini.” Eunbi menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Eunbi membayangkan bagaimana acara ini berlangsung nanti, apa yang harus ia lakukan?.

🌸🌸🌸

“Kacamata ini menghalangi penampilanmu, kenapa tidak ganti saja memakai lensa kontak huh...?”

Jungkook hendak mengambil kacamata yang Eunbi pakai namun Eunbi langsung menghindar.

“Sudahku bilang aku tidak ingin melepas kacamata ini, dan berhenti memaksaku mengubah gaya rambut, aku lebih suka seperti ini.” Ujar Eunbi.

Bohong, sebenarnya Eunbi tidak terlalu suka dengan gaya rambut seperti sekarang ini, rambut yang sengaja di buat ikal lalu di ikat ala ponytail. Eunbi terpaksa berpenampilan seperti ini karena takut seseorang mengetahui siapa dirinya.

“Penampilanmu terlihat aneh, dress selutut ini tidak pas dengan kacamata yang kau pakai itu.”

“Aku tidak peduli.”

“Baiklah terserah.” Jungkook pergi meninggalkan Eunbi begitu saja.
Eunbi menatap punggung Jungkook yang perlahan mulai menghilang di balik pintu, Eunbi membuang nafas pelan.

Kenapa malah berakhir seperti ini? Eunbi kabur dari rumah bukan untuk melakukan hal konyol macam ini. Seharusnya saat ini ia ada di apartement baru miliknya, membereskan barang-barang lalu beristirahat bukannya datang ke acara pernikahan seseorang yang tidak ia ketahui sama sekali, bukan datang mungkin lebih tepatnya lagi Eunbi akan menggagalkan pernikahan ini.

“Aku rasa punya ibu tiri bukan pilihan yang buruk, tapi kenapa lelaki keras kepala itu sangat benci ketika mengetahui dirinya akan punya ibu tiri. Asal kau tahu ya, tidak semua ibu tiri itu jahat mereka itu baik bahkan mungkin ada yang lebih baik dari pada ibu kandungmu sendiri. Auh...sudahlah kenapa aku malah berbicara hal-hal yang tidak jelas.” Monolog Eunbi sambil menatap pantulan dirinya di cermin.




[3]Prologue You&Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang