"Sepertinya aku tidak bisa pergi berbelanja denganmu." Jungkook yang baru selesai mengangkat telepon kembali lagi ke mobil. Mereka belum berangkat masih ada di tempat parkir apartemen Jungkook, beberapa menit yang lalu Jungkook mendapat telepon dari agensi-nya, sepertinya ada hal penting yang harus di bicarakan.
"Apa terjadi sesuatu?."
"Tidak terjadi apa-apa, ini hanya tentang jadwalku. Ada yang harus di rapatkan dengan perusahaan fashion ternama."
Eunbi hanya mengangguk-angguk mengerti, ia juga mengerti terkadang selalu ada rapat mendadak seperti itu.
"Tunggu..."
Jungkook yang sedang memasang seat belt tiba-tiba berhenti bergerak, menatap Eunbi yang masih diam memiringkan kepala ke samping, nampaknya Eunbi sedang berpikir.
"Ada apa?." Tanya Jungkook.
"Itu artinya hanya aku yang pergi belanja bahan makanan?."
Jungkook hanya berdeham sambil mengangguk, ia kira Eunbi akan bertanya sesuatu yang penting tapi ternyata ia hanya bertanya apakah hanya dia saja yang berbelanja bahan makanan? Bukankah sudah jelas begitu? Ia ada jadwal mendadak itu artinya hanya Eunbi yang pergi belanja.
"Ya." Jawab Jungkook singkat.
"Hei!!! Kenapa begitu? Kau pemilik rumah dan aku tamunya di sini, kau menyuruh tamu pergi belanja? Woah...kau sungguh...." Eunbi tidak tau apa yang harus ia katakan selanjutnya pada akhirnya kta inilah yang keluar dari mulut Eunbi "Menakjubkan." Ini bukan pujian, tentu saja.
"Kau itu tamu spesial, anggap saja seperti rumah sendiri dan juga anggaplah kau sedang berbelanja untuk keperluanmu sendiri." Jungkook menyalakan mesin mobil sepertinya kata-kata tadi meluncur tanpa beban dari mulut Jungkook, akan tetapi apa Jungkook tidak sadar? Kata-kata tadi sukses membuat wajah Eunbi memanas.
"Lagi pula tidak sulit kan? Hanya berbelanja bahan makanan."
"Kau tidak seharusnya menyuruh tamu spesialmu belanja." gumam Eunbi dengan suara pelan, namun terdengar cukup jelas di telinga Jungkook dan ia malah terkekeh pelan melihat respon Eunbi.
"Dasar aneh, tidak biasanya kau seperti ini."
"Bukan aneh, tapi aku hanya ingin memperbaiki sikap-ku. Selama ini aku selalu bersikap buruk padamu....maaf."
Eunbi melongo, ia tidak jadi protes pada Jungkook. "Pasti terjadi sesuatu padamu. Kau tidak mungkin melakukan ini tanpa alasan kan?."
"Sekarang giliranmu yang negatif thinking padaku."
"Pergi sana, orang-orang di agensi mu pasti sudah menunggumu dari tadi."
"Iya iya, dasar Eunbi cerewet. Tanpa di beri tau pun aku tau."
🌸🌸🌸
"Nanti aku jemput." Ucap Jungkook sebelum Eunbi keluar dari mobil.
"Tidak perlu." Jawab Eunbi malas.
Jungkook menarik pelan bahu Eunbi agar tubuh Eunbi menghadap dirinya.
"Pakai ini." Jungkook melepas topi di kepalamya lalu memasangkan topi itu ke kepala Eunbi, sedetik kemudian sebuah senyuman terbit di kedua sudut bibir Jungkook.Dengan cekatan Jungkook menyelipkan beberapa anak rambut Eunbi ke belakang telinga Eunbi.
Sadar posisi mereka terlalu dekat, Eunbi langsung menarik diri. Mendorong Jungkook pelan agar sedikit menjauh. "A..a..aku bisa merapikan sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
[3]Prologue You&Me [End]
FanfictionJeon Jungkook-seorang pria yang berhasil debut sebagai penyanyi solo di usia muda, ketampanan dan suara merdunya berhasil memikat orang banyak. Namun tidak ada yang tahu bahwa dia hidup di halik bayang-bayang kecelakaan sahabat masa kecilnya, rasa b...